Jakarta, SEKOLAHTIMUR.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui tim pelaksana program Kampus Mengajar mendapatkan apresiasi dari para kepala sekolah yang sekolahnya menjadi sasaran penugasan mahasiswa Kampus Mengajar angkatan 4 sejak 1 Agustus hingga 2 Desember 2022. Apresiasi disampaikan melalui pengisian survei akhir program Kampus Mengajar angkatan 4.
Pada angkatan ke-4, Kampus Mengajar menyasar 2.875 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di seluruh Indonesia. Dari angka tersebut, survei akhir berhasil mendapatkan responden sebanyak 2.668 kepala sekolah atau setara dengan 92,8 persen.
Dari survei akhir ini, para responden yang merupakan kepala sekolah menyatakan 95 persen dinas pendidikan di kota/kabupaten masing-masing mendukung pelaksanaan Kampus Mengajar. Angka 95 persen tersebut terdiri dari dinas pendidikan yang dinilai sangat mendukung sekolah di wilayahnya untuk menjadi lokasi penugasan mahasiswa peserta Kampus Mengajar angkatan 4 (56,6 persen) dan dinas pendidikan yang mendukung sebanyak 38,4 persen.
Sebagai program yang berfokus pada peningkatan literasi dan numerasi peserta didik di sekolah, sebanyak 50 persen dari responden menyatakan bahwa program Kampus Mengajar sangat berdampak dan 44,4 persen menyatakan program Kampus Mengajar cukup berdampak bagi peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa di sekolah.
Selanjutnya, berkaitan dengan persepsi kepuasan kepala sekolah terhadap kehadiran mahasiswa selama penugasan, sebanyak 47,9 persen responden merasa puas dan 45,7 persen sangat puas terhadap program kerja mahasiswa peserta Kampus Mengajar. Kontribusi mahasiswa yang dinilai paling membantu adalah inisiatif-inisiatif yang diberikan oleh mahasiswa untuk pengembangan literasi dan numerasi untuk para siswa di sekolah penempatan (79,4 persen) dan kesediaan mahasiswa untuk berkoordinasi dengan guru pamong selama pelaksanaan program (18,2 persen).
Kepuasan kepala sekolah atas kehadiran mahasiswa program Kampus Mengajar ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Nunuk Suryani, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek.
“Penugasan mahasiswa di sekolah sebagai mitra guru dan kepala sekolah sudah terbukti secara efektif mampu menutup ketertinggalan dalam pembelajaran atau learning loss yang dialami oleh sekolah selama pandemi berlangsung,” tutur Nunuk pada acara sosialisasi program Kampus Mengajar angkatan 5 pada Kamis (27/10/2022) lalu.
Dari 2.668 kepala sekolah yang menjadi responden, 93,6 persen di antaranya merasa puas atas pelaksanaan program Kampus Mengajar secara keseluruhan. Kepuasan itu didasari oleh pengembangan literasi dan numerasi di sekolah dan kontribusi mahasiswa peserta program dalam membantu guru dan siswa saat proses pembelajaran.
Hasil baik dari pelaksanaan program Kampus Mengajar angkatan 4 ini kemudian menjadi modal besar bagi tim pelaksana dalam menyongsong pelaksanaan angkatan kelima di tahun 2023 mendatang. Harapannya, program Kampus Mengajar bisa terus memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Kami bangga atas jejak positif yang telah berhasil ditinggalkan oleh mahasiswa peserta program Kampus Mengajar angkatan 4. Hasil baik dari survei ini tentu juga dibarengi dengan catatan evaluasi yang akan menjadi poin penting untuk peningkatan bagi kami dalam pelaksanaan Kampus Mengajar di angkatan selanjutnya. Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh guru dan kepala sekolah yang sudah menerima mahasiswa kami untuk bertugas di satuan pendidikannya,” ujar Asri Aldila Putri, Kepala Program Kampus Mengajar.
Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas perkuliahan selama satu semester. Mahasiswa belajar dengan menjadi mitra guru di sekolah dalam menyusun strategi akselerasi penguatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di satuan pendidikan dasar.
Program Kampus Mengajar sendiri saat ini sudah berhasil mengirimkan lebih dari 70.000 mahasiswa ke 15.000 SD dan SMP di seluruh pelosok negeri untuk menjadi mitra guru dan memberikan asistensi pembelajaran literasi dan numerasi. Memasuki tahun 2023, Kampus Mengajar sedang bersiap untuk melanjutkan pelaksanaan program untuk angkatan yang kelima. (kemdikbud.go.id/rf-red-st)