TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – MKKS Keagamaan Kristen Kabupaten TTS menggelar lomba paduan suara (PS) dan vokal grup (VG) dalam kegiatan bertajuk “Sekolah Keagamaan Kristen Bermazmur”. Sebanyak 35 sekolah keagamaan kristen yaitu SMPTK, SMTK, dan SMAK yang tersebar di wilayah Kabupaten TTS ikut ambil bagian dalam lomba tersebut.
Adapun lomba tersebut berlangsung di Aula BKPSDMD Kota Soe pada Senin – Rabu, 19 – 21 Juni 2023 di bawah tema: Biarlah Segala yang Bernafas Memuji Tuhan, dan diikuti oleh 59 tim PS maupun VG dari berbagai SMPTK, SMTK, dan SMAK yang tersebar di Kabupaten TTS.
Bupati TTS, Egusem Piether Tahun, S.T., M.M., yang hadir secara langsung dan membuka kegiatan perlombaan tersebut pada Senin (19/6/2023), menyampaikan terima kasih kepada Kantor Kemenag Kabupaten TTS dan komunitas pendidikan keagamaan Kristen di Kabupaten TTS yang telah menyelenggarakan lomba paduan suara dan vokal grup tersebut.
“Saya menyampaikan terima kasih dan juga apresiasi kepada Kantor Kemenag Kabupaten TTS dan para kepala sekolah pendidikan keagamaan Kristen se-Kabupaten TTS yang telah menyelenggarakan lomba paduan suara dan vokal grup bagi anak-anak kita. Saya juga menyampaikan kepada semua peserta lomba untuk mengikuti perlombaan ini dengan baik,” ungkapnya.
“Yang namanya lomba pasti ada yang juara dan tidak, karena itu saya mengimbau kepada semua peserta lomba agar dalam perlombaan yang belum mendapatkan juara terus melatih diri untuk kegiatan berikut. Jadikan perlombaan ini sebagai ajang untuk mempererat tali persaudaraan,” tandas Bupati Tahun.
Ketua Lembaga Pengembangan Paduan Suara Daerah (LPPD) I NTT, Ir. Eston L. Foenay, M.Si., dalam sambutannya mengaku gembira dengan pelaksanaan festival tersebut.
“Kegiatan Pesparawi Sekolah Keagamaan Kristen Bermazmur yang melibatkan banyak tim saat ini merupakan peserta terbanyak sepanjang perhelatan Pesparawi di Kabupaten TTS, oleh karena itu sebagai Ketua LPPD Provinsi NTT, saya sangat gembira dengan pelaksanaan festival ini. Saya menyampaikan terima kasih dan juga apresiasi kepada semua Sekolah Keagamaan Kristen yang ada di Kabupaten TTS. Kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi anak-anak kita sebagai pilar-pilar gereja, tentunya perlu dibangun kebersamaan antar umat beragama dan kita mulai dari Kabupaten Timor Tengah Selatan,” jelasnya.
Esthon menilai kegiatan tersebut sangat positif, karena itu ia meminta agar ke depan panitia dapat melibatkan semua sekolah yang ada di Kabupaten TTS.
“Karena kegiatan ini sangat luar biasa maka untuk itu saya berharap pelaksanaan dua tahun berikut panitia bisa berkoordinasi dengan Bupati dan Sekda untuk melibatkan sekolah umum mulai dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Saya yakin antusiasme masyarakat TTS untuk mendukung kegiatan ini akan luar biasa dan sangat spektakuler,” ujarnya.
“Kita tidak punya materi untuk wariskan kepada generasi penerus kita, khazanah nilai-nilai yang akan membentuk karakter mereka menjadi manusia-manusia yang sukses,” pungkas Esthon Foenay.
Sementara itu Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Reginaldus S. S. Serang, S.Fil., M.Th., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kementerian Agama saat ini menjalankan tiga program prioritas utama yaitu moderasi beragama, transformasi, dan tata layanan.
