Berlin, SEKOLAHTIMUR.COM – Pementasan tari yang bertajuk IBUIBU BELU dipertontonkan oleh seniman tari yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) di gedung pementasan Hellerau, yang terletak di kota Dresden, Jerman pada tanggal 20 – 21 Mei 2023. Tarian ini dikoreografikan oleh seorang koreografer ternama yang telah dikenal di kancah internasional karena prestasinya dalam membawakan kesenian Nusantara, yaitu Eko Supriyanto.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin, Jerman, Ardi Marwan, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap pementasan IBUIBU BELU. “Saya sangat mengapresiasi kerja keras Eko Yulianto dan para penari IBUIBU BELU karena mereka tidak hanya menampilkan tarian yang menghipnotis siapapun yang melihatnya, tetapi juga memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia,“ ucap Ardi pada saat menghadiri acara pementasan tersebut.
Tarian IBUIBU BELU merupakan tarian tradisional Likurai yang berasal dari NTT dan memiliki makna yang mendalam terhadap budaya setempat. Menurut sejarahnya, tarian Likurai digunakan untuk menyambut para pejuang yang pulang dari medan perang. Namun seiring berjalannya waktu, tarian Likurai berfungsi untuk menyambut para tamu yang datang.
Menurut Eko Yulianto, proyek tarian IBUIBU BELU ini dimulai pada tahun 2019. “Sejak tahun 2019 kami melakukan riset mendalam dan mempelajari nilai-nilai serta kearifan lokal agar dapat dimanifestasikan ke dalam pertunjukkan ini. Setelah pandemi virus COVID-19 mereda, kami berhasil menyajikan pementasan tari yang menakjubkan,” ungkap Eko.
Antusiasme penonton dari berbagai negara yang hadir dalam pementasan ini sangat tinggi. Suasana di dalam gedung pementasan menjadi hening ketika para penari IBUIBU BELU memulai pertunjukkan dengan memukul bibiliku, instrumen yang memiliki bentuk seperti tifa.
Pertunjukkan IBUIBU BELU terdiri dari lima penari wanita yang berasal dari NTT dan satu penari dari Timor Leste. Para penari ini memiliki profesi yang beragam, seperti guru, lulusan Sekolah Menengah Atas, dan lain-lain. Melalui gerakan-gerakan yang indah, tarian IBUIBU BELU merefleksikan perjuangan hidup penduduk Belu, NTT, yang hidup di sekitar gunung dan sabana.
Tarian IBUIBU BELU telah melampaui batas-batas politik antara Indonesia dan Timor Leste. Meskipun kedua negara dipisahkan oleh sebuah garis perbatasan, namun pada dasarnya penduduk di kedua wilayah ini memiliki akar sejarah dan kebudayaan yang sama sehingga tarian ini mengungkapkan persatuan budaya dan kebersamaan di antara mereka.(kemdikbud.go.id/rf-red-st)