Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD) Provinsi NTT, Drs. Petrus Seran Tahuk mengapresiasi Yayasan Pustaka Pensi Indonesia (Yaspensi) atas program “Hananu di Batas Negeri” yang lolos dalam seleksi nasional Pertamina Foundation (PFmuda) 2021. Menurutnya, Yaspensi telah mendukung tupoksi pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dalam hal ini BPPD NTT.
“Yaspensi telah mendukung tupoksi kami Badan Perbatasan, mendukung Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi NTT, terutama dalam hal mengembangkan nasionalisme di kawasan perbatasan NKRI, dan tentu pembiayaan dari dana CSR Pertamina, itu kami sangat mendukung,” ungkapnya ketika ditemui media ini di ruang kerjanya, Kamis (27/01/2022).
Petrus menekankan, instrumen utama dalam tugas pihaknya adalah bagaimana meningkatkan rasa kebangsaan dan spirit nasionalisme di perbatasan NKRI. Menurutnya, indikator utama dalam membangun nasionalisme sesungguhnya hanya satu yaitu soal bahasa. Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu kita. Itu artinya bahasa Indonesia harus kita kembangkan di ranah pendidikan dasar dan menengah di Kawasan perbatasan negara.
“Kenapa? Karena hanya bisa dengan bahasa yang bisa menunjukkan ciri dan karakter kebangsaan kita. Tidak bisa dengan sarana lain. Jadi, terima kasih adik-adik yang penuh kreatif di Yaspensi telah merancang satu kegiatan untuk pengembangan spirit nasionalisme, rasa kebangsaan kuat, rasa NKRI yang utuh melalui kegiatan Hananu di Batas Negeri. Ini kegiatan yang secara hakiki sangat mendukung fungsi pengelolaan kawasan perbatasan negara yang saat ini menjadi tugas pokok dan tanggung jawab kami,” tuturnya.
Petrus juga mengapresiasi Pertamina Foundation yang menurutnya telah ikut serta dalam mendukung pengembangan kawasan perbatasan negara di Provinsi NTT. Hal ini tegasnya, menjadi bagian penting dalam pengembangan potensi NTT.
“Ada potensi alam, SDM, dan yang kedua itu potensi letak strategis. NTT ini punya keunggulan komparatif yang luar biasa karena dia letaknya antara dua negara sekaligus, Timor Leste dan Australia. Apa yang harus kita tangkap dari situ? Apa manfaatnya dari situ? Itu bagian dari menggambarkan potensi strategis NTT sebagai teras depan NKRI,” urainya.
Petrus menguraikan, ada banyak hal yang sedang dirancang pihaknya untuk masyarakat perbatasan. Fokus Badan Perbatasan, jelasnya, ada tiga hal yaitu bagaimana mengembangkan infrastruktur ekonomi dasar, mengembangkan infrastruktur pendidikan dasar, dan mengembangkan infrastruktur kesehatan dasar. Tiga hal tersebut, tandasnya, menjadi bukti kehadiran negara di wilayah perbatasan.
“Jadi kami sangat mendukung, masih ada program lain nanti coba kita kolaborasikan. Kami berterima kasih kepada Yaspensi dan Pertamina yang telah ikut mendukung pengelolaan kawasan perbatasan dari aspek pengembangan bahasa sebagai instrumen utama pemersatu bangsa, instrumen utama membangun nasionalisme,” pungkasnya. (Yosi Bataona/Umbu Rivan/rf-red-st)