“Kementerian Agama saat ini sedang menjalankan tiga program prioritas utama, yaitu terkait dengan moderasi beragama, transformasi, dan tata layanan. Ini dilaksanakan dalam dua fungsi layanan urusan agama yakni pendidikan agama dan keagamaan,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Kementerian Agama melaksanakan penyelenggaraan tugas bidang pendidikan agama dan keagamaan dalam tiga tugas utama yaitu; pertama, pendidikan agama pada sekolah umum, kedua, pendidikan umum yang berciri khas agama, ketiga, pendidikan keagamaan.
“Terkait pendidikan agama pada sekolah umum, itu merupakan tanggung jawab kementerian agama pada penyelenggaraan pengajaran mata pelajaran agama di sekolah-sekolah oleh masing-masing guru agama. Pendidikan umum berciri khas agama atau sekolah keagamaan ini terkait dengan kurikulum pengajarannya dalam mengintegrasikan mata pelajaran umum dengan mata pelajaran keagamaan yang terjadi di SDTK, SMPTK, SMTK, SMAK, serta Madrasah-Madrasah yang ada. Sementara terkait pendidikan keagamaan bekerja sama dengan lembaga keagamaan yang secara khusus membina, menghasilkan anak didik yang mempunyai pengetahuan agama,” jelasnya.
Reginaldus memberikan apresiasi kepada komunitas pendidikan Bimas Kristen melalui SMPTK, SMTK, dan SMAK di Kabupaten TTS yang menyelenggarakan lomba paduan suara dan vokal grup. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua stakeholder yang telah memberi dukungan terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Pada kesempatan ini saya mewakili Kementerian Agama Provinsi NTT memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada komunitas pendidikan Bimas Kristen melalui SMPTK, SMTK, dan SMAK yang menyelenggarakan lomba paduan suara dan vokal grup perdana pada tahun ini. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati TTS, LPPD provinsi NTT, para pimpinan lembaga agama, FKUB yang telah membangun sinergisitas dengan Kemenag Kabupaten TTS dan selalu bergandengan tangan dalam mengelaborasi seluruh program-program pembangunan di bidang agama,” ujarnya.
Reginaldus juga berharap kegiatan perlombaan yang terlaksana menjadi ajang bagi anak-anak dalam meningkatkan kreativitasnya.
“Semoga melalui lomba paduan suara dan vokal grup yang diselenggarakan anak-anak menjadikan ajang ini untuk terus meningkatkan setiap potensi diri yang ada. Karena itu Kementerian Agama memberi apresiasi dan terus mendorong semoga anak-anak mengikutinya dengan baik, yang terpenting adalah anak-anak menimba makna dari Setiap kegiatan ini,” tandasnya.
Di akhir sambutannya, Reginaldus mengajak semua pemangku kepentingan agama di Kabupaten TTS untuk membantu memutus mata rantai penyebaran rabies yang terjadi di Kabupaten TTS.
“Kita juga tahu semua bahwa sementara ini di kabupaten TTS berada pada suasana yang butuh sinergitas bersama terkait upaya memutus mata rantai penyebaran rabies, oleh karena itu saya mengajak sekaligus memerintahkan seluruh keluarga besar kementerian agama yang ada di kabupaten TTS ini untuk memberi dukungan penuh terhadap upaya pemerintah daerah dalam menuntaskan kasus rabies ini,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Kabupaten TTS, Agus Nggiku, S.Pd., M.M., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah Kabupaten TTS dan Forkompinda serta semua stakeholder yang telah memberikan dukungan kepada Kantor Kemenag Kabupaten TTS.
“Mewakili semua jajaran Kantor Kemenag Kabupaten TTS, saya menyampaikan terima kasih kepada Bupati TTS, Forkompinda, dan semua stakeholder yang selama ini telah memberikan dukungan kepada kami,” ujarnya.
Dihadapan Bupati TTS dan Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, ia juga meminta agar kegiatan Pesparawi yang akan diselenggarakan dua tahun sekali itu untuk dianggarkan.
