
TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar kegiatan Pelatihan Guru Utama Berbahasa Dawan pada Selasa – Jumat, 26 – 29 Juli 2022 di Hotel Bahagia Dua Soe. Kegiatan ini melibatkan sebanyak 80 peserta yang berasal dari tiga kabupaten yakni Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Dalam sambutannya Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (KBP NTT) Elis Setiati menekankan betapa pentingnya kegiatan revitalisasi bahasa daerah hingga diutamakan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, bersama dengan program literasi dan penginternasionalan bahasa Indonesia.
“Program revitalisasi bahasa daerah ini bahkan mendapatkan penghargaan dari Humas Indonesia yang sedianya akan diserahterimakan di Labuan Bajo dalam waktu dekat,” ungkap Elis Setiati pada pembukaan kegiatan, Selasa (26/7/2022).
Dirinya berharap agar peserta kegiatan dapat mempraktikkan konsep merdeka belajar yang dicetuskan oleh Mendikbudristek dalam menjalankan perannya nanti sebagai guru master di sekolah masing-masing.

Sementara itu Bupati TTS yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) TTS, Drs. Semuel Fallo, M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan revitalisasi bahasa daerah yang dilaksanakan oleh KBP NTT ini sangat baik. Menurutnya tidak banyak warga Kabupaten TTS yang “mengenal” bahasa daerahnya sendiri.
Ia melanjutkan, hal yang membuatnya prihatin adalah adanya bahasa-bahasa daerah di NTT yang sedang dalam kondisi kritis, bahkan telah punah. Sementara itu pewarisan bahasa daerah, jelasnya, dipersulit kondisi belum masuknya bahasa daerah dalam materi pembelajaran di sekolah.
“Berbagai kendala dan tantangan masih dihadapi para guru dalam implementasi dan pengajaran bahasa daerah di sekolah, padahal sekolah diharapkan menjadi wadah potensial untuk penyampaian pengetahuan dan pewarisan bahasa daerah bagi generasi muda,” ujar Semuel Fallo.
Ujung Tombak Revitalisasi Bahasa Daerah di NTT
Informasi yang dihimpun dari panitia menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan melatih para guru (peserta kegiatan) agar dapat menjadi pelatih dan inspirator bagi siswa-siswi dan rekan guru lainnya untuk menghasilkan karya-karya seperti puisi, pantun, cerpen, pidato, seni tutur khas Dawan, stand up comedy, dsb. dengan menggunakan bahasa Dawan.
Para guru peserta kegiatan pelatihan ini nantinya akan disebut sebagai guru master. Guru-guru ini akan menjadi ujung tombak kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah di NTT Tahun 2022 yang bermuara pada kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu yang sedianya dilaksanakan pada Oktober—November 2022.

Guru-guru peserta secara keseluruhan berjumlah 80 orang dengan rincian 20 guru masing-masing dari Kab. TTU dan Kab. Kupang (masing-masing 10 guru SD dan 10 guru SMP) serta 40 guru dari Kab. TTS (25 guru SD dan 15 orang guru SMP). Peserta kegiatan dipilih dari kalangan guru, utamanya guru SD dan SMP karena sasaran dari revitalisasi bahasa daerah ini adalah generasi muda penerus bangsa, khususnya siswa SD dan SMP.
Guru-guru ini nantinya akan dilatih oleh 2 orang maestro, yakni Dominifridus Bone, M.Psi. (dosen tetap Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor, Kefamenanu) dan Anderias Nenokeba, S.Pd. (Kepala SD Inpres Supul Meo dan Ketua Sanggar Seni Budaya Olita, Soe).
Pembukaan kegiatan diakhiri dengan pemukulan gong oleh Drs. Semuel Fallo, M.Si. dan penandatanganan komitmen bersama para pemangku kepentingan (Bupati, Kepala Dinas Pendidikan, budayawan/maestro, dan Kepala KBP NTT) revitalisasi bahasa daerah untuk tunas bahasa ibu (bahasa Dawan) di 3 kabupaten (Kab. Kupang, Kab. TTU, dan, Kab. TTS). (Dhanes/rf-red-st)