TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – Tanggal 10 Desember 2021, Joni Leo, S.Pd., mendapat kepercayaan dari pemerintah Provinsi NTT dan dilantik menjadi Kepala SMK Negeri Kolbano. Di bawah kepemimpinannya, banyak terobosan yang dilakukan guna menarik perhatian serta minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak di sekolah yang berlokasi di Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano, Kabupaten TTS, Provinsi NTT.
Ditemui media ini di ruang kerjanya pada Jumat (29/7/2023) lalu, Joni Leo mengisahkan tentang awal kepemimpinannya serta perjuangan untuk mempromosikan SMK Negeri Kolbano kepada masyarakat dengan harapan masyarakat sekitar menyekolahkan anak-anaknya di sekolah tersebut.
“Pada tanggal 10 Desember 2021 lalu, saya dipercayakan dan dilantik menjadi kepala SMK Negeri Kolbano. Setelah saya bersama kepala sekolah lainnya dilantik pada tanggal 10 Desember 2021, tepatnya pada tanggal 18 Februari 2022 baru diadakan acara serah terima jabatan dari mantan kepala sekolah yang lama, Jidro Bety ke saya selalu kepala sekolah yang baru,” ungkapnya.

“Awal memimpin SMK Negeri Kolbano ini pada tanggal 18 Februari 2022 lalu, jumlah keseluruhan peserta didik dari kelas X — XII saat itu sebanyak 128 orang. Pada tahun pelajaran baru 2022/2023 jumlah peserta didik baru yang mendaftar saat itu sebanyak 96 orang. Sementara pada tahun kedua, tahun pelajaran 2023/2024 ini jumlah peserta didik baru yang mendaftar sebanyak 129 orang. Karena itu untuk sementara jumlah keseluruhan peserta didik kelas X –XII di SMK Negeri Kolbano sebanyak 308 orang. Jadi jumlah peserta didik baru ini mengalami peningkatan setiap tahun,” tambahnya.
Joni Leo menyampaikan, awal memimpin SMK Negeri Kolbano, ia melakukan survei ke masyarakat terkait keberadaan SMK Negeri Kolbano, baik itu keunggulan maupun kelemahan dari sekolah. Menurutnya, banyak anak yang memilih untuk bersekolah di sekolah lain yang jarak tempuh sangat jauh ketimbang di SMK Negeri Kolbano.
“Jadi awal saya memimpin sekolah ini saya melihat banyak anak-anak yang rumahnya dekat dengan SMK Negeri Kolbano tapi memilih untuk bersekolah di tempat lain yang jarak tempuh lebih jauh. Di situ saya melakukan survei ke masyarakat dan orang tua sekitar untuk mencari tahu apa saja penyebab atau persoalan yang ada sehingga banyak anak yang rumah dekat dengan lokasi sekolah tetapi memilih untuk bersekolah di tempat lain,” ujarnya.

“Berdasarkan hasil survei tersebut maka saya menemukan persoalan serta alasan mengapa mereka memilih untuk bersekolah di sekolah lain ketimbang di SMK Negeri Kolbano sekalipun lokasi sangat dekat dengan rumah. Alasan utama orang tua tidak ingin menyekolahkan anak-anak di SMK Kolbano yaitu pembiayaan yang sangat mahal jika sekolah di SMK,” lanjutnya.
Setelah melakukan survei dan mengetahui alasan dari orang tua, Joni Leo mencari solusi yang tepat agar para orang tua dapat menyekolahkan anak-anaknya di SMK Negeri Kolbano.
“Terkait dengan keluhan dari orang tua dan juga masyarakat yang ada di sekitar wilayah Kecamatan Kolbano, saya memberikan solusi terkait hal itu dengan langkah memberikan pelayanan gratis untuk peserta didik kelas X. Baik itu biaya pendaftaran maupun biaya lainnya digratiskan selama 1 tahun. Hal itu saya lakukan karena ada intervensi melalui dana BOS yang bisa hendel semua pembiayaan itu. Dengan langkah ini maka dapat meringankan beban orang tua,” jelasnya.
Selain pendidikan gratis yang diberikan kepada anak-anak kelas X, lanjutnya, disiplin dan pengembangan kompetensi para tenaga pendidik menjadi hal penting yang harus diterapkan.
“Untuk menarik kepercayaan orang tua terhadap kami di sekolah tidak sebatas dengan beri pendidikan gratis ke anak-anak, tetapi lebih dari itu hal pertama yang harus dilaksanakan oleh semua warga sekolah yaitu disiplin. Jika hal kedisiplinan ini menjadi kebiasaan dalam diri setiap orang maka apapun yang akan dilakukan pasti berhasil,” ujarnya.

“Jadi di SMK Negeri Kolbano ini saya lebih menekankan kedisplinan baik itu saya selaku kepala sekolah, guru, dan juga peserta didik semuanya harus disiplin dalam menjalankan setiap aktivitas sesuai tupoksinya masing-masing. Selain hal kedisiplinan, pengembangan kompetensi para tenaga pendidik juga sangat penting untuk dilakukan,” tandasnya.
Pendidikan Gratis bagi Semua Peserta Didik
Joni Leo menuturkan, dirinya juga sementara terus berupaya untuk memberikan pendidikan gratis bagi semua peserta didiknya pada tahun-tahun mendatang.
“Hal yang menjadi target utama saya selama memimpin SMK Negeri Kolbano ini yaitu ingin mendukung pemerintah pusat dengan pembelajaran 12 tahun. Dua belas tahun ini sesungguhnya peserta didik bebas dari uang komite maupun biaya apapun karena ada intervensi dari dana BOS. Dana BOS ini bisa digunakan untuk meng-handle semua pembiayaan. Karena itu untuk di SMK Negeri Kolbano pada tahun ini yang baru menikmati pendidikan gratis baru kelas X, saya akan terus berupaya agar tidak hanya kelas X saja tapi kelas XI dan XII juga bisa digratiskan dari segala jenis pembiayaan,” ungkapnya.
“Untuk sementara mengapa baru kelas X yang digratiskan, karena masih ada 6 guru honor saya belum mendapatkan NUPTK sehingga pembayaran honornya bersumber dari dana komite. Jika semua guru ini sudah memiliki NUPTK maka akan dibayar gajinya melalui dana BOS, maka pembebasan ini akan meningkat dari kelas X, XI, dan XII semuanya digratiskan. Terkait dengan NUPTK untuk 6 guru honor ini, saya telah mengajukan permohonan ke Dinas PK Provinsi NTT untuk memperoleh NUPTK,” jelasnya.
Membangun Kerja Sama dengan Berbagai Mitra
Joni Leo juga mengakui bahwa membangun kerja sama dengan berbagai mitra memiliki peran penting dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan peserta didik.
“Sekolah harus membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai mitra yang ada. Kemajuan SMK Negeri Kolbano ini juga tidak terlepas dari dukungan berbagai mitra. Ada hal-hal positif yang diperoleh saat membangun kerja sama dengan berbagai lembaga yang ada,” ujarnya.
“Kalau kami di SMK Negeri Kolbano ini sering menjadi tuan rumah untuk event -event tingkat kabupaten. Dengan menjadi tuan rumah saja kreativitas anak-anak meningkat. Selain itu juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekaligus menjadi hiburan bagi semua warga masyarakat yang ada,” lanjutnya.
Sejauh ini, jelasnya, SMK Negeri Kolbano telah membangun kerja sama dengan ITB. Tujuan kerja sama tersebut guna melakukan pendampingan kepada SMK Negeri Kolbano terkait branding ikan asap.
“Pada tanggal 3 – 5 Agustus akan diadakan tahap pertama kerja sama yaitu branding ikan asap. Di situ mereka akan membawa UMKM dari Bandung dan pada tanggal 3 mendatang kami akan memulai pelatihan pembuatan ikan asap yang higienis, ramah lingkungan, dan menghindari dampak pencemaran lingkungan. Itu akan dihadiri kurang lebih 7 profesor yang akan ikut di SMK Kolbano ini,” ungkap Joni Leo.
“Kegiatan itu pun akan dilanjutkan tahap kedua pada tanggal 25 – 30 September 2023 mendatang. Pada kelanjutan itu kami akan melibatkan UMKM di wilayah Kecamatan Kolbano ini. Untuk tahap awal ini kami telah melibatkan satu UMKM yang ada di Kolbano, karena pelatihan ini akan melatih kami dari pembuatan produk hingga pemasaran. Jadi melalui berbagai kerja sama dengan mitra ini bertujuan untuk memberdayakan para peserta didik yang ada di SMK Kolbano. Jadi kehadiran SMK Negeri Kolbano ini kami terus berupaya agar berdampak bagi masyarakat pada umumnya,” jelasnya.
Selain dengan ITB, Joni menyampaikan, SMK Negeri Kobano juga telah membangun kerja sama dengan berbagai mitra yakni, Universitas Pertahanan Atambua, Yayasan Pustaka Pensi Indonesia, dan sejumlah mitra lainnya.
Animo Masyarakat
Terkait animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak di SMK Negeri Kobano, Joni Leo mengaku sangat tinggi. Karena itu pihak sekolah terus berupa untuk membangun asrama bagi peserta didik karena banyak peserta didik yang jarak tempuh sangat jauh.
“Untuk sementara kami swadaya untuk membangun asrama darurat baik itu putra maupun putri. Karena itu kami pihak sekolah juga terus memohon dukungan dan selalu membuka diri untuk menerima setiap dukungan dan bantuan berupa seng dan bahan-bahan lokal kami siap terima demi pengembangan SMK Negeri Kobano ini ke depan,” ungkapnya.
“Untuk sementara ada belasan peserta didik yang jarak tempuh sangat jauh karena itu untuk memudahkan mereka maka peserta didik perempuan sebanyak 4 orang disewakan kos-kosan dan dibayar oleh kepala sekolah. Sementara peserta didik yang laki-laki sebanyak 9 orang sementara menempati mes guru yang ada. Karena untuk asrama sementara dibangun darurat. Jika sudah selesai dibangun maka mereka akan menempatinya,” jelasnya.
Ia menjelaskan, peserta didik baru ini banyak yang datang dari luar Kecamatan Kolbano, yaitu dari Kecamatan Kualin, Kecamatan Boking, dan Kecamatan Nunkolo. Bahkan bahwa ada dua peserta didik yang tamat dari SMP Sint Vianney Soe, karena orang tuanya bekerja di Kecamatan Kolbano maka mereka memilih untuk menyekolahkan anak-anak di SMKN Kolbano.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada para orang tua peserta didik yang telah menitipkan anaknya serta memberikan kepercayaan kepada pihak SMK Negeri Kolbano untuk mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, serta melatih anak-anaknya.
“Selaku Kepala SMK Negeri Kolbano, mewakili semua dewan guru yang ada kami menyampaikan terima kasih atas dukungan dari semua orang tua peserta didik yang telah memilih SMK Negeri Kolbano untuk anak-anaknya melanjutkan studi di sini. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat, serta semua stakeholder yang telah memberikan dukungan kepada kami demi sebuah kemajuan di SMK Negeri Kolbano ini,” ujarnya.

Komentar Peserta Didik
Fransiskus Sesfao, peserta didik kelas X SMK Negeri Kolbano yang ditemui di sekolah setempat kepada media ini menyampaikan alasannya memilih SMK Negeri Kolbano untuk melanjutkan studinya di sekolah tersebut.
“Saya tertarik dan mau bersekolah di SMK Negeri Kolbano ini karena kami yang kelas X diberi keringanan terkait dengan biaya, bahkan kami yang kelas X tidak bayar biaya apapun. Selain itu ada jurusan yang saya minati karena itu saya memilih untuk bersekolah di sini,” ungkap alumnus SMP Nununamat ini.
Efan Misraim Sesfao dan Onisimus Humau juga mengungkapkan hal yang sama. “Kami senang bersekolah di SMK Kolbano karena kepala sekolah memberi keringanan bagi kami yang kelas X untuk bersekolah gratis,” ungkap Efan yang tamat dari SMP Negeri 3 Kupang Timur. (Lenzho Asbanu/rf-red-st)