“Bapak Bupati, kami berharap kegiatan Pesparawi yang akan berlangsung setiap dua tahun sekali ini untuk bisa mendukung kami dengan menganggarkan di APBD II, untuk Kakanwil Kemenag Provinsi NTT kami juga berharap agar kegiatan serupa dianggarkan lagi pada tahun 2025 mendatang,” pinta Agus.
Lebih lanjut, Agus Nggiku juga menyampaikan bahwa dari 35 Sekolah Keagamaan Kristen baik jenjang SMPTK, SMTK, dan SMAK yang ada di Kabupaten TTS, ada dua sekolah yang akan dinegerikan yaitu SMTK Soe dan SMTK Benfomeni Kapan. Karena itu dihadapan Bupati dan Kakanwil Kemenag Provinsi NTT ia memohon dukungan agar proses penegerian dua sekolah tersebut berjalan dengan lancar.
Sementara itu ketua panitia kegiatan, Yusak Taneo, dalam laporan kepanitiaannya menyampaikan bahwa tujuan dari pelaksanaan kegiatan lomba paduan suara dan vokal grup yang diselenggarakan yaitu untuk menanamkan nilai kognitif, afektif, psikomotorik, dan karakter teknik bernyanyi bagi peserta didik SMPTK, SMTK, dan SMAK se-Kabupaten TTS. Selain itu untuk membina kebersamaan dalam satu tim paduan suara dan vokal grup.
Yusak juga menyampaikan bahwa peserta yang turut berpartisipasi dalam kegiatan perlombaan Sekolah Keagamaan Kristen Bermazmur yaitu PS dan VG SMPTK masing-masing 13 tim, PS untuk SMTK dan SMAK sebanyak 18 tim.
“Sementara untuk VG SMTK dan SMAK sebanyak 15 tim, maka jumlah keseluruhan PS sebanyak 31 tim, sementara VG sebanyak 28 tim. Untuk juri dalam kegiatan perlombaan ini tim dari Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang dan LPPD I NTT,” urai Yusak.
Terkait pembiayaan dalam kegiatan perlombaan tersebut, Yusak menyampaikan bahwa mendapat support dari berbagai stakeholder, di antaranya; usaha dana oleh panitia dari 35 SMPTK, SMTK dan SMAK, dukungan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Propinsi NTT, Bupati dan Sekda TTS, Ketua Umum LPPD I NTT dan Ketua LPPD II TTS, Kepala Bidang Bimas Kristen Kemenag Propinsi NTT, Kemenag Kabupaten TTS, Kepala BKPSDMD TTS, BRI Cabang Soe, Bank Mandiri Cabang Soe.
Lebih lanjut dijelaskannya, sebagai spirit dan motivasi bagi peserta lomba, maka untuk jenjang SMPTK memperebutkan Piala Bergilir dan Piala Tetap yang di-support oleh Bupati TTS. Sementara untuk SMTK dan SMAK Piala Bergilir dan Piala Tetap oleh Kakanwil Kemenag NTT, sementara LPPD I NTT men-support dengan Medali Emas, Perak, Perunggu, dan sertifikat LPPD I NTT.
Pantauan media ini, hadir dalam acara pembukaan yakni, Kepala Kantor Kemenag Provinsi NTT, Rektor IAKN Kupang, Ketua LPPD I NTT, Bupati TTS, Kepala Kemenag Kota Kupang, Kepala Kemenag Sabu Raijua, Dandim 1621 TTS, Kepala Bidang Bimas Kristen Kementerian Agama NTT, Kabiro IAKN Kupang, Kepala Kantor Kemenag TTS, Kepala Kantor Kemenag Sabu Raijua, Pimpinan BRI dan Bank Mandiri Cabang Soe, Ketua FKUB TTS, para Kepala SMPTK, SMTK, dan SMAK se-kabupaten TTS, serta sejumlah tamu undangan lainnya. (Lenzho Asbanu/rf-red-st)