Manggarai Barat, SEKOLAHTIMUR.COM – SMAN 2 Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat mengggelar lomba pembuatan Pondok Literasi bagi seluruh peserta didik didampingi para guru. Lomba yang berlangsung Senin – Senin, 13 – 20 Desember 2021 ini merupakan bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung program Gerakan Literasi Sekolah.
Kepala SMAN 2 Kuwus, Hermanus Yosef Mpoo menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat positif. Ia pun memberikan apresiasi kepada para guru, pengurus OSIS, serta seluruh peserta didik atas terselenggaranya lomba membuat pondok literasi tersebut.
“Ini kegiatan yang sangat positif. Terima kasih untuk Bapak/Ibu Guru yang terus melakukan inovasi, sehingga lingkungan sekolah menjadi lebih indah, dan yang paling penting bisa mendukung pertumbuhan budaya literasi di tingkat sekolah,” tuturnya.
Tidak hanya memberikan apresiasi, dirinya juga menyampaikan dorongan agar program-program inovatif dan kreatif seperti itu tidak berhenti di tahun 2021 saja, tetapi akan terus berlanjut pada tahun-tahun yang mendatang.
“Kita tantang terus kreativitas Bapak/Ibu guru bersama para siswa/i, sehingga selalu muncul inovasi baru di sekolah yang mendukung kegiatan belajar-mengajar secara keseluruhan,” harapnya.
Sementara itu Wakil Kepala SMAN 2 Kuwus, Eduardus Agung, menyampaikan bahwa bentuk perlombaan tersebut sengaja dipilih untuk meningkatkan budaya membaca di lembaga pendidikan SMAN 2 Kuwus. Ia juga menyampaikan bahwa pondok literasi bisa menjadikan lingkungan sekolah sebagai lingkungan yang ramah literasi.
“Lingkungan yang kondusif seperti adanya pondok literasi, tentunya akan meningkatkan kenyamanan siswa/i maupun para guru untuk membaca. Kalau di dalam kelas mungkin sudah terlalu biasa dan membosankan, makanya kita mencoba suasana baru dengan membuat tempat membaca di luar ruang kelas seperti ini,” ungkap Eduardus yang juga menjadi penanggung jawab kegiatan.
Lebih lanjut Eduardus menjelaskan, ketentuan utama perlombaan ini, setiap kelompok wajib menggunakan bahan atau material yang ada di sekitar sekitar sekolah. Hal itu terlihat dari beberapa pondok yang sudah berhasil dibangun, sebagian besar materialnya bersumber dari tanaman lokal seperti bambu, beberapa jenis kayu, dan atapnya ditutup dengan alang-alang.
“Kita hanya membeli paku dan cat, sedangkan bahan lainnya sudah ada di sekitar lingkungan sekolah. Selain murah, material lokal ini juga sangat ramah lingkungan,” jelasnya.
Ketua OSIS SMAN 2 Kuwus, Albertus Lewa, mengaku senang karena salah satu program kerja mereka akhirnya bisa terlaksana dengan sukses. Albertus menerangkan, ide awal kegiatan ini merupakan hasil diskusi pengurus OSIS bersama Bapak/Ibu Guru pendamping. Setelah itu, ide itu disampaikan kepada kepala sekolah, dan mendapat tanggapan yang positif.
“Kami merasa senang dengan kegiatan perlombaan seperti ini, karena selain melatih keterampilan kami dalam berorganisasi dan membuat bangunan sederhana ini, keberadaan pondok literasi ini tentunya akan membuat kami main terdorong untuk membaca buku,” ungkapnya.
Albertus melanjutkan, lomba tersebut menghasilkan tiga pondok literasi yang sudah bisa digunakan. Ketiga pondok itu dibangun masing-masing oleh kelompok kelas X, XI dan XI. Saat ini, ketiga pondok tersebut sudah bisa digunakan oleh seluruh keluarga besar SMAN 2 Kuwus. Peserta didik atau para guru bisa memanfaatkannya ketika waktu senggang, sebelum atau setelah jam pelajaran utama.
“Ambil bukunya di perpustakaan, lalu duduk santai di pondok sambil membaca. Suasananya menyenangkan, selain bisa memperkaya wawasan dengan membaca buku atau berdiskusi, di pondok literasi juga bisa merasakan udara alam Kuwus yang sejuk,” pungkasnya. (Kornelis Harjo, S.Pd/ Saverinus Suhardin/ rf-red-st)