Presiden Jokowi: Tarif Masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar Berkontribusi untuk Konservasi dan Pertumbuhan Ekonomi

0
66
Presiden Jokowi saat meresmikan dan meninjau Penataan Kawasan Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Kamis (21/07/ 2022).

Labuan Bajo, SEKOLAHTIMUR.COM – Presiden Jokowi mengatakan, tarif akses masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar Komodo juga sebagaimana bermanfaat untuk konservasi dan pertumbuhan ekonomi daerah. Demikian dikatakan Presiden Jokowi kepada wartawan usai meresmikan dan meninjau Penataan Kawasan Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (21/07/ 2022).

“Jadi kita ingin konservasi, tapi kita juga ingin pertumbuhan ekonomi lewat turis lewat wisatawan. Ini harus seimbang. Terkait habitat hewan Komodo sebagai tempat wisata, bahwa Pemerintah berupaya untuk melakukan konservasi habitat Komodo di Pulau Komodo dan Pulau Padar. Sementara untuk wisatawan yang ingin melihat langsung hewan endemik tersebut, Presiden menyarankan untuk berkunjung ke Pulau Rinca,” ujar Jokowi.

Presiden menambahkan, “Untuk wisatawan diberikan akses di Pulau Rinca sehingga ini kita benahi untuk wisatawan dan juga untuk komodonya. Komodo di Pulau Rinca dan di Pulau Komodo itu, komodonya juga sama, wajahnya juga sama. Jadi kalau mau lihat komodo, silakan ke Pulau Rinca, di sini ada Komodo”.

Untuk tarif masuk, Presiden menuturkan bahwa tarif yang dikenakan kepada wisatawan masih sama untuk di Pulau Rinca, sedangkan untuk di Pulau Komodo dan Pulau Padar akan dikenakan tarif yang berbeda.

“Mengenai bayarnya berapa? Tetap. Tapi kalau mau, ‘Bapak, saya pengin sekali melihat yang di Pulau Komodo’ ya silakan, enggak apa-apa juga, tapi ada tarifnya yang berbeda. Itu loh sebetulnya hanya simpel seperti itu, jangan dibawa ke mana-mana. Karena pegiat-pegiat lingkungan, pegiat-pegiat konservasi juga harus kita hargai mereka, masukan mereka,” tandasnya.

Preside Jokowi juga menjelaskan mengenai target satu juta pengunjung yang datang ke Labuan Bajo mengingat pembenahan dan pengembangan fasilitas penunjang pariwisata di Labuan Bajo.

Dengan upaya pengembangan tersebut, pemerintah menargetkan minimal satu juta kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo. Presiden menyampaikan target tersebut akan ditingkatkan apabila perpanjangan landasan pacu atau runway Bandar Udara (Bandara) Komodo selesai dikerjakan.

“Target pertama Labuan Bajo ini harus minimal satu juta (wisatawan) karena memang airport-nya kapasitasnya seperti itu. Tapi kalau nanti runway-nya sudah diperpanjang, (pesawat) wide body bisa masuk, naik lagi ke 1,5 juta. Saya sudah sampaikan ke Menteri Pariwisata, Pak Sandiaga Uno,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara menekankan bahwa pemeliharaan kawasan Labuan Bajo merupakan tanggung jawab bersama pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta pemerintah daerah baik gubernur maupun bupati.

“Jangan sampai sampah bertebaran di mana-mana. Hal kecil-kecil tapi itu hati-hati, itu akan dilihat oleh turis, oleh wisatawan nusantara. Dia kembali atau tidak, karena ini, salah satunya karena hal-hal seperti itu. Keramahan kita dalam melayani wisatawan itu juga sangat penting,” ujarnya. (Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini