Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Dalam rangka Bulan Bahasa Tahun 2023, Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar aneka macam lomba yakni, Menulis Feature, Cipta dan Baca Puisi Berbahasa Daerah, Konten Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), dan Resensi Buku.
Salah satu juri lomba dari Kantor Bahasa Provinsi NTT, Pangkul Ferdinandus, S.Pd., menyampaikan, lomba tersebut bertujuan untuk menggeliatkan sekaligus menyediakan ruang bagi dunia kepenulisan dan literasi setelah situasi pasca-pandemi.
“Sebenarnya kegiatan ini terjadi pada bulan Oktober, namun karena ada berbagai kesibukan, maka molor sampai ke bulan Desember. Ini salah satu cara kami untuk tetap menggeliatkan menulis di NTT, baik itu sastra maupun karya-karya lainnya,” ujar Pangkul saat ditemui media ini pada Jumat (01/12/2023) di Kantor Bahasa Provinsi NTT, di sela-sela acara penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba.
“Kami berusaha mengisi ruang-ruang yang belum terisi pasca-pandemi, sehingga dapat menggerakkan kembali dunia literasi dan kepenulisan di NTT. Banyak peserta yang antusias dan ke depannya, semoga akan ada lebih banyak ruang yang dapat melibatkan seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kalangan,” jelasnya.
Pemenang III Lomba Feature sekaligus Pemenang V Konten BIPA, Theresa I. Tapung, mengungkapkan rasa bangga dan bersyukur karena diberi ruang untuk mengasa kemampuan menulis dan membuat konten BIPA.
“Sebelumnya saya juga suka menulis feature dan ketika saya mengikuti lomba ini, wah ini menjadi salah satu wadah saya untuk berkembang dan ternyata bisa mendapat apresiasi dengan menjadi Pemenang III,” ujar jurnalis media Lintas NTT ini.
“Saya juga baru saja mulai membuat konten, ternyata membuat konten BIPA itu lumayan sulit, karena kita harus menyesuaikan dengan orang-orang asing. Saya bangga dan juga bersyukur, karena saya bisa sampai di sini juga tidak terlepas dari campur tangan orang lain,” tuturnya.
Sementara itu Pemenang III Lomba Resensi Buku, Yosef M. S. Naben, menuturkan, mengikuti lomba tersebut semakin meningkatkan minatnya dalam berliterasi dan ia berharap akan ada lebih banyak lagi buku yang bernuansa lokal untuk diresensi sehingga menambah wawasan banyak orang.
“Saya ikut lomba ini, karena memang saya senang membaca dan menulis sejak kecil. Lomba ini membuat saya semakin semangat dalam berliterasi. Saya memilih buku tersebut karena merasa dekat dengan kisahnya, terima kasih untuk Kantor Bahasa,” ungkap alumnus Fakultas Filsafat Unwira Kupang ini.
“Harapan saya, kegiatan seperti ini terus berlanjut dan lebih banyak lagi buku bernuansa NTT yang bisa dipilih sehingga semangat berliterasi masyarakat NTT lebih meningkat lagi,” harapnya. (Yosi Bataona/rf-red-st)