Alor, SEKOLAHTIMUR.COM – Alor merupakan kabupaten yang memiliki keunikan dan daya tarik pariwisata tersendiri mulai dari wisata alam, wisata religi, wisata budaya yang menawarkan keindahan tersendiri bagi wisatawan. Meskipun dalam dua tahun terakhir kita diperhadapkan dengan pandemi covid-19 namun dengan potensi pariwisata yang dimiliki, Kabupaten Alor mampu menumbuhkan kembali minat wisatawan untuk berkunjung ke Pulau ini.
Demikian diungkapkan Bupati Alor, Drs. Amon Djobo, M.AP., saat menjadi narasumber Talk Show Radio pada Selasa, 16 Mei 2023 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Alor melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
Talk Show Radio dari Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT digelar di Aula Rumah Jabatan Bupati Alor, dengan Tema: “Memperkuat Kolaborasi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Kabupaten Alor dalam mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory”.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber yakni, Kepala Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi NTT diwakili oleh Kepala Bidang Kelembagaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disparekraf Provinsi NTT, Drs. Thobias A. Messakh, M.Si., Bupati Alor, Drs. Amon Djobo, dan Drs. Yulius Mantaon selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor, dengan moderator penyiar LPPL, Radio Alor, Bendelina Sailana.
Kegiatan ini juga dihadiri secara langsung oleh 10 orang perwakilan tokoh yang ada di Kabupaten Alor yakni, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Ribka Jayati, S.Sos., M.Si., Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Alor, Ridwan Iho, S.Sos., Ketua Tim Penggerak/Ketua Dekranasda Kabupaten Alor, Dra. Beth Isdiani, Rektor Universitas Tribuana Kalabahi, Alvons F. Gorang, S.Sos., M.M., Kepala SMKN Kokar, Apnalmisah Obisuru, S.Pd., M.M., Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKNB), Pdt. Emr. Yakobus Pulamau, S.Th.
Selain itu hadir pula tokoh masyarakat yang diwakili oleh Hopni Bukang, S.H., mantan Sekda Kabupaten Alor, perwakilan jasa usaha wisata, Mala Eco Tours, Mika Maharani, perwakilan pramuwisata Nurjamilah Salim, dan perwakilan media online Zona Line News, Aty Gomang, serta pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Alor, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Alor, Ignasius Laga Sani, S.Sos., M.AP.
Adapun Talk Show ini dimulai pukul 10.30 s.d. 13.30 Wita dan disiarkan secara langsung oleh Lembaga Pelayanan Publik Lokal (LPPL) Radio Alor dan live streaming Youtube Channel Media Center Alor.
Bupati Alor, Drs. Amon Djobo, M.AP., mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan pembangunan wisata berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Alor bersama DPRD telah menetapkan kebijakan daerah melalui Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 11 tahun 2010 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPARDA) Kabupaten Alor Tahun 2010-2030.
“Saya berharap kebijakan ini dapat dijalankan dengan baik serta dioperasionalkan oleh pemimpin selanjutnya melalui program/kegiatan dengan mengoptimalkan alokasi anggaran yang tersedia, harapan saya ada motivasi, promosi, edukasi melalui program atraksi budaya dan promosi UMKM sehingga mampu menarik pelaku usaha untuk berinvestasi di daerah ini,” ungkap Amon Djobo.
“Tanggung jawab Pemda dalam mendukung pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif dilakukan melalui pembangunan kerja sama dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi serta pembangunan berbasis masyarakat. Pembangunan wisata harus ada keberlanjutan dan manfaat bagi masyarakat lokal melalui expo Alor, Carnaval, Festival Dugong Festival Tenun, Festival Al-qur’an tua, kegiatan diving dan snorkeling serta kegiatan wisata lainnya,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kelembagaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disparekraf Provinsi NTT, Drs. Thobias A. Messakh, M.Si., mewakili Kadis Pariwisata Provinsi NTT, mengungkapkan, Daya Tarik Wisata (DTW) di Kabupaten Alor sebanyak 39 yang diantaranya 20 DTW Alam, 16 DTW Budaya dan 3 DTW Buatan, Adapun potensi wisata unggulan adalah terumbu karang untuk wisata selam yang didukung wisata budaya.
“Pembangunan dan pengembangan Kawasan Pariwisata Estate (PE) dilakukan untuk mewujudkan NTT sebagai salah satu Gerbang Wisata rangkaian cincin keindahan atau ring of beauty. Pembangunan destinasi pariwisata berkelanjutan perlu dilakukan dengan pemenuhan kelengkapan komponen 5A Pariwisata yakni atraksi, aksesibilitas, akomodasi, amenitas dan awarenes dengan pola pendekatan Kawasan, salah satunya di Kawasan PE Wolwal – Kabupaten Alor. Pengembangan pariwisata berkelanjutan dapat dilakukan secara kolaboratif dan inovatif dengan skema pentaheliks. Adapun hal yang perlu menjadi fokus adalah SDM Pariwisata yang mampu bekerja disektor wisata sehingga dalam pelayanan memiliki strandarisasi yang memberikan kenyamanan kepada wisatawan,” jelas Toby Messakh.
Selanjutnya, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor, Drs. Yulius Mantaon menyatakan dukungannya terhadap program pengembangan pariwisata yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Alor melalui kebijakan dan peraturan.
“Kami DPRD bersama Pemerintah Daerah telah membuat kebijakan sebagai upaya pengembangan pariwisata. Sektor pariwisata harus menjadi lokomotif pembangunan kedepan, tourism is business sehingga diperlukan kolaborasi terutama dengan pebisnis pariwisata. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pariwisata yakni 4S, sight (pemandangan), sleep (akomodasi), security (keamanan) dan souvenir (oleh-oleh),” urai politisi Partai Nasdem tersebut.
Di akhir dari talkshow radio tersebut masing-masing narasumber menyampaikan harapannya dalam peningkatan ekonomi masyarakat di kawasan perbatasan.
“Pembangunan pariwisata di Kabupaten Alor dengan penerapan 4S diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli masyarakat yang turut berkontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah,” tegas Yulius Mantaon.
Selanjutnya Drs. Thobias A. Messakh, M.Si., menyatakan harapannya agar Pemerintah Kabupaten Alor terus membangun kolaborasi dalam skala pentaheliks, peningkatan potensi unggulan yang dimiliki oleh Kabupaten Alor serta membangun branding pariwisata bagi Alor serta penyiapan SDM Parekraf yang memberikan pelayanan professional kepada wisatawan.
“Pariwisata di Kabupaten Alor bukan hanya sekadar kebanggaan belaka namun harus dilaksanakan pembangunan yang keberlanjutan,” tandas Bupati Amon Djobo.
Dirinya pun mengajak seluruh masyarakat yang ada di wilayahnya untuk turut berpartisipasi menjadi pengerak pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT/rf-red-st)