Kabupaten Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang tergabung dalam Angkatan PK-175 Swasembada Angan berinisiatif mengadakan proyek sosial yang mengusung tema sejalan dengan nama Angakatan PK-175. Proyek sosial bertajuk “Pengembangan Pangan Lokal Sorgum” ini dilakukan sebagai bentuk usaha diversifikasi pangan yang menjadi bagian dari swasembada pangan.
Selain beras, Indonesia juga kaya akan potensi pangan yang dapat dijadikan alternatif solusi dalam memperbanyak opsi makanan pokok. Awalnya, makanan pokok masyarakat NTT adalah sorgum dan sagu, karena tanaman inilah yang cocok ditanam dengan kontur wilayah setempat. Namun, seiring dengan pergeseran sosial budaya, masyarakat NTT cenderung meninggalkan sorgum dan sagu serta semakin menggantungkan diri pada beras. Padahal, sorgum dan sagu memiliki nilai ekonomi yang lebih menguntungkan bagi masyarakat NTT. Hal inilah yang banyak disorot oleh generasi muda NTT untuk kembali ke pangan lokal, salah satunya di Pulau Semau.
“Sasaran untuk kegiatan proyek sosial ini adalah teman-teman Kelompok Tani Dalen Mesa, yang berada di Desa Utiuh Ana, Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kegiatan pelatihan akan diikuti oleh sekitar 30 peserta yang merupakan perwakilan dari Kelompok Tani Dalen Mesa. Dalam pelaksanaan kegiatan proyek sosial ini kami dibantu oleh Yayasan Pikul Kupang yang sejak awal sudah bermitra dengan Kelompok Tani Dalen Mesa,” jelas Nurgiyanti, perwakilan tim proyek sosial Angkatan PK-175 Swasembada Angan.
Proyek sosial yang sudah disiapkan selama dua bulan ini dialaksanakan dalam dua hari di Balai Desa Utiuh Ana, Pulau Semau. Dibuka pada Sabtu (11/12/2021) oleh Dwi Larso, Direktur Beasiswa LPDP secara virtual, dan dihadiri oleh perwakilan anggota PK-175 Salimulloh T. Sanubarianto, Liky Y. Ledoh, Yayasan Pikul Kupang dan Kelompok Tani Dalen Mesa secara luring.
Dalam pembukaannya, Dwi Larso menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan proyek sosial Angkatan PK-175 Swasembada Angan yang telah memilih desa di ujung timur Indonesia sebagai sasaran kegiatan, dimana desa merupakan satuan unit terkecil dari ekonomi bangsa ini
“Rasanya fokusnya tepat, membantu swasembada pangan. Negeri sebesar Indonesia yang berbasis agrikultur, industri pengolahan pangan harusnya swasembada. Harusnya industri pangan kita mampu mencukupi kebutuhan pangan dari bangsa ini minimal, bahkan sisanya bisa diekspor,” ungkapnya.
Tiga kegiatan utama dalam proyek sosial ini meliputi Community Services, Community Empowerment dan Community Relation dengan pemberian donasi dan pelatihan guna meningkatkan kualitas dan pemasaran produk olahan sorgum dari Desa Utiuh Ana. Donasi yang diberikan kepada Kelompok Tani Dalen Mesa berupa alat pengolah sorgum, desain logo dan kemasan untuk produk olahan sorgum. Adapun pelatihan yang diberikan meliputi cara pengolahan sorgum oleh narasumber dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Diki Nanang Surahman dan Neneng Komalasari. Dilanjutkan pelatihan pada hari kedua mengenai proses pengurusan P-IRT oleh narasumber Dewi Masae dari Dinas Kesehatan Kota Kupang.
Kegiatan ini merupakan langkah awal bagi para awardee untuk memberikan kontribusi bagi negeri ini. PK-175 Swasembada Angan akan terus berusaha untuk memberikan kontribusi bagi Indonesia baik dalam bentuk kegiatan lainnya maupun ide-ide yang dapat membantu kemajuan bangsa. (Salimulloh T. Sanubarianto/ rf-red-st)