Membangun Generasi Hebat Melalui GSS

0
171
Senam kesehatan setiap minggu. (Dokumentasi penulis)

Oleh: Astuti Guhir, S.Pd.

Tanah lapang kosong di depan sekolah selalu meniupkan debu di musim kemarau tiba. Tanaman tak tumbuh karena sulitnya air. Sampah-sampah berserakan berterbangan menempel di dinding pagar yang belum terplester. Halaman dengan hanya beberapa pohon yang masih kokoh berdiri pelindung anak-anak berseragam putih merah itu berteduh menghalau panas. Itulah Sekolah Dasar Inpres (SDI) Mbay, sekolah yang didirikan di tahun 1983 sebagai tempat anak-anak bangsa menempa dengan ilmu pendidikan dan karakter yang bakal kelak jadi generasi penerus bangsa.

Setiap bunyi lonceng sekolah tanda jeda pelajaran dan istirahat, anak-anak menyeberangi pagar untuk membeli jajan di seberang jalan dan di luar halaman sekolah.  Bungkusan jajan dibawa, isinya dikunyah, lalu bungkusnya dibuang terbang jauh ditiup angin. Apa yang dimakan mereka tidak tahu sesehat apakah nanti ketika singgah di lambung mereka nanti.

123 siswa SDI Mbay berseragam putih merah, seragam olahraga dan seragam pramuka selalu dikenakan dengan berbagi hari sekolah berlarian sambil bercanda. Namun setiap candaan mereka masih terbungkus dengan ejekan-ejakan yang mencela. Belum baku sayang dengan baik. Mereka masih memaki dan berkelahi ketika bermain di dalam ruang kelas, bahkan terbawa sampai halaman sekolah.

Mengubah perilaku terkadang susah. Tidak semudah membalik telapak tangan. Kuku harus dipotong pendek. Rambut dipotong rapi. Makan harus makanan yang sehat. Minum air harus yang bersih. Buang sampah harus pada tempatnya. Tidak boleh saling ejek dan berkelahi.

Mengubah perilaku macam tetes itu rintik hujan pada baru karang yang kokoh. Orang tua yang belum sadar menyiapkan bekal dan air minum ke sekolah. Kebiasaaan untuk kasih saja uang jajan dan anak mau beli apa ya terserah. Kebiasaan yang di rumah dan lingkungan tempat tinggal dibawa jadi kebiasaan di sekolah. Namun, bersama rekan-rekan guru dan pegawai, serta komite sekolah, tidak mau berpangku tangan melihat kebiasaan-kebiasaan  yang dapat merusak karakter anak bangsa yang kelak bisa pimpin ini bangsa. Paling tidak mewarisi yang baik untuk kehidupan masa depan. Gayung bersambut, niat tulus dari komunitas sekolah terjawab dengan hadirnya Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di sekolah yang berlokasi di ibu kota kabupaten ini.

Setiap usaha yang keras tidak akan pernah mengkhianati hasil. Sekolah membentuk Team GSS diketuai oleh Ibu Susana Soka, S.Pd. Berfokus pada solusi dengan  menggerakkan semua komponen sekolah untuk konsisten menerapkan lima fokus sehat. Warga sekolah dibekali pemahaman dari 5 fokus sehat, mulai dari pemahaman tentang makanan bergizi dan minuman sehat, kebersihan diri dan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya, bawa bekal ke sekolah, tetapi kalau tidak bawa bekal maka sekolah dan komite sudah siapkan kantin sehat di dalam pagar sekolah. Makanan yang dijual mulai dikontrol dari nilai gizi, bebas dari pengawet serta kebersihannya. Siswa tidak perlu harus lompat pagar atau keluar pagar sekolah hanya untuk beli satu bungkus jajan yang tidak sehat.

Membiasakan siswa untuk bawa air minum dari rumah dengan pesan: “Air minum yang dibawa adalah air minum yang sudah dimasak oleh bapa mama. Isi di botol minum yang sudah bapa ibu guru bagi kalian satu-satu tu”. Begitu pesan seorang guru. Ada yang lupa, itu biasa. Tetapi semangat untuk kasih ingat selalu ada. Sekolah juga menyiapkan air minum jika siswa lupa membawa air minum dari rumah.

Sosialisasi perundungan (bullying) di sekolah. (Dokumentasi penulis)

Hari Jumat kami menguatkan karakter siswa dengan kegiatan Rohani. Pemanfaatan UKS juga lebih optimal. Ramainya lagi, setiap hari Sabtu, warga sekolah baris rapi di halaman sekolah dengan seragam olah raga. Bunyi lagu senam GSS berdentang kencang melantunkan irama lagu dan musik memicu hentakan kaki dan goyangan badan. Senam. Ya, warga sekolah melakukan senam untuk kebugaran badan. Mensana in corpore sani, itu pepatah lama. Jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat, kira-kira begitu arti dari kalimat latin itu. Hentakan kaki dipandu gerakan membuat tawa riang dan suasana ramai hadir di setiap barisan. Guru dan siswa berbaur akrab. Keringat yang keluar pertanda mereka menuju sehat dan bugar. “Ibu, Sabtu depan kita bisa main permainan sagu alu? Ibu Saya sudah ada tempurung dan tali, kami mau main tapak kuda e ibu” ujar manja dari salah satu siswa. ”Oke, bagaimana anak-anak kita sepakat?”. Mereka bersepakat.

Siswa-siswi pun sepakat untuk baku sