Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar (PGSD) Universitas Citra Bangsa Kupang (UCB) mengadakan Ujian Akhir Semester (UAS) di area Car Free Day (CFD) di Jalan Eltari Kupang, Sabtu 20 Juli 2024. UAS bertajuk “Pameran Mini” Ini mengusung tema “Citra Rupa Kita”, memamerkan karya-karya seni rupa berupa kolase, montase, mozaik, karya teknik percik, dan karya mewarnai motif-motif NTT.
Rian Seong, S.Pd., M.M., selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Seni Rupa, di sela-sela pameran menjelaskan, karya karya ini merupakan hasil kreativitas dari mahasiswa PGSD UCB semester IV yang mempogramkan mata kuliah Pendidikan Seni Rupa SD.
“Ini adalah hasil karya para mahasiswa semester IV. Mereka ada 160-an orang yang dibagi dalam 4 kelas dan dibagi lagi ke dalam kelompok kelompok kecil untuk mengerjakan karya,” ujarnya.
“Pemilihan lokasi di area CFD sengaja kami rancang agar bisa mendekatkan karya ini kepada anak-anak, khususnya anak SD. Buktinya pagi ini banyak sekali anak-anak SD yang melihat dan sama-sama mahasiswa menghasilkan satu dua karya bersama. Ini berarti tujuan kami tercapai. Harus berdampak khusus untuk anak-anak. Saat ini pameran ataupun pengerjaan karya seni mesti diubah, harus turun mendekatkan diri kepada masyarakat. Tidak bisa hanya menunggu di gedung atau ruangan tertentu,” jelasnya.
Rian juga menjelaskan terkait manfaat dari karya-karya yang dipamerkan tersebut, di antaranya melatih cara berpikir kreatif mahasiswa. Hal itu menurutnya dapat menjadi peluang untuk berkarya seni.
“Pengerjaan dan pameran hari ini mempunyai ragam manfaat. Pertama terutama bagi mahasiswa mahasiswi ini yang merupakan calon guru SD, agar mereka mampu berpikir dan bertindak kreatif dalam berkarya seni. Apalagi nanti ketika pulang ke daerah masing-masing menghadapi infrastruktur seni yang tidak memadai, alam sekitar dan kearifan lokal bisa dijadikan tumpuan untuk berkarya seni,” ungkapnya.
“Khusus bagi anak-anak, karya karya kolase dan sebagainya ini bermanfaat untuk melatih dan mengasah kreativitas, berpikir kritis, tekun, sabar, dan pelestarian lingkungan tempat tinggal mereka. Apalagi personal sampah di kota Kupang sangat meresahkan. Ini sebenarnya bisa jadi peluang untuk berkarya seni,” pungkas Rian Seong.
Kesan Mahasiswa
Dalam kesempatan tersebut, Defrianti Wae Henakin, Sipen Kelas D, menuturkan kesannya. “Untuk saya sendiri, dari kegiatan hari ini sya merasa bahwa kami mahasiswa/i ternyata juga memiliki keterampilan, yang mana keterampilan itu dapat saya lihat dan rasakan sendiri bahwa saya dan teman-teman bekerja sama untuk menciptakan karya seni yang indah. Bukan hanya indah tetapi kami juga dapat menunjukkan kepada masyarakat di luar sana bahwa kami mahasiswa/i UCB dapat menghasilkan sesuatu yang berkualitas,” tutur Defrianti.
“Sepanjang hari ini kami sangat antusias di kala ada beberapa org yang datang tidak hnya melihat hasil karya tetapi juga bertanya bahwa apakah hasil karya itu dijual atau tidak. Tentunya pertanyaan seperti itu membuat kami merasa bahwa karya seni yg kami ciptakan ternyata membuat orang merasa kagum. Oleh karena hal tersebut, menjadi suatu kebanggaan bagi kami untuk tetap menjadi mahasiswa/i yang aktif, kreatif dan terampil,” urainya.
Mahasiswa lainnya, Rista Lay, juga memiliki kesan tersendiri. “Kesan untuk kegiatan pameran seni rupa hari ini sungguh memikat dan memukau dengan beragam teknik yang digunakan. Dari kolase hingga montase, mozaik, teknik percik, dan mewarnai motif NTT. Setiap karya seni menampilkan keunikan saat kami menggabungkan bahan-bahan berbeda menjadi satu kesatuan yang harmonis. Tiap detail mengungkapkan kreativitas yang tidak terduga, ada rasa kebanggaan ketika orang-orang yang lewat memuji keindahan karya-karya kami,” ujarnya.
“Pameran ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswa dalam memperkaya pandangan kami akan keberagaman dan potensi seni rupa. Kami juga mendapatkan pengalaman yang berbeda dengan seni rupa yang telah kami pelajari dan terima dari bangku SD-SMA. Terima kasih untuk pengalaman berharga yang berbeda hari ini. Tanpa wadah dan kesempatan dari pak dosen, kami tidak mungkin mendapatkannnya,” jelasnya.
Pembelajaran Praktis
Kegiatan pameran hari ini turut diapresiasi oleh pihak kampus. Ketua Program Studi PGSD FKIP Univeritas Citra Bangsa, Yulsy Nitte, M.Pd., mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari pembelajaran praktis.
“Ini sebagai sebuah Apresiasi Karya Seni, saya sangat mengapresiasi karya-karya seni yang mahasiswa pamerkan, selain itu kegiatan ini merupakan pembelajaran praktis karena pentingnya pengalaman praktis dalam pameran seni sebagai bagian dari proses pembelajaran, yang memungkinkan mahasiswa untuk menerapkan teori yang dipelajari dalam kelas ke dalam praktik nyata,” ungkapnya.
“Pengembangan keterampilan tanggapan juga bisa berfokus pada pengembangan keterampilan mahasiswa, baik dalam hal teknis seni maupun dalam aspek lain seperti manajemen acara, komunikasi, dan kerja sama tim. Kegiatan ini juga merupakan umpan balik konstruktif untuk membantu mahasiswa lebih berkembang,” lanjutnya.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang telah menginisiasi kegiatan tersebut. “Saya berterima kasih kepada dosen mata kuliah yang telah berperan aktif dan mengeksplor kemampuan mahasiswa dengan ide ide kreatifnya. Kegiatan pameran ini juga merupakan sebuah motivasi dan Dukungan program studi kepada mahasiswa untuk terus berkarya dan tidak takut untuk mengeksplorasi ide-ide baru. Kegiatan pameran seni mahasiswa adalah momen penting yang dapat memberikan dorongan moral dan intelektual bagi para mahasiswa untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi mereka di bidang seni,” tutur Yulsy Nitte.
Pantauan media, pameran mini ini berlangsung sangat menarik. Banyak masyarakat sekitar yang berolahraga, terutama anak-anak, ikut terlibat dalam latihan pembuatan karya bersama para mahasiswa. (MSN/rf-red-st)