80 Guru di TTS Ikuti Pelatihan Literasi Kelas Awal dan Transisi Sekolah  

0
508
Kadis PK TTS dan Education Officer UNICEF NTT ketika menutup kegiatan pada Jumat (11/11/2022).

TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – Sebanyak 80 guru SD di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mengikuti Pelatihan Literasi Kelas Awal dan Transisi Sekolah pada November 2022. Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi UNICEF dan Cis Timor dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kabupaten TTS.

Kepala Dinas PK Kabupaten TTS, Dominggus J. O. Banunaek, S.E., M.Si., kepada media ini menyampaikan bahwa Pelatihan Literasi Kelas Awal dan Transisi Sekolah digelar dalam rangka meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik khususnya kelas rendah yaitu guru kelas 1, 2, dan 3 SD.

“Kegiatan yang dilakukan ini merupakan dukungan dari UNICEF dan juga Cis Timor, yang mana pelatihan ini sasarannya kepada para tenaga pendidik SD kelas rendah yaitu kelas 1, 2, 3, dan diikuti juga oleh para kepala sekolah. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena para guru dibekali dengan metode dan strategi pembelajaran Literasi Kelas Awal dan Transisi Sekolah,” ungkap Dominggus usai menutup kegiatan tersebut pada Jumat (11/11/2022).

“Mewakili Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS kami menyampaikan terima kasih kepada UNICEF dan Cis Timor yang telah mendukung kami dan juga komitmen untuk meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik SD terkait literasi,” lanjutnya.

Peserta kegiatan di titik Batu Putih.

Masalah literasi, kata Banunaek, pertama-tama adalah soal kemampuan anak didik dalam membaca dan memahami satu naskah bacaan. Untuk itu dia menyebut perlu diberi lagi semacam penyegaran bagi para guru melalui pelatihan literasi untuk meningkatkan kemampuan literasi yang nantinya diimplementasikan kepada peserta didik.

“Di kabupaten TTS ini masih terdapat banyak anak kelas 4, 5, dan 6 yang belum bisa membaca, itu adalah contoh yang perlu kita benahi dari dasar yaitu kelas bawah. Ada juga yang sampai pendidikan menengah (SMP) belum bisa membaca secara baik. Hal ini yang harus menjadi perhatian kita bersama,” imbuhnya.

Dirinya menyebut literasi sebagai hal urgen dan mendasar. Karena itu diharapkan ada pembelajaran literasi yang dapat membantu perkembangan literasi bagi peserta didik.

“Kerja sama dengan banyak pihak akan membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas literasi di Kabupaten TTS. Kita akan selalu lakukan pengawasan dan evaluasi terhadap program literasi yang sudah berjalan untuk pengembangan kualitas literasi di daerah ini,” paparnya.

Peserta kegiatan di titik Soe.

Sebelumnya Sekretaris Dinas PK TTS, Djamori Liunokas, juga menyampaikan terima kasih kepada UNICEF dan Cis Timor yang telah mendukung Dinas PK Kabupaten TTS dalam peningkatan mutu para tenaga pendidik SD.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada UNICEF dan Cis Timor yang telah mendukung Dinas PK dalam memfasilitasi para guru untuk mengikuti kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Saya berharap agar para guru yang telah mengikuti kegiatan ini bisa membagikan lagi kepada guru-guru di sekolah lain yang belum mengikuti kegiatan Pelatihan Literasi Kelas Awal dan Transisi Sekolah ini,” ungkap Djamori, saat membuka Pelatihan Literasi Kelas Awal dan Transisi Sekolah gelombang pertama yang berlangsung di SD Inpres Batu Putih pada Rabu (2/11/2022).

Dukungan untuk Literasi di TTS

Education Officer UNICEF NTT, Robertus Djone, mengatakan, Pelatihan Literasi Kelas Awal dan Transisi Sekolah kepada guru kelas awal di 20 SD di Kabupaten TTS merupakan bentuk dukungan UNICEF terhadap program Pemerintah Nusa Tenggara Timur khususnya Kabupaten TTS untuk memajukan literasi anak di kabupaten tersebut.

“Hal tersebut dikarenakan dari sisi pencapaian hasil belajar, Rapor Pendidikan Publik 2022 Provinsi NTT dari Kemendikbudristek menunjukkan kemampuan literasi dan numerasi masih berada di bawah kompetensi minimum sedangkan indeks karakter menunjukkan perkembangan,” ucapnya.

Djone menyebut pandemi COVID-19 juga memengaruhi menurunnya kompetensi literasi anak. “Pelatihan 4 hari tentang 9 komponen dasar literasi dan kesiapan sekolah dari PAUD oleh para master trainer Literasi Kelas Awal diharapkan memberikan kontribusi bagi peningkatan keterampilan anak di Kabupaten TTS,” paparnya.

Robertus mengatakan, ke depannya sekolah-sekolah pilot ini akan melakukan pengimbasan kepada sekolah-sekolah lain melalui Kelompok Kerja Guru (KKG).

“Sebagai bagian dari penguatan literasi daerah, di tingkat kebijakan Pemerintah Kabupaten TTS diharapkan membentuk Tim Pendamping Literasi Daerah (TPLD) untuk mendampingi sekolah-sekolah dalam mengembangkan program literasi,” lanjutnya.

Suasana kegiatan.

Sementara itu, Lefinus Asbanu, S.Pd., pemerhati literasi di Kabupaten TTS yang juga merupakan salah satu trainer dalam kegiatan ini mengatakan, materi-materi yang diberikan kepada para peserta training adalah terkait 9 komponen literasi yakni, kesadaran cetak, fonologi, pengetahuan alfabet, fonik, pemahaman, kosa kata, berbicara, tata bahasa, dan puncaknya yaitu menulis.

“Saya melihat guru-guru sangat bersemangat mengikuti pelatihan ini. Barangkali karena materinya sederhana dan belum pernah mereka alami sebelumnya,” ungkapnya.

“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini para guru dapat mengimplementasikan kembali materi yang sudah didapat di tingkat kecamatan maupun gugus,” pesannya.

Fransina Tahun, salah seorang peserta kegiatan ini menyampaikan terima kasih karena dapat mengikuti pelatihan literasi ini. “Kegiatan selama 4 hari ini sangat bermanfaat. Kami sadar sudah sangat lama kami tidak difasilitasi kegiatan seperti ini. Melalui kerja sama antara UNICEF dan Dinas P dan K kabupaten TTS kali ini kami mendapat kesempatan yang sangat berharga,” ujarnya.

“Kegiatan ini kembali membakar semangat kami untuk meningkatkan literasi putra-putri kita di kabupaten TTS, agar mereka bertumbuh menjadi generasi yang luar biasa,” tambahnya.

Peserta kegiatan di titik SDN Oekamusa.

Kegiatan yang diikuti 80 tenaga pendidik SD di Kabupaten TTS tersebut terbagi dalam 2 gelombang. Gelombang pertama telah dilaksanakan di dua lokasi berbeda yaitu di SD GMIT Kapan 1, Kec. Mollo Utara, yang diikuti oleh peserta dari SD Inpres Sikam, SD GMIT Tunua, SD GMIT Tobu, SDN Oelbubuk, dan SD GMIT Kapan 1.

Sementara di SD Inpres Batu Putih, Kec. Batu Putih, diikuti oleh peserta dari SD Inpres Mio, SD GMIT Panite 1, SD GMIT Maiskolen, SD Inpres Hautead,  dan SD Inpres Batu Putih, pada Rabu – Sabtu, 2 – 5 November 2022.

Gelombang kedua diikuti oleh 40 guru dari 10 SD yaitu SDN Kesetnana, SD GMIT Bakitba, SD Inpres Nenonaheun, SDN Penmina, SD Inpres Fafinisin, SD Inpres Soe, SD Inpres Taubneno,   SD GMIT Nulle, dan SDN Oekamusa, yang berlangsung di SD Negeri Oekamusa, Selasa – Jumat, 8 – 11 November 2022.

Hadir sebagai trainer dalam kegiatan pelatihan tersebut yaitu, Krispinus No, S.Pd. (Pengawas Sekolah), Simon P. J. Nenobais, S.Pd. (Pengawas Sekolah), Yublina A. Tahun, S.Pd., M.M. (Kepala Sekolah), Melkiur S. Sine, S.Pd. (Kepala Sekolah), Wahyu Adisuprianto, S.Pd. (Guru Penggerak), Indri Koa, S.Pd. (Guru Penggerak), dan Lefinus Asbanu, S.Pd. (Pemerhati Literasi). (lef/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini