Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Dalam rangka meningkatkan kapasitas pembelajaran bagi tutor pendidikan keaksaraan lanjutan, Forum Komunikasi Tutor Pendidikan Keaksaraan Nasional (FK-TPKN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar bimbingan teknis yang melibatkan 55 peserta. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa – Kamis, 23 – 25 November 2021 di Hotel Pelangi Kupang.
Pengurus FK-TPKN sekaligus Ketua Pantia Kegiatan, Jhony Manoe, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan. Sebelumnya sudah digelar kegiatan yang sama untuk peningkatkan kapasitas pembelajaran bagi tutor pendidikan keaksaraan dasar.
Pada keaksaraan dasar, jelasnya, para tutor dibekali dengan strategi kecakapan tiga kegiatan utama, yaitu membaca, menulis, dan berhitung. Tanggung jawab para tutor adalah membimbing masyarakat (buta aksara) agar cakap dalam tiga aspek itu. Menurut Jhony, para tutor sudah menjalankan tugas pertamanya dengan hasil yang memuaskan.
“Pada keaksaraan lanjutan, para tutor dibekali dengan kecakapan yang jauh berbeda dengan sebelumnya. Para tutor ditempa, diberikan tanggung jawab untuk menjadi fasilitator pada keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup. Misalnya, Terampil Membuat Produk Usaha, Sikap Wirausaha, Pandai Mencari Peluang Usaha, Terampil Bermitra dan Memasarkan Produk Usaha, Terampil Mengemas Produk Usaha, Terampil Menghitung Biaya Produksi, dan Terampil Mencatat dan Menghitung Keuangan Usaha,” ungkapnya.
Dirinya juga berpesan bahwa tidak ada yang lebih mulia dari kerja sosial dan tidak ada yang lebih tinggi dari kerendahan hati. Memang, tuturnya, NTT adalah salah satu provinsi dengan jumlah kabupaten terbanyak dengan angka buta aksara terbesar di Indonesia.
“Hal itu bisa diubah wajahnya, diangkat martabatnya hanya dengan para tutor giat bekerja sosial dan selalu rendah hati,” tegasnya.
Sementara itu dalam materinya tentang Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan Lanjutan, Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Provinsi NTT, Polikarpus Do menyampaikan bahwa amanah yang diberikan kepada para tutor merupakan tanggung jawab dalam menjalankan maksud sila ke lima Pancasila. Ia berharap agar 55 tutor yang hadir sebagai peserta dalam kegiatan tersebut dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan secara baik dan terutama dapat menerapkan apa yang didapat selama kegiatan. (Nong/ rf-red)