Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Dalam rangka Ujian Praktik Mata Pelajaran (Mapel) Seni Budaya, SMA Negeri 4 Kupang menggelar Pentas Seni (Pensi) bertajuk “Eco Art” (Berkreasi Seni untuk Merawat Lingkungan) pada Jumat (17/02/2023) di pelataran sekolah setempat. Dalam Pensi tersebut para siswa kelas XII menampilkan beragam karya seni dan kreasi guna mengajak semua warga sekolah untuk membangun kesadaran dan wawasan lingkungan sebagai wujud implementasi Kurikulum Merdeka.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Pensi SMAN 4 Kupang Joakim Benggu mengungkapkan bahwa para siswa kelas XII telah mempersiapkan pensi tersebut dengan usaha keras dan waktu yang cukup lama.
“Persiapannya kurang lebih selama sebulan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XII merupakan proses yang tidak mudah dan memakan waktu yang cukup lama dan banyak hal yang harus dikorbankan. Pastinya pentas hari ini akan dibuat menjadi pentas yang luar biasa,” ungkap siswa kelas XII IPA 1 yang juga menjabat Ketua OSIS SMAN 4 Kupang.
Lebih lanjut Joakim menyampaikan terima kasih kepada kepala sekolah dan para guru yang telah memberikan ruang bagi para siswa kelas XII untuk menampilkan bakat serta kemampuan yang dimiliki.
“Terima kasih kepada Bapak Kepsek dan juga para guru yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk melakukan Pensi pada hari ini. Dan juga terima kasih kepada Bapak Rian Seong sebagai guru Seni Budaya sekaligus pembimbing kami, dimana telah memberikan wadah bagi kami untuk mengekspresikan apa itu seni dalam diri kami,” ujarnya.
Wadah Penyaluran Bakat
Kepala SMAN 4 Kupang Drs. Agustinus Bire Logo, M.Si., menuturkan, kegiatan tersebut merupakan kebiasaan yang dilakukan setiap tahun dan menjadi wadah bagi para siswa untuk menyalurkan bakat dan kemampuannya.
“Sejak awal bulan Februari kita sudah mulai menjalankan Ujian Praktik untuk kelas XII dan hari ini Ujian Praktik untuk Seni Budaya. Setiap tahun kita biasa laksanakan dan melalui tangan dingin Pak Rian Seong, kegiatan ini bisa dilihat oleh sekolah-sekolah lain melalui Youtube sekolah kita,” ungkap Agustinus dalam sambutannya ketika membuka kegiatan tersebut.
“Kalau Ketua OSIS menyampaikan tadi bahwa sudah sejak satu bulan mempersiapkan diri, berarti kegiatan ini dinanti-nanti dengan sangat antusias oleh siswa kelas XII. Karena ajang hari ini, untuk menunjukkan bakat dan kemampuan Anda, mengekspresikan diri dan menunjukkan kebolehan dari masing-masing kelas,” tandasnya.
Selaku pimpinan sekolah, Agustinus berharap ke depannya kegiatan-kegiatan Pensi juga harus dilakukan untuk perayaan-perayaan besar lainnya. Melalui Pensi, lanjutnya, semua orang juga diharapkan untuk terus melestarikan alam dan budaya sebagai wujud kepedulian manusia.
“Mudah-mudahan pada kegiatan selanjutnya seperti hari ultah sekolah, hari Kemerdekaan RI, kita akan laksanakan kegiatan-kegiatan seperti ini supaya dapat mengoptimalkan bakat-bakat siswa yang terpendam, dan itu yang senantiasa kita harapkan dari sekolah kita,” ujarnya.
“Melalui ini juga kita akan melestarikan budaya-budaya yang telah dilaksanakan oleh leluhur kita. Hal ini juga diharapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT supaya kita tetap melestarikan budaya-budaya dari masing-masing daerah, dan saya percaya dari budaya-budaya itu yang mengajarkan kita agar bijak dalam kehidupan ini. Dan tema merawat lingkungan hari ini, menjadi seruan bagi kita untuk sadar dan merawat lingkungan sebagai tempat tinggal kita yang nyaman, baik itu di sekolah, di rumah maupun dimana saja kita berada,” pungkasnya.
Memberi Dampak
Dalam kesempatan yang sama, guru Mata Pelajaran Seni Budaya SMAN 4 Kupang Marianus Seong Ndewi, S.Pd., M.M., menjelaskan, Pensi tersebut digelar sebagai upaya untuk menyuarakan tentang melestarikan lingkungan yang dibaluti dengan karya seni dan kemudian memberi dampak pada kehidupan para siswa.
“Pensi ini juga sebagai implementasi materi Managemen Pementasan Seni untuk kelas XII Mapel Seni Budaya. Pensi hari ini sebagai salah satu ajang kampanye untuk menyuarakan betapa pentingnya menjaga lingkungan dan melestarikannya, dibalut dengan sentuhan budaya dan musik dari sampah bekas,” ujarnya.
“Seni itu dimaknai bukan hanya dari sisi keindahan semata, tetapi apakah bisa berdampak bagi kelangsungan hidup anak-anak. Apalagi sekolah kami adalah salah satu yang terdampak nyata dengan polusi sampah yang tiap hari makin meningkat,” terangnya.
Berdasarkan pantauan media ini, semua siswa kelas XII SMAN 4 Kupang antusias menunjukkan bakat dan kemampuannya. Para guru dan seluruh siswa SMAN 4 Kupang pun antusias menyaksikan pensi tersebut. Terdapat 12 mata acara yang ditampilkan dengan beragam kreasi seni, mulai dari kreasi budaya, musik sampah, daur ulang busana untuk fashion show, pantomim, dance, dan ragam kreasi seni lainnya. (Yosi Bataona/rf-red-st)