Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – TK Notre Dame Kupang menggelar acara Pelepasan 18 Anak Kelompok B Tahun Ajaran 2022/2023 ke jenjang pendidikan sekolah dasar (SD). Acara bertema “Katong Samua Basodara” tersebut berlangsung pada Kamis (15/06/2023) di Hotel On The Rock Kupang.
Pengawas sekolah TK Notre Dame, Sar Zemie Karmani, S.Pd., menyampaikan, sebagai sekolah penggerak, TK Notre Dame telah memberikan layanan pendidikan yang ramah anak, yakni dengan mengikuti perkembangan minat dan bakat anak sembari menanamkan nilai-nilai karakter yang luhur.
“TK ini pada dua tahun yang lalu menjadi salah satu sekolah dari dua TK yang lolos sebagai sekolah penggerak. Untuk menjadi sekolah penggerak itu tidak gampang dan sangat sulit. Tidak hanya itu, para gurunya juga sudah menjadi guru penggerak dan suster kepala sudah jadi narasumber untuk sekolah lain. Sampai tahun ketiga ini baru tujuh sekolah penggerak di Kota Kupang,” ungkapnya.
“Sekolah ini, sekolah yang ramah anak dan belajar berdasarkan minat dan keinginan anak atau tidak semata-mata menurut keinginan guru. Saya kalau pergi ke Notre Dame, anak-anak langsung peluk saya. Itu karakter baik dan cinta kasih yang sudah ditanamkan oleh suster dan para guru kepada anak-anak. Terima kasih juga untuk para orang tua yang telah mempercayakan anaknya sekolah di TK Notre Dame,” tandas Sar Karmani dalam sambutannya.
Kepala TK Notre Dame, Sr. Fidelia Lito Ruron, SND, S.Ag., menuturkan, syarat agar anak-anak dinyatakan layak untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SD, mereka harus bisa memenuhi standar-standar yang ditetapkan oleh pemerintah maupun sekolah.
“Di tahun ajaran ini, seperti yang saat ini sedang kita laksanakan ialah melepas ke-18 anak kita yang akan pergi ke jenjang SD. Kami punya 27 anak yang terbagi dari, 9 anak di kelas A dan 18 di kelas B. Anak-anak kita yang lulus ini harus memenuhi syarat di antaranya; per 1 Juli harus sudah berusia 6 tahun dan ini syarat mutlak dari pemerintah; capaian pembelajaran anak baik dalam intra maupun projeknya yakni nilai agama dan budi pekerti, mengenal jati diri, dan dasar-dasar literasi yakni pengenalan dan bukan baca, tulis dan hitung (calistung), serta kreatifitas,” ujarnya.
Sr. Fidelia menjelaskan, terdapat 6 profil pelajar pancasila dan 2 profil TK Notre Dame. Keduanya dipadukan menjadi 8 profil Notre Dame pelajar pancasila yakni; beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, kebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif, peduli dan hormat.
“Ini merupakan semagat dan nilai khas Notre Dame. Ada juga 6 kompetensi yang harus dimiliki anak-anak sebelum ke SD yakni; nilai agama dan budi pekerti, kematangan emosi yang cukup di lingkungan belajar, keterampilan sosial dan bahasa yang memadai, keterampilan motorik, dan kematangan kognitif. Ini semua yang harus mereka miliki agar layak ke jenjang SD, saya coba hubungkan ini sesuai kebutuhan SD, sebab saya juga harus belajar karena tahun ajaran baru ini Notre Dame juga sudah membuka pendidikan untuk tingkat sekolah dasar,” urai Sr. Fidelia.
Sementara itu, perwakilan komite TK Notre Dame, Patrisius Leu, S.Fil., mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih atas segala kebaikan yang diberikan untuk anak-anak, secara khusus untuk ke-18 anak yang telah menyelesaikan pendidikannya. Selain itu, sambung Patrisius Leu, ada harapan-harapan yang dititipkan untuk kembangkan di kemudian hari demi kemajuan Sekolah.
“Kami dari para pengurus komite dan orang tua menyampaikan terima kasih kepada suster dan para guru hebat yang telah memberikan hal-hal baik, unik dan baru bagi ke-27 anak kami, secara khusus untuk ke-18 anak kami yang akan ke-SD. Dan untuk ke-9 anak kami, tetap belajar dan memperdalam ilmu untuk pembentukan diri yang lebih baik,” ungkap Patris Leu.
“Harapan kami untuk sekolah, yakni; kurikulum operasional sekolah lebih dipertajam, diperdalam dan dipertegas sesuai bentuk-bentuk yang kontekstual; kalau boleh tahun depan ketika anak-anak kami tamat, sekolah menghadiahkan buku tentang keunikan anak-anak, ciri khasnya dan perjuangan suster serta para guru dalam mendidik mereka; dan berkaitan dengan pembukaan SD Notre Dame, suster kepala boleh menggunakan kemampuan dan talenta dari para orang tua untuk membantu sekolah dalam berkolaborasi,” jelasnya.
Perwakilan orang tua murid TK Notre Dame, Elvy Tianty, menyampaikan rasa terima kasih atas banyak perubahan baik yang dialami oleh anak-anak dan berharap agar perjuangan keras dalam mendidik serta mengasuh anak-anak dengan penuh kasih sayang tetap berlanjut dan berkembang.
“Terima kasih untuk Yayasan Notre Dame, suster kepala dan para guru yang dengan perjuangan keras dan hati yang sejuk penuh kasih telah mendampingi, mendidik dan menuntun anak-anak kami selama ini. Banyak hal baru yang anak-anak kami dapatkan, mulai dari kreativitas, keterampilan dan karakter yang terpuji, seperti; mereka sudah bisa memimpin doa di depan umum dan di hadapan teman-temannya. Mereka juga sudah belajar bersosialisasi dan peduli terhadap lingkungan,” ujar Elvy. (Yosi Bataona/rf-red-st)
Mantap TK Notre Dame Oeleta, Teruslah maju menjadi sekolah unggulan
Kerennnnn