Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menegaskan, Pemerintah Provinsi NTT maupun Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTT senantiasa berupaya meningkatkan akses dan mutu pendidikan bagi setiap anak NTT pada setiap jenjang pendidikan, yang tergambar dari besaran Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM).
Pada tahun 2021 realisasi APM mengalami kenaikan masing-masing untuk tingkat pendidikan SMP/MTs menjadi sekitar 70 persen, SMA/SMK/MA menjadi sebesar 54 persen. Sedangkan untuk tingkat SD/MI turun menjadi 96 persen. Ijin operasional sekolah pada tahun 2021 untuk tingkat SMA adalah sebanyak 30 sekolah, SMK 19 sekolah serta SLB 3 sekolah. Sementara untuk tahun 2022, izin operasional telah diterbitkan bagi 28 SMA, 23 SMK dan 3 SLB.
Demikian disampaian Gubernur Viktor dalam Pidato Perayaan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia yang dibacakan oleh Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi pada Senin (15/8/2022) d Kupang.
Dalam pidato tersebut Gubernur VBL menyampaikan, mutu pendidikan diukur dari perbaikan level akreditasi sekolah. Pada tahun 2021 terdapat 96 sekolah terakreditas A, 230 sekolah terakreditasi B dan 185 sekolah terakreditasi C. Pada SMK, sebanyak 14 sekolah dengan akreditasi A, 122 sekolah akreditasi B, dan 123 sekolah akreditasi C.
“Dalam rangka peningkatkan sumber daya manusia (SDM) sebagaimana misi pembangunan pendidikan, pemerintah melakukan revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan. Tahun 2021 sampai dengan Juli 2022 untuk SMK di seluruh NTT, Pemerintah Provinsi telah membangun 209 ruangan baru, 58 toilet, 31 ruang direhabilitasi. Untuk sarana belajar diadakan 5 Paket Media Pendidikan, 192 Paket Alat Praktek Utama Siswa, 8 Paket Alat TIK, 21 Paket Alat Kesenian Tradisional. Sementara untuk tingkat SMA, diadakan 549 ruangan baru, 279 toilet, dan 39 ruangan direhabilitasi serta dibangun 10 unit rumah dinas guru,” ungkap Gubernur Viktor.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga melakukan revitalisasi mutu dan relevansi pendidikan SMK agar tiap lulusan dapat diterima bekerja di industri atau mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.Tahun 2021 Pemerintah Provinsi NTT telah menetapkan 12 SMK Pusat Keunggulan yang berhasil dalam bidang kompetensi keahlian. Tahun 2022 akan dikembangkan lagi 40 SMK Pusat Keunggulan. Pemerintah mempersiapkan sekolah Pusat Keunggulan ini sebagai model pengembangan mutu SMK bertaraf nasional dan internasional.
“Sekolah-sekolah sebagai pusat keunggulan ini didorong untuk menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam mengembangkan berbagai potensi yang ada serta memanfaatkan sumber daya alam lokal dalam bidang kemaritiman, seni, pariwisata serta industri kreatif melalui penguatan dan peningkatan kompetensi. Selain itu, Pemerintah juga terus melakukan penataan Pendidikan SMK agar menjadi sumber inovasi untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang relevan,” jelas Gubernur VBL.
Ia menambahkan, “Pemerintah Provinsi telah menetapkan 5 SMK plus 1 tahun dan meluncurkan modul pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi siswa agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan dunia kerja. Pemerintah juga terus mendorong seluruh SMK untuk melakukan kolaborasi lintas sektor dalam mendukung program-program pemerintah di bidang pertanian, peternakan, pariwisata dan ekonomi kreatif”.
Ke depan, tandas Gubernur Viktor, untuk menjawab tantangan modernisasi dan penguasaan teknologi, pembangunan pendidikan difokuskan pada beberapa bidang, yakni pendidikan yang membentuk logika dan sains, pendidikan literasi seperti penguasaan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan bahasa daerah, membaca dan menulis serta pendidikan yang membentuk etika dan budi pekerti.
“Saya yakin jika kurikulum pendidikan NTT lebih difokuskan pada beberapa bidang dasar pendidikan ini, maka akan tercipta generasi muda NTT handal yang memiliki kompetensi tinggi dan mampu bersaing di pasar kerja internasional,” tandasnya.
Peningkatan SDM melalui Bidang Olahraga
Pada kesempatan tersebut, Gubernur VBL menekankan bahwa selain pendidikan, pemerintah juga mendorong peningkatan sumber daya manusia melalui bidang olahraga. Pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional XX di Papua Tahun 2021, kontingen olahraga NTT meraih 5 medali emas, 10 medali perak dan 9 perunggu.
“Selain itu kontingen olahraga NTT juga mengikuti Pekan Paralimpik Nasional ke-XVI di Papua dan berhasil meraih 5 emas, 13 perak dan 12 perunggu. Atas prestasi yang diraih tersebut, Pemerintah memberikan penghargaan yang layak, di mana atlet peraih medali emas mendapat bonus 1 buah rumah tipe 36 dan uang senilai Rp 200 juta, peraih medali perak memperoleh 1 buah rumah tipe 36 dan uang senilai Rp 150 juta, peraih medali perunggu mendapat 1 buah rumah tipe 36 dan uang senilai Rp 100 juta rupiah,” jelasnya.
“Sementara itu, setiap atlet berprestasi non-medali diberi bonus Rp 50 juta. Pemerintah juga memperhatikan para pelatih untuk para peraih medali memperoleh bonus 50 persen dari perolehan atlet peraih medali dan pelatih non medali mendapat Rp 50 juta,” lanjutnya. (rf-red-st)