Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT menggelar Sosialisasi Patung Perunggu dalam Tradisi Masyarakat Kabupaten Sumba Barat pada Selasa (22/11/2022) di aula UPTD Museum Daerah NTT, Kota Kupang. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai nilai-nilai historis dan budaya di balik benda koleksi Museum.
Kepala UPTD Museum Dinas PK Provinsi NTT, Aplinuksi Asamani, S.Sos., M.Si., menuturkan bahwa dengan mengenal benda-benda hasil karya kebudayaan, masyarakat NTT juga memahami nilai religius yang terwujud dalam relasi personal dengan Tuhan.
“Melalui sosialisasi ini masyarakat tidak hanya mengenal benda-benda yang ada di Museum ini, tetapi juga mengetahui nilai apa yang terkandung di balik Patung Perunggu ini. Tadi sudah banyak nilai yang disampaikan, salah satunya adalah nilai keyakinan,” ungkapnya.
“Keyakinan merupakan sesuatu yang sudah ada di dalam diri masyarakat NTT dan bagaimana kita mengetahui suatu kekuatan yang ada di luar diri kita yaitu Tuhan yang Mahakuasa sebagai tempat berlindung, penolong dan memohon,” lanjut Aplinuksi Asamani.
Menurutnya, penting bagi generasi milenial untuk mengenal kebudayaannya, sebab benda-benda tersebut menunjukkan jati diri bangsa dan pada akhirnya memampukan mereka untuk mempertahankan kebudayaan sebagai identitasnya.
“Dengan nilai-nilai yang ada, masyarakat dewasa ini khususnya kaum milenial akan mengenal jati dirinya dan melihat Patung Perunggu sebagai nilai yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat,” ujarnya.
“Masyarakat NTT sadar bahwa mereka tidak terlepas dari kehidupan di era global ini dan juga dari kebudayaannya. Sehingga dengan mengenal jati dirinya, dia akan sanggup berhadapkan dengan dunia global dan dia akan mempertahankan kebudayaannya sebagai identitas dirinya, sebagai masyarakat NTT,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Assosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA) NTT, Dra. Rosalia Idam menyampaikan, salah satu senjata yang paling ampuh untuk mengatasi dampak negatif dari gejolak kemajuan adalah dengan menghayati nilai-nilai kebudayaan.
“Pengkajian dan menggali kembali nilai-nilai luhur yang terdapat di dalam serta di balik benda-benda koleksi adalah suatu tugas mulia. Saya sebagai pengkaji merasa bersyukur diberi kesempatan oleh Museum untuk ini,” ujarnya.
“Karena saya tahu dan sadar bahwa di dunia yang penuh gejolak ini, nilai budaya adalah satu-satunya penangkal agar anak-anak kita tetap mempertahankan ahklaknya sebagai orang muda NTT,” tandas Rosalia Idam sebagai Narasumber sekaligus Tim Pengkaji.
Lebih lanjut, Rosalia juga mengajak masyarakat NTT untuk sesering mungkin mengunjungi Museum, sebab di sana banyak sekali disiplin ilmu yang bisa dipelajari dan tempat yang bagus untuk menimba sumber-sumber inspirasi.
“Masyarakat harus lebih banyak memanfaatkan Museum, karena Museum bukan tempat simpan benda-benda yang tidak berguna. Di museum ini gudang ilmu, karena di museum ada begitu banyak koleksi yang berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan. Tidak hanya dikaji dari segi budaya, tetapi juga dari segi arkeologi, antropologi, seni, biologi dan disiplin ilmu lainnya,” ungkapnya.
“Museum ini juga merupakan inspirasi sebenarnya untu anak-anak yang mau mengasa keterampilan. Misalnya dia yang punya kemampuan di bidang kesenian, kenapa tidak menggunakan objek koleksi museum sebagai sumber inspirasi. Dan kenapa dia harus jauh-jauh ke Bali atau ke Jawa untuk mencari inspirasi padahal kita memiliki museum sendiri,” jelasnya.
Hadir dalam sosialisasi tersebut yakni perwakilan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi NTT, Guru dan Kepala Sekolah SMA/SMK se-Kota Kupang, para Pemerhati dan Pecinta Budaya se-Kota Kupang, dan para Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi se-Kota Kupang. (Yosi Bataona/rf-red-st)