Siswa TKJ SMKN 7 Kupang Ikuti UKK LSP-P1 di SMKN 1 Kupang

0
48
Kepala SMKN 7 Mursalin Ngala, S.Pd., Kupang memantau Uji Kompetensi Keahlian (UKK) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Kesatu (LSP-P1) di SMKN 1 Kupang.

Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Peserta didik kelas XII Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMKN 7 Kupang mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Kesatu (LSP-P1) di SMKN 1 Kupang sebagai lembaga pendidikan tersertifikasi. Kegiatan tersebut berlangsung pada Senin – Kamis, 19 – 22 Februari 2024.

Guru pendamping SMKN 7 Kupang, Werlin Kale, S.Kom., menyampaikan, peserta didik harus mengikuti seluruh tahapan ujian dengan sungguh-sungguh agar mereka memiliki kompetensi dan dapat diterima dalam dunia kerja.

“Dengan adanya ujian LPS, diharapkan siswa bisa mengikuti ujian dengan baik dan berkompeten di dalam bidangnya,” ujar Werlin Kale kepada media ini, Kamis (22/02/2024).

Dok. SMKN 7 Kupang.

“Keuntungan mengikuti ujian ini, siswa mendapat sertifikat berlogo Garuda yang diakui tingkat nasional dan bisa digunakan untuk mendaftar pekerjaan, apabila memenuhi syarat kompeten,” jelasnya.

Lebih lanjut Werlin mengungkapkan, berdasarkan pengamatannya ada beberapa hal yang membuat siswa mengalami kendala yakni, persiapan yang belum matang dan kurangnya fasilitas pendukung.

“Sarana-prasarana jurusan TKJ yang belum memadai sehingga siswa belum terbiasa praktik menggunakan alat dan bahan untuk ujian LSP serta siswa masih terlihat gugup, karena baru pertama kalinya serta kurangnya waktu coaching bagi para siswa,” ujarnya.

Dok. SMKN 7 Kupang.

Sementara itu salah satu guru penguji SMKN 1 Kupang, Karolus Pi, S.Pd., mengutarakan, ujian tersebut sebagai alat untuk mencapai kompetensi mereka, namun di sisi lain siswa masih membutuhkan waktu yang cukup untuk mengoptimalkan kemampuan mereka.

“Mengukur hasil belajar dan kompetensi siswa dalam bidang yang dipelajari, dibuktikan dengan sertifikat, apabila dianggap berkompeten. Sertifikat itu dapat digunakan untuk melamar pekerjaan sesuai dengan bidang kompetensi,” ungkap Karolus Pi.

“Kegiatan berjalan dengan baik dan para siswa mengikuti pembelajaran dengan saksama. Di sisi lain, kurangnya waktu pembimbingan dan persiapan mental dari anak-anak,” pungkasnya.

Data yang dihimpun media ini, uji LSP dibimbing oleh 3 orang assesor yakni, Karolus Pi, S.Pd., Hengki J. Siki, SST., M.M., dan Frengki A. Lesiangi, SST., M.Par. Peserta dibagi ke dalam 3 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 10 – 11 siswa bersama seorang pembimbing.

Materi yang diuji meliputi instalasi jaringan komputer berbasis kabel, konfigurasi perangkat jaringan komputer, dan konfigurasi routing pada perangkat jaringan komputer. (Yosi Bataona/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini