Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Dalam jumpa pers pada Selasa (28/02/2023) di Lantai 1 Kantor Gubernur NTT, Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT menanggapi respon publik terkait kebijakan dan terobosan baru yang dilakukan Pemprov NTT guna meningkatkan kualitas pendidikan dengan menargetkan 2 Sekolah Unggulan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi, S.Pd. M.Pd., mengungkapkan, visi dan misi Gubernur NTT untuk memajukan pendidikan di NTT, ternyata belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Oleh sebab itu, diperlukan suatu terobosan baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di NTT.
“Ketika Bapak Gubernur menjabat, dalam berbagai arahan dan kesempatan, beliau selalu mendorong agar 1 SMA dan 1 SMK harus bisa masuk dalam sekolah unggulan, 200 terbaik di Indonesia. Namun, sampai hari ini belum tercapai. Karena itu, perlu ada terobosan baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di NTT,” jelas Linus Lusi.
Selanjutnya, Linus Lusi juga menyampaikan, dalam pertemuan dengan para kepala sekolah diperoleh kesepakatan, antara lain; mengenai penambahan 8 sekolah dan mengenai jam belajar di sekolah.
“Di hadapan para Kepsek dan didampingi oleh kami selaku Kadis, para Kepsek semuannya menyatakan kesanggupan untuk masuk dalam sekolah-sekolah unggulan tersebut, agar bisa masuk menjadi 200 terbaik di Indonesia,” ujarnya.
“Masukan para pengawas kepada Bapak Gubernur dan para Kepsek dipilih SMAN 1 dan SMAN 6 Kota Kupang. Dalam sharing pendapat dan rekam jejak akademik sekolah-sekolah lain maka mendapat 8 sekolah tambahan yakni SMAN 2, SMAN 3, SMAN 5, SMK 5, SMK 4, SMK 3, SMK 2 dan SMK 1 Kupang. Kesepakatan tersebut bagian dari perjanjian kerja antara Kadis PK NTT dan para Kepsek SMA serta SMK se-NTT yang telah ditandatangani, Jumat 13 Januari 2023 di SMAN 3 Kota Kupang. Di sisi lain dalam pertemuan disepakati dan disetujui para Kepsek mengenai jam masuk sekolah, ditetapkan jam 5 pagi khusus siswa kelas XII yang sudah tergabung dalam 10 sekolah ini,” terangnya.
Linus menambahkan, pembelajaran tersebut akan melibatkan guru potensial dan kerja sama dari perguruan tinggi di NTT maupun dari luar NTT. Ia menjelaskan, ditetapkannya jam pelajaran tersebut sifatnya sebagai uji coba untuk mendapat 2 sekolah yang diberi perhatian khusus oleh pemerintah.
“Hal ini dimaksud agar peserta didik dalam pembelajaran dan strategi tertentu bersifat kolaboratif yang melibatkan guru-guru potensial, akademisi dari kampus-kampus di NTT maupun kampus-kampus ternama di pulau Jawa, seperti; UI, UGM, ITB, Unpad, Brawijaya, Unhas, maupun Undana, Unimor, Unhan, dan kampus-kampus swasta lainnya yang ada di NTT,” ungkapnya.
“Dalam penerapan jam 5 dimaksud, saat ini telah dilakukan oleh SMAN 6 Kota Kupang yang terletak dibilangan Sikumana, ini memasuki hari ke-2. Dan ini bersifat uji coba, sambil Pemprov melangsungkan seleksi terhadap 10 Sekolah, tinggal menyisakan 2 sekolah unggulan yang terbaik, yang akan diintervensi dan dikawal secara total. Evaluasinya selama sebulan terhitung dari 26 Februari – 27 Maret 2023,” terangnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa Pemprov NTT akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait demi kelancaran terobosan tersebut. Kemudian, hasil yang sudah dievaluasi akan diambil kebijakan-kebijakan untuk tindakan selanjutnya.
“Kita akan berkoordinasi secara terpadu dengan stakeholder agar terciptanya aspek keamanan, ketertiban dan layanan transportasi, penyiapan infrastruktur sekolah. Esok kita akan rapat terpadu yang dipimpin langsung Plt. Sekda NTT. Supaya bisa menciptakan generasi yang unggul, intelektual yang unggul, bermutu dan berkarakter unggul,” ujarnya. (Yosi Bataona/rf-red-st)