Mataram, SEKOLAHTIMUR.COM – Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mengembangkan inovasi berbasis digital. Hal ini seiring dengan beralihnya berbagai layanan dan produk ke basis digital.
Perkembangan era digital yang semakin pesat mendorong Kantor Bahasa Provinsi NTB beradaptasi untuk kemajuan kualitas produk digital. Pada tahun 2021 ini Kantor Bahasa Provinsi NTB menghasilkan dua produk digital, yaitu Kamus Digital Sasambo dan Kamus dalam Jaringan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (Kadaring SIBI). Produk tersebut resmi diluncurkan pada hari Selasa, 30 November 2021 di Aula Cilinaya Kantor Bahasa Provinsi NTB dengan disaksikan berbagai perwakilan pengguna layanan Kantor Bahasa Provinsi NTB.
Jika berbicara mengenai Kamus Digital Sasambo, tidak akan lepas dari tiga bahasa daerah yang ada di wilayah Nusa Tenggara Barat. Ketiga bahasa daerah tersebut adalah bahasa Sasak, Samawa, dan Mbojo. Selama ini, Kantor Bahasa Provinsi NTB telah mencetak ribuan Kamus Sasak-Indonesia, Kamus Samawa-Indonesia, dan Kamus Mbojo-Indonesia dalam versi cetak yang terus dikembangkan.
“Ketika membaca peluang sekaligus tantangan yang terus berkembang di masa ini, Kantor Bahasa Provinsi NTB berinovasi membuat kamus dalam tiga bahasa terbesar di NTB tersebut dalam versi digital. Kamus Digital Sasambo ini memuat ribuan lema dan akan terus dikembangkan untuk ke depannya,” terang Kepala Kantor Bahasa NTB, Umi Kulsum di Mataram, pada Rabu (15/12/2021).
Berdasarkan data per tangal 15 Desember 2021, Kamus Sasak-Indonesia berisi 8.428 lema, Kamus Samawa-Indonesia berisi 3.131 lema, dan Kamus-Mbojo Indonesia berisi 5.214 lema. Tujuan pembuatan Kamus Digital Sasambo ini adalah sebagai upaya untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat dalam mengakses kata-kata bahasa daerah di Nusa Tenggara Barat di mana saja, kapan saja, dan dengan cara yang mudah. Kamus Digital Sasambo ini tersedia dalam dua versi digital, yaitu berbasis laman dan dapat diunduh melalui Play Store.
Begitu juga dengan produk Kamus dalam Jaringan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (Kadaring SIBI), produk digital ini diinisiasi atas dorongan inovasi dalam menjangkau teman-teman berkebutuhan khusus. Kamus dalam Jaringan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (Kadaring SIBI) yang mengusung tema “Literasi Menembus Batas” telah menghasilkan 350 kata isyarat dalam aplikasi laman. Inovasi ini berawal dari realita kesenjangan sosial dalam hal komunikasi dan bahasa yang terjadi selama ini antara teman tuli dan teman dengar.
Selain itu, karena Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) berbeda di setiap daerah, cukup sulit bagi teman tuli antardaerah untuk saling memahami bahasa yang digunakan. Kantor Bahasa Provinsi NTB memanfaatkan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) yang merupakan reka baru dari pemerintah terhadap perbedaan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) untuk dibuatkan dalam bentuk kamus digital. Hal ini bertujuan agar seluruh teman tuli dan dengar dapat dengan mudah mengakses Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) untuk dipelajari. Hasil yang diharapkan adalah hadirnya kamus ini sedikit demi sedikit dapat mengurangi dampak dari kesenjangan sosial yang terjadi.
Pembuatan Kadaring SIBI melewati berbagai proses, mulai dari pencarian data, verifikasi data, pengambilan dan perekaman gambar, sampai pada tahap penyajian data. Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, SLBN 1 Mataram, SLBN 2 Mataram, dan SLBN 1 Lombok Barat, penyandang disabilitas dari teman-teman dengar dan teman-teman tuli yang sampai sekarang terus digalakkan.
Pendampingan komunikasi langsung dengan teman dengar dan teman tuli di berbagai lokasi sekolah disabilitas menjadi aspek penting di balik layar pembuatan Kadaring SIBI ini. “Ini bukan hanya sekadar produk inovasi yang berusaha dikembangkan Kantor Bahasa Provinsi NTB. Ini merupakan salah satu bukti nyata sumbangsih dan kepedulian Kantor Bahasa Provinsi NTB bagi teman-teman penyadang disabilitas, khususnya teman tuli dan teman dengar,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Eva Sofia Sari.
Produk inovasi ini disambut baik oleh perwakilan berbagai Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) di NTB. Keterlibatan pihak sekolah menjadi salah satu pendukung terciptanya Kadaring SIBI. Sosialisasi Kadaring SIBI yang dilaksanakan ke berbagai tempat menghasilkan respons positif dari teman dengar dan teman tuli. “Pendapat saya tentang Kadaring SIBI ini adalah sangat mudah mendapat bahasa isyarat, seperti ketika sedang mengerjakan tugas,” ujar Lina, salah satu teman tuli yang langsung praktik mengakses laman Kadaring SIBI.
“Kadaring SIBI sangat mudah dan asyik digunakan untuk pemula seperti kami,” pendapat Edi pada kesempatan yang sama. Edi adalah salah satu teman dengar yang ikut mengakses laman Kadaring SIBI.
Dalam kegiatan peluncuran yang diselenggarakan Kantor Bahasa Provinsi NTB lalu salah satu guru dari SLBN 1 Lombok Barat, Ema Ramdani, menyampaikan kesan selama mempraktikkan Kadaring SIBI di sekolah. “Manfaatnya begitu terasa, terutama bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah kami. Ini juga memudahkan guru untuk terus memahami bahasa anak didik kami, membantu para guru dalam membangun komunikasi yang lebih baik, seperti tema produk inovasi ini, yaitu “Literasi Menembus Batas”,” ujarnya.
Para pengguna layanan yang hadir juga ikut serta mencoba langsung akses Kadaring SIBI. Ke depannya kedua produk inovasi, baik Kamus Digital Sasambo maupun Kadaring SIBI akan terus dimutakhirkan menjadi sumber data yang akurat. (Siaran Pers Kemendikbudristek Nomor: 802/sipres/A6/XII/2021/ rf-red-st)