Kebijakan Jam Masuk Sekolah: Desain Pengembangan Pendidikan NTT

0
30
Kadis PK NTT Linus Lusi didampingi Kabiro Administrasi Pimpinan Setda NTT Prisila Q. Parera saat jumpa pers terkait kebijakan uji coba jam masuk sekolah untuk SMAN/SMKN di NTT, pada Selasa (28/02/2023).

Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi, S.Pd,.M.Pd., didampingi Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT Prisila Q. Parera melaksanakan jumpa pers terkait kebijakan uji coba jam masuk sekolah untuk SMAN/SMKN di Provinsi NTT, pada Selasa (28/02/2023) bertempat di Lobi Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT.

“Berdasarkan masukan para pengawas kepada gubernur dan kepala sekolah pada hasil sharing pendapat dan rekam jejak akademik, maka diberlakukan jam belajar tambahan. Kebijakan ini disepakati bersama para kepala sekolah SMA dan SMK se-NTT melalui penandatanganan Perjanjian Kinerja pada Jumat 24 Februari 2023,” ungkap Linus Lusi.

“Pemprov NTT memutuskan pertama, jam masuk sekolah pukul 05.00 Wita digeser menjadi pukul 05.30 Wita bagi siswa/i kelas XII tingkat SMA/SMK pada sepuluh sekolah yaitu, SMAN 1 Kupang dan SMAN 6 Kupang, SMAN 2 Kupang, SMAN 3 Kupang, SMAN 5 Kupang, SMKN 5 Kupang, SMKN 4 Kupang, SMKN 3 Kupang, SMKN 2 Kupang dan SMKN 1 Kupang, hingga dilaksanakan seleksi yang menyisakan dua sekolah unggulan,” lanjutnya.

Kedua, jelas Linus Lusi, Pemprov NTT berkerja sama dengan Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Uiversitas Brawijaya, Universitas Hassanudin, Universitas Nusa Cendana, Universitas Timor dan universitas-unversitas swasta lainnya yang ada di Provinsi NTT untuk melakukan bimbingan bagi siswa/i. Ketiga, menyiapkan siswa/i untuk bisa bersekolah dalam ikatan kedinasan TNI, POLRI.

Keempat, akan dilaksanakan evaluasi secara terus menerus dengan melibatkan para akademisi, praktisi pendidikan serta tokoh agama. Kelima, Pemprov NTT akan mengatur lebih lanjut segala kebijakan terkait dengan uji coba jam masuk sekolah untuk SMAN/SMKN di Provinsi NTT.

Lebih lanjut Kadis Linus Lusi mengungkapkan, kebijakan-kebijakan ini dimaksudkan untuk menciptakan generasi berintelektual dan berkarakter unggul. Di samping itu Pemprov NTT akan berkoordinasi secara terpadu dengan stakeholder agar terciptanya aspek keamanan, ketertiban, layanan transportasi dan penyiapan infrastruktur sekolah.

Desain Baru Pendidikan

Sejalan dengan hal tersebut Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) pada saat membawakan sambutan dalam Pembukaan Persidangan Majelis Sinode GMIT ke-50 di Aula GMIT Centre Kupang pada hari yang sama menyampaikan bahwa kebijakan perubahan jam sekolah merupakan salah satu desain untuk membentuk, melatih, serta memberikan pengajaran dan pendampingan siswa agar mempersiapkan diri dengan baik untuk nantinya dapat melanjutkan pendidikan ke kampus atau perguruan tinggi unggul.

“Dalam rapat saya bersama dengan seluruh kepala sekolah SMA/SMA beberapa waktu lalu, kita dorong agar ada desain baru bagi pendidikan dengan memberikan peningkatan disiplin serta pengembangan pola pengajaran serta pembelajaran juga dengan pendampingan siswa agar mempersiapkan diri dengan baik untuk masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya,” kata Gubernur VBL.

“Berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah yang sudah menjalankan kebijakan ini yaitu SMAN 6 Kupang. Alokasi anggaran 50% dari APBD NTT ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT harus dioptimalkan untuk serius bangun pendidikan kita dalam mencetak generasi unggul. Kita ingin agar ada sekolah dari Provinsi NTT yang bisa masuk 200 sekolah terbaik secara nasional,” jelasnya.

Terkait keamanan, kata Gubernur Viktor, nantinya akan dikoordinasikan dengan pihak kepolisian untuk membantu. Ia pun mengakui, di sisi lain juga ada yang tidak menyetujui kebijakan ini.

“Namun kita lihat bahwa matahari di NTT itu terbit pukul 05.48 dan menurut filosofi untuk langkah awal sesorang agar mampu mempersiapkan diri dengan baik untuk beraktivitas,” kata Gubernur VBL.

Ia menambahkan, dalam kebijakan dan berbagai perubahan ataupun terobosan apa pun tentu tidak lepas dari polemik serta pro dan kontra namun semuanya dilakukan untuk peningkatan kemajuan pendidikan NTT agar dapat bersaing dalam mencetak generasi unggul. (Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini