Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Guru Seni Budaya SMA Negeri 4 Kupang, Marianus Seong Ndewi, S.Pd., M.M., keluar sebagai Pemenang Pertama (Juara 1) dalam Lomba Cipta Lagu Mars Taman Budaya NTT yang digelar oleh UPTD Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT. Hal tersebut tertuang dalam keputusan Dewan Juri dalam video pendek berdurasi 35 detik bertajuk “Pengumuman Pemenang Lomba Cipta Lagu Mars Taman Budaya NTT” yang diunggah pada laman Face Book (FB) UPTD Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. NTT tanggal 16 Maret 2023 Pukul 14.55 WITA.
Kepada media ini, Rian Seong – sapaan akrab Marianus Seong Ndewi, mengungkapkan, dirinya merasa bersyukur karena diberi kesempatan untuk menyumbangkan pemikirannya bagi pembangunan kesenian di NTT lewat karya lagu.
“Bersyukur, akhirnya diberi kesempatan untuk memberikan satu dua pikiran untuk pembangunan kesenian di NTT lewat Mars UPTD Taman Budaya. Bersyukur, senang, bahagia karena karya ini pada akhirnya bisa menjadi pemenang,” ungkap Riang Seong.
“Saya mengetahui info lomba dari media sosial, dari websitenya UPTD Taman Budaya. Tahapannya yang pertama kami baca pengumuman, setelah itu kirim partitur-partitur not angka beserta audionya, gambaran umum dari lagu yang kita aransemen dalam empat suara,” lanjutnya.
Keistimewaan NTT
Menurut Rian Seong, lagu ciptaannya berjudul “Mars UPTD Taman Budaya Provinsi NTT”, judul ini mengacu pada juknis dari panitia. Inspirasi lagu ini, jelasnya, bersumber dari keistimewaan NTT yang memiliki ragam kesenian daerah, keunggulan-keunggulan di banyak bidang seni, baik seni musik, seni rupa, seni drama atau teater, kesenian-kesenian yang mengandung banyak filosofi, banyak pesan-makna yang terkandung di dalamnya.
“Juga inspirasi dari NTT secara umum yang memiliki alam yang indah dan juga memiliki potensi-potensi khususnya bagi generasi muda. Pesan singkat dari lagu ini, syair inti dalam lagu ini yakni visi dan misi taman budaya itu sendiri yang terkandung di dalamnya. Artinya, Taman Budaya juga mempunyai peran penting dalam membangun kesenian daerah di NTT. Dan mudah-mudahan dengan lagu ini menjadi salah satu kampanye untuk instansi Taman Budaya itu sendiri secara internal maupun untuk kampanye pembangunan kesenian di NTT,” ujar Ketua Yayasan Pustaka Pensi Indonesia (Yaspensi) ini.
Dirinya pun berpesan kepada seluruh masyarakat NTT agar semakin giat lagi untuk mencintai, melestarikan, dan membangun kesenian-kesenian daerah di NTT dan juga mengambil outcome dari kesenian itu sendiri yakni pembangunan karakter masyarakat NTT lewat berkesenian.
“Memang awalnya ikut lomba sebenarnya hanya untuk ikut berpartisipasi saja dalam artian untuk menyumbang buah-buah pikiran dan gagasan-gagasan untuk pembangunan kesenian di NTT, karena tentunya banyak pencipta lagu yang hebat juga yang mengikuti lomba ini,” ungkapnya.
“Jadi sebenarnya tidak menargetkan juara tetapi hanya mau menyumbangkan buah-buah pikiran dalam bentuk lagu ini. Karena menurut saya menjadi tanggung jawab bersama masyarakat NTT untuk menjaga, membangun, dan melestarikan kesenian di NTT,” pungkasnya. (*RF/rf-red-st)
