Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Gelar Cerita Daerah (GCD) yang diadakan oleh TK Notre Dame Kupang pada 28 Oktober 2022 lalu mendapat apresiasi dari guru dan penulis SMKN 7 Kupang, Patrisius Leu. Menurutnya, kegiatan yang digelar pihak sekolah tersebut merupakan salah satu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan merupakan bagian penting dalam membangun karakter anak.
“Kegiatan kolaborasi kepala sekolah dan tiga guru hebat, Ibu Trisna, Ibu Lia, Ibu Asuti bersama orang tua dan anak ini sungguh amat baik, menggali nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila seturut spiritualitas dari pendiri biara SND dan visi misi sekolah, membangun karakter mendidik nalar,” ungkap Patris Leu kepada media ini Selasa (8/11/2022).
“Apa yang dibuat ini merupakan aplikasi dari Profil Pelajar Pancasila dan Kurikulum Merdeka Belajar dimana pewarisan budaya melalui tutur dan pemaknaannya dalam bentuk literasi bercerita antara orang tua dan anak sungguh sesuatu yang luar biasa dan tidak semua TK mampu mengadakan kegiatan seperti ini,” lanjutnya.
Dirinya menilai kegiatan yang digelar pihak sekolah tersebut sangat positif. Khusus untuk anak-anak, sebagai orang tua sekaligus panitia, Patris mengaku tidak membayangkan anak-anak berani tampil bahkan mampu bekerja sama dengan orang tuanya dalam membawakan cerita daerah.
Ia pun berharap agar apa yang sudah dibangun oleh pihak sekolah ini dapat dikembangkan dalam kegiatan lain misalnya membelajarkan anak sambil bernyanyi lagu daerah lalu menceritakannya versi anak-anak dengan bahasa mereka sendiri.
“Atau bisa dengan tiga bahasa, yakni, bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris karena memang salah satu keunggulan sekolah ini adalah bahasa Inggris,” ujarnya.
Lebih lanjut Patris Leu mengharapkan agar pola pembinaan di TK Notre Dame dengan 8 karakter yang ada di sekolah, yakni, P5 ditambah 2 yakni, peduli dan hormat, bisa dilanjutkan di tingkatan selanjutnya yakni di SD.
“Kalau bisa ada SD Notre Dame sehingga anak-anak yang sudah dibina di TK dapat dikembangkan di SD. Dan setahu kami, ini dalam proses oleh pihak yayasan,” ungkapnya.
“Dan harapan kami ke depan, bentuk-bentuk kegiatan seperti ini juga bisa diadakan di beberapa TK di Kota Kupang. TK Notre Dame sebagai Sekolah Penggerak bisa menjadi penggerak bagi sekolah lain,” pungkasnya. (rf-red-st)