Sulawesi Utara, SEKOLAHTIMUR.COM — Literasi kebahasaan dan kesastraan merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menciptakan ekosistem masyarakat Indonesia yang berbudaya literasi (terutama baca-tulis). Dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat Indonesia di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T), Kemendikbudristek melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Sulawesi Utara mendukung Kegiatan Kas Keliling dan Literasi di Wilayah 3T Tahun 2023. Kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama antara TNI AL, khususnya Lantamal VIII dengan Bank Indonesia yang diselenggarakan pada Sabtu, 17 Juni 2023, di Pelabuhan Bitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), E. Aminudin Aziz, mengatakan bahwa Kemendikbudristek menaruh perhatian yang sangat besar terhadap upaya peningkatan literasi masyarakat khususnya dengan pelibatan sekolah dan masyarakat umum.
“Pada tahun 2022 kami kementerian meluncurkan sebuah program yang disebut dengan merdeka belajar episode ke-23 yaitu penyebaran buku bermutu untuk literasi indonesia. Sekitar 15 ribu SD, dan 5 ribu PAUD yang ada di wilayah 3T yang kami jangkau dengan penyediaan buku-buku bermutu sebagai bahan bacaan bermutu meningkatkan literasi,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Merujuk pada hasil Asesmen Nasional (AN) 2021, tercatat bahwa Indonesia mengalami darurat literasi di mana 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi. Hasil AN 2021 konsisten dengan hasil PISA dalam 20 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa skor literasi membaca peserta didik di Indonesia masih rendah dan belum berubah secara signifikan di bawah rata-rata peserta didik di negara OECD.
Oleh karena itu, pada tahun 2022, Kemendikbudristek meluncurkan Program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, dengan mencetak dan mengirimkan lebih dari 15 juta eksemplar buku untuk lebih dari 20 ribu PAUD dan SD yang paling membutuhkan di daerah 3T.
Pada kesempatan ini, E. Aminudin Aziz juga menyambut baik kerja sama antara bank Indonesia dengan TNI AL di wilayah Sulawesi Utara dan didukung oleh UPT Kemendikbudristek di Provinsi Sulawesi Utara untuk menyebarkan buku-buku bermutu tentang pengetahuan finansial. “Literasi keuangan atau literasi finansial itu menjadi salah satu bagian dari literasi dasar yang harus diketahui oleh semua lapisan masyarakat,” tekannya.
Lebih lanjut, ia berharap kerja sama ini dapat terus berkembang dengan lebih baik lagi di masa yang akan datang. “Akhirnya, saya atas nama menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi menyampaikan selamat kepada semuanya yang telah mendukung upaya literasi yang kali ini diberi tajuk Kas Keliling dan Literasi. Dengan literasi maka kita akan menjadi bangsa yang terdidik, bangsa yang kuat dan bangsa yang cerdas,” ujar Aminudin optimistis.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, menjelaskan bahwa sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai tujuan tunggal yaitu menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Sedangkan Kegiatan Kas Keliling dan Literasi dilakukan untuk 1) memenuhi kebutuhan kas di seluruh wilayah gerbang indonesia dalam bentuk pengiriman uang ataupun pengembalian uang, 2) memenuhi kebutuhan masyarakat melalui penarikan dan penyetoran perbankan termasuk penukaran uang rusak dari masyarakat melalui Kas Keliling maupun kerja sama dengan perbankan atau instansi yang lain.
“Terima kasih kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang di wakili oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, atas kehadiran dan dukungan antar Lembaga dalam mendukung kegiatan kas keliling dan literasi ini. Semoga sinergi antarlembaga ini dapat berjalan dengan baik dana dapat memberikan manfaat kepada masyarakat di Sulawesi Utara khususnya di wilayah 3T,” ujar Andry.
Kegiatan Pelepasan Kas Keliling dan Literasi ini dilakukan pada 17 Juni 2023 di Pelabuhan Bitung yang dihadiri oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz; Kepala KPw BI Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko; dan Komandan Lantamal VIII, Nouldy J. Tangka. Kegiatan ini juga diikuti oleh Prajurit TNI AL, Pegawai Bank Indonesia, dan Pegawai UPT Kemendikbudristek di Sulawesi Utara.
Selanjutnya, Komandan Lantamal VIII, Nouldy J. Tangka, mengatakan, salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan rasa kecintaan masyarakat terhadap rupiah sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat di pulau 3T. Menurutnya, rupiah merupakan mata uang resmi NKRI dan sebagai alat transaksi resmi di wilayah NKRI sehingga harus dijaga dan digunakan dengan baik. Oleh karena itu, masyarakat harus turut serta memastikan ketersediaan uang rupiah yang layak edar.
“Kegiatan ini juga sekaligus sebagai upaya mengedukasi masyarakat mengenai gerakan cinta, bangga, dan paham rupiah. Serta pelaksanaan program dedikasi untuk negeri Bank Indonesia sebagai wujud nyata ajang bela negara yang melibatkan pegawai bank Indonesia di berbagai wilayah,” imbuh Nouldy. (kemdikbud.go.id/rf-red-st)