TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – Dalam upaya mengembangkan literasi guru dan peserta didik, SMK Negeri Oelet di bawah kepemimpinan Jeni A. V. Tabelakh, melakukan sebuah inovasi dengan mendirikan sebuah Taman Literasi dan “Cafe Learning” di lingkungan tersebut.
Ditemui beberapa waktu lalu di ruang kerjanya, Jeni Tabelakh menjelaskan, terobosan yang dilakukan tersebut merupakan sebuah inisiatif inovatif yang bertujuan untuk menumbuhkan budaya literasi di lingkungan sekolah.
“Semenjak kepemimpinan saya di SMK Negeri Oelet ini ada beberapa terobosan kecil yang telah kami lakukan, diantaranya membangun sebuah taman literasi dan juga sebuah kafe yang kami sebut sebagai cafe learning. Taman ini dirancang sebagai ruang publik yang nyaman dan inspiratif bagi semua peserta didik, tenaga pendidik, dan masyarakat sekitar untuk menikmati buku dan berbagai kegiatan literasi di sekolah, bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih santai dan menyenangkan,” ungkapnya.
“Konsep Taman Literasi dan Cafe Learning ini terinspirasi dari kebutuhan akan ruang belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan dengan mengadakan beragam bahan bacaan. Sementara Cafe Learning menyediakan beragam jenis minuman dan makanan ringan yang dapat dinikmati sambil membaca buku atau berdiskusi, selain itu juga sebagai wadah melatih para peserta didik untuk berwirausaha,” jelasnya.
Jeni mengungkapkan, kehadiran Taman Literasi dan Cafe Learning SMK Negeri Oelet tidak hanya berfungsi sebagai tempat membaca dan belajar, tetapi juga sebagai wadah untuk mengembangkan berbagai kegiatan literasi.
“Kehadiran taman bacaan dan kafe sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca, kreativitas, dan kemampuan berkomunikasi para peserta didik,” ujar Jeni.
Lebih lanjut Jeni menguraikan, salah satu program unggulan Taman Literasi dan Cafe Learning adalah program “Literasi untuk Semua”. Program ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat sekitar sekolah dengan menyediakan akses buku dan kegiatan literasi.
Sekolah bekerja sama dengan komunitas literasi untuk menyediakan buku-buku yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Program ini juga melibatkan siswa sebagai relawan untuk membantu dalam kegiatan literasi di masyarakat.
Dalam perjalanannya, jelas Jeni, Taman Literasi dan Cafe Learning SMK Negeri Oelet telah berhasil menjadi wadah yang efektif untuk mengembangkan budaya literasi di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar. Taman ini telah menjadi tempat favorit bagi para peserta didik untuk membaca, belajar, dan berdiskusi. Selain itu, taman ini juga telah berhasil menumbuhkan minat baca dan kreativitas siswa.
“Keberhasilan Taman Literasi dan Cafe Learning SMK Negeri Oelet menjadi bukti bahwa pengembangan budaya literasi dapat dilakukan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan. Taman ini telah menjadi model bagi sekolah-sekolah lain untuk menciptakan ruang belajar yang lebih interaktif dan inspiratif,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dengan adanya Taman Literasi dan Cafe Learning, SMK Negeri Oelet tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten di bidang keahliannya, tetapi juga peserta didik yang memiliki kecintaan terhadap literasi dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa.
“Semua terobosan yang dilakukan ini bukan semata-mata karena keinginan, namun merupakan kebutuhan yang mana dapat meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik, dan juga membiasakan peserta didik untuk mencintai budaya membaca,” ujar Jeni.
“Saya berharap agar terobosan kecil yang dilakukan ini dapat meningkatkan kreativitas para peserta didik,” pungkasnya. (Lenzho Asbanu/rf-red-st)