Cintaku tak Terbatas Waktu

0
355
Tampak depan SMKN 7 Kupang. (hakrakyat.com)

Bergulirnya waktu tak mengoyakmu

tak terasa tahun-tahun dilalui seusia pelajar putih merah

hadirmu mengisi relung jiwa anak-anak pinggiran kota

Bougenville mengukir sejarah adamu.

Ibarat pohon pinang yang berdiri tegak dan kokoh, seperti itulah dirimu

dari kejauhan mata memandang

hati tak mampu menepis rindu

ingin jumpa denganmu

berjuang bersama meraih segudang kesuksesan yang sudah divisikan.

Usiamu masih kanak

perjalanan menuju sekolah masa depan masih jauh

bertahankah engkau menerima kerikil dan empasan gelombang pencobaan?

Ataukah, diam seribu bahasa membiarkan waktu merenggut semua asa

yang telah engkau dan aku bangun dengan susah payah?

Jangan pantang menyerah

semangat juangmu barakan panasnya

supaya tak mudah terkikis dan lekang ditelan usia senja.

Engkau harus ada sebagaimana adanya kamu di waktu itu

para pendiri berkorban, berjuang, berjaya dalam ketiadaan

berbalas pantun kisahkan cinta pertama membangun rumah pendidikan.

Engkau berjuang tuk ada di tengah-tengah aku, kamu, dia, dan kita

namun adakah kamu tersentuh hatinya untuknya?

Tidak! mungkin juga ya! Juga sepertiganya ya dan tidak sekaligus!

Hanya beginikah pedulimu dan pengharapanmu?

Pedih, pilu, perih berteman kasih saat mengenang perjuangan sang pejuang

mempertahankan wajah lugu dan tak bercela di kala bergejolak

Rasa cinta dan bangga mampu perjuangkan nama besarmu dalam kekecilanmu.

Kanakmu seusia ceriamu sudah mencetak penerus yang kompetensinya seusia kanakmu

Engkau memberi ruang di tengah kekosongan budi dan batin

habis gelap terbitlah terang, itulah harapan kami.

Mereka yang telah pergi, para almarhum dan alumni boleh berbangga melihat wajah ayumu sekarang yang sepanjang jalan kenangan telah menghasilkan guru dan siswa sama-sama hebat, guru kreatif, guru inovatif yang mampu mengharumkan namamu.

Kini, namamu selalu dibicarakan, disanjung, dan digelorakan di Kota Karang bahkan kisah suksesmu diketahui saudara se-Flobamora berkat kerja keras di tangan dingin pengawas, pimpinan para guru, dan kabinetnya serta topangan orang tua.

Engkau tidak lagi dipandang sebelah mata

semua orang telah mengakuimu

warga Kota Kasih dan Masyarakat Kepulauan Nusa Tenggara Timur menerima adamu.

Bagaikan matahari loro sae selalu menyinari setiap hamparan bumi Timor lebe bae

Resonansi gawai Sasando memanggil pulang mai fali e ke rumah induk untuk menari padoa, jai, lego-lego dan gawi melingkari sekolah kita, mengungkapkan syukur rahmat berlimpah, sambil berdoa dan berekfleksi bersama tanah yang dipijak, bunga yang dilihat, udara yang dihirup, panas yang dirasa sebagai kesatuan alam mikrokosmos di bawah makrokosmos pada Sang Tuhan yang disembah dalam ucapan syaloom, salve, assalamualaikum, salam kebajikan, om swasti wastu dan namo budaya.

Semuanya memancarkan gairah kebahagiaan dan cinta padamu dan pada semua yang mencintaimu dan membencimu.

Aku, kami, dan mungkin mereka dan kita bangga menjadi bagian dari sejarah lahirmu hingga sejarah berkaryamu dan sampai dirimu berjaya di suatu waktu pada masa dan tempat yang tepat juga pada orang yang tepat memimpin sekolah masa depan ini dengan mengharumkan namamu dan nama kami.

Ini tak sakedar banyaknya untaian puitis yang terucap

sebab masih banyak keluhan yang tak terucapkan bergelombang dalam batin ini

kupinta padamu semua, mari kita hidup sehat seribu tahun lagi sembari mempersiapkan iman dan ilmu tuk kudarmakan pada mereka yang tak dikunjungi dan yang dijauhi oleh karena Covid-19, mempersiapkan generasi emas putra-putri NTT.

Biar tindakan nyatalah yang dikumandangkan

teruslah berkarya

Engkau ada untuk kami

Kami ada untukmu

kutunggu aksimu pada tahun ke sepuluh di masa dan pemerintahan yang telah diperbaharui Tuhan dan Negara.

Maafkan aku di masa lampau, bina kami hari ini, dan jaga mereka di masa depan, supaya pada masa keemasan itu kita madahkan syukur ini bersama masyarakat NTT yang telah bangkit dan sejahtera dalam seiya sekata senada:

SMK Negeri 7 Kupang bisa OK, SMK Negeri 7 bisa hebat! Selamat berpesta dalam sengsara Tuhan yang menderita. Proficiat dan dirgahayu untukmu. Peluk cium Sabu ala Corona.

============================

Oleh Erliana Magthelda Nofince Tjiputra, S.Pd., Guru SMK Negeri 7 Kupang.

*Dipersembahkan untuk SMK Negeri 7 Kupang yang ber-HUT pada tanggal 26 Maret 2022.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini