Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Evaluasi dan Konsinyasi Pelindungan Bahasa dan Sastra, Selasa – Rabu, 28 – 29 Desember 2021. Kegiatan ini dilakukan secara tatap muka di Hotel Neo Kupang dan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT, Syaiful Bahri Lubis, S.S., M.A., mengungkapkan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari evaluasi internal yang dilakukan pihaknya pada Rabu – Kamis, 22 – 23 Desember 2021. Evaluasi ini, jelas Syaiful merupakan momentum Kantor Bahasa Provinsi NTT untuk melihat kembali berbagai program kerja khususnya kegiatan-kegiatan yang menjadi ikon secara khusus terkait pelindungan dan dokumentasi bahasa dan sastra.
“Kegiatan ini menjadi autokritik bagi kami untuk melihat kembali langkah-langkah apa yang sudah kami lakukan, dan langkah-langkah apa yang masih kurang. Tujuannya agar langkah yang kami lakukan tepat sasaran,” jelasnya.
Lebih lanjut Syaiful menyebut bahwa selama tahun 2021 Kantor Bahasa Provinsi NTT telah menjalankan berbagai program sebagaimana yang sudah dirancang sebelumnya. Adapun berbagai program tersebut terang Syaiful, secara out put telah tercapai meski dengan berbagai penyempurnaan.
“Target kami 99, 67%, memang sedikit melenceng. Harapannya pada tahun 2022 mendatang lebih baik lagi,” tuturnya.
Dirinya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah menjadi mitra Kantor Bahasa Provinsi NTT dalam menjalankan berbagai program yang ada. Ia pun berharap dukungan yang sama tetap diberikan untuk program-program selanjutnya.
“Berkarya untuk masyarakat NTT merupakan sebuah ibadah. Saya berharap Kantor Bahasa NTT menjadi rumah kedua bagi semua yang memiliki kepedulian untuk membangun NTT,” harapnya.
Dalam kegiatan ini panitia menghadirkan narasumber dari berbagai unsur yakni, Dr. Hironimus Sugi (Manager Program Inovasi di Pulau Sumba), Dr. Johnny Tjia (Suluh Insan Lestari), Dr. Jermy Balukh (Linguis/Dosen Stiba Mentari Kupang), Linus Lusi, S.Pd., M.Pd. (Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Prov. NTT), Mesak Tapua Blegur (Kadis Kebudayaan Kab. Alor), dan Drs. Djose Nai Buti (ASN/Budayawan). Sementara hadir sebagai peserta yakni anggota Paguyuban Duta Bahasa NTT, perwakilan pegiat literasi (komunitas) dan media massa, dengan moderator Pangkul Ferdinandus, S.Pd. (Kantor Bahasa Provinsi NTT). (Robertus Fahik/ rf-red-st)