Kabupaten Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Sebanyak 50 guru SD di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengikuti kegiatan Peningkatan Mutu Fasilitator Pendampingan Pemanfaatan Buku Bacaan Literasi dan Modul Literasi Numerasi Tingkat Kabupaten. Kegiatan tersebut digelar oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Selasa – Kamis, 22 – 24 November 2022 di Hotel Neo Aston Kupang.
Dalam sambutannya ketika membuka kegiatan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabuaten Kupang Drs. Imanuel Mikael Eliasar Buan, M.M., menyampaikan apresiasi kepada Badan Bahasa yang telah mencetak dan mengirimkan buku-buku bacaan literasi ke sekolah-sekolah sasaran termasuk di Kabupaten Kupang. Menurutnya, hal tersebut sangat penting dalam upaya membangun budaya literasi terutama di kalangan anak.
“Khusus di Kabupaten Kupang sendiri ada survei yang hasilnya menunjukkan bahwa tingkat literasi dan numerasi anak-anak masih rendah. Dari interval 1 sampai 3, kita masih di 1, 5 ke bawah,” ungkap Imanuel Buan.
Karena itu ia mengharapkan agar kegiatan tersebut dapat menjadi bagian dari solusi bersama dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak. Peserta diharapkan dapat mengikuti semua materi dengan baik dan mampu menerapkan apa yang didapat selama kegiatan di sekolah masing-masing.
“Hal yang paling utama adalah anak-anak tertarik dulu untuk membaca. Soal kemampuan menganalisis bisa kemudian,” tandasnya.
Ia pun menyinggung soal penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar jika anak-anak mengalami kesulitan dalam memahami bahasa Indonesia. Hal lain yang ditekankannya yakni, semangat dan niat yang tulus dari para guru sebagai garda terdepan pengembangan literasi anak.
“Semua guru perlu memiliki ketulusan hati dalam melayani, tidak perlu membedakan yang PNS maupun yang honor,” tegasnya.
Sementara itu dalam laporan panita, Yuli Astuti Asnel yang mewakili Badan Bahasa menyampaikan, pada tahun 2022 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah melaksanakan program pencetakan dan pengiriman buku bacaan literasi dan modul literasi-numerasi ke satuan pendidikan SD, dengan jumlah sasasaran sebanyak 7.609 SD yang tersebar di 81 kabupaten/kota di 16 provinsi.
“Hal ini dilakukan oleh Badan Bahasa untuk menambah akses membaca bagi anak-anak, terutama anak-anak usia SD. Dengan demikian, minat membaca anak-anak dapat tumbuh dan berkembang serta tingkat literasi anak-anak Indonesia dapat meningkat,” ungkap Yuli.
Selanjutnya, jelas Yuli, berdasarkan arahan Mendikbudristek, program pencetakan dan pengiriman buku bacaan literasi-numerasi tersebut perlu disertai dengan peningkatan kompetensi para guru SD sasaran penerima buku hibah sehingga buku-buku tersebut memiliki manfaat yang berkelanjutan.
“Oleh karena itu, Badan Bahasa kemudian menyelenggaran pelatihan bagi guru SD yang diberi nama Peningkatan Mutu Fasilitator Pendampingan Pemanfaatan Buku Bacaan Literasi dan Modul Literasi Numerasi. Kegiatan tersebut dilakukan secara berjenjang, yaitu dimulai dari pelatihan tingkat pusat, regional, dan pelatihan di tingkat kabupaten,” jelasnya.
Informasi yang dihimpun redaksi menyebutkan, kegiatan tersebut berlangsung dalam 6 sesi utama yakni, Sesi 1: Pengenalan dan Perjenjangan Buku Bermutu, Sesi 2: Pengelolaan dan Penataan Buku Bermutu, Sesi 3: Membaca Nyaring, Sesi 4: Membaca Bersama, Sesi 5: pemanfaatan Modul Litnum, Sesi 6: Implementasi Pemanfaatan Buku Hibah.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan TOT Fasilitator Literasi tingkat regional NTT dan NTB yang telah diselenggarakan pada bulan Agustus 2022 di Kota Kupang, diikuti 48 peserta dari 15 kab/kota di Provinsi NTT dan 1 kabupaten di NTB. Kabupaten Kupang merupakan 1 dari 15 kabupaten di NTT penerima buku hibah Kemendikbudristek. (rf-red-st)