Sumba Timur, SEKOLAHTIMUR.COM – Unicef Indonesia melalui Kantor Perwakilan NTT dan NTB menggelar kegiatan Pelatihan Pembuatan Buku Cerita Anak di Kabupaten Sumba Timur pada Senin – Rabu, 18 – 20 November 2024. Kegiatan yang berlangsung di Asrama Pewarta Injil Redemptoris (APIR) Padadita Waingapu tersebut diikuti oleh 56 guru terdiri atas 40 guru PAUD dan 16 guru SD.
Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Sumba Timur, Erwin Pasande, S.Sos., mengapresiasi langkah Unicef dalam mendukung ketersediaan bahan bacaan anak. Menurutnya, hal tersebut penting dalam upaya mendorong minat baca anak khususnya di jenjang PAUD dan SD kelas awal.
“Hari ini kita dibantu oleh Unicef untuk bisa menghadirkan buku cerita anak yang betul-betul sesuai dengan minat dan kearifan lokal yang ada di sekolah bapak/ibu sekalian. Apalagi kalau ditulis dalam bahasa daerah, karena sudah ada pengalaman kita, bahasa daerah itu sangat bagus sebagai bahasa pengantar. Kalau buku cerita dihadirkan dalam bahasa daerah dilengkapi dengan visual yang menarik, saya kira anak-anak punya keinginan untuk mau membaca, dan bukan saja membaca tapi juga bisa memahami apa gagasan dan apa isi pesan yang disampaikan dalam buku cerita,” ungkapnya.
Dalam kaitannya dengan literasi, kata Erwin Pasande, kemampuan memahami anak-anak di satuan pendidikan masih rendah terhadap soal-soal teks. Karena itu ia berharap agar peserta kegiatan mampu menghadirkan atau menambah koleksi buku cerita anak yang bisa membantu anak-anak memiliki minat membaca dan memahami apa yang dibacanya.
“Saya harapkan dari bimtek ini kita bisa menghasilkan buku cerita dan bisa dimanfaatkan, dari situlah kita bisa meningkatkan kemampuan literasi peserta didik kita yang hari ini masih rendah berkaitan dengan memahami sebuah konteks bacaan, baik isi maupun kesimpulannya. Saya sangat mengharapkan bapak/ibu dapat menghasilkan buku cerita yang betul-betul sesuai dengan kondisi di lingkungan sekolah bapak/ibu sekalian dan bisa meningkatkan minat baca peserta didik,” tandasnya.
Sementara itu dalam laporannya, ketua panitia kegiatan, Marten Umbu Lapu, S.E., menurutkan, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah meningkatkan kompetensi pendidik di tingkat satuan PAUD dan SD untuk menghasilkan cerita anak yang menarik dan bermutu bagi pembaca anak-anak khususnya di pulau Sumba dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ia menguraikan, hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah bertambahnya keterampilan pendidik untuk membuat buku cerita anak dwibahasa (bahasa Indonesia dan bahasa daerah/Sumba) berbasis kearifan lokal dengan 10 tema utama yaitu Pneumonia, TBC, Imunisasi, Pola Hidup, Gizi Anak, Perubahan Iklim, Penggunaan Gadget/HP, Kesiapan Sekolah, Akte Kelahiran, dan Perundungan. Karya yang dihasilkan para guru dari 10 tema tersebut akan dikurasi dan diterbitkan menjadi buku cerita berjenjang untuk level PAUD dan SD.
Kegiatan ini merupakan kerja sama Unicef dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, didukung oleh Pemerintah Australia. Adapun narasumber yang dihadirkan Unicef yakni Benny Rhamdani dan Robertus Fahik, didampingi 3 pengawas PAUD dan 4 pengawas SD.
Benny Rhamdani merupakan penulis cerita anak sekaligus narasumber dan juri cerita anak di berbagai lembaga termasuk Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Sementara Robertus Fahik merupakan penulis dan pegiat literasi YASPENSI yang meraih Juara 1 Sayembara Cerita Anak Dwibahasa tingkat Provinsi NTT dan penulis terpilih Bahan Bacaan GLN Kemendikbudristek tahun 2024. Keduanya juga merupakan penulis terpilih untuk program Residensi Penulisan Buku Bacaan Anak di Daerah 3T tahun 2024 oleh Badan Bahasa Kemendikbudristek. (tim/rf-red-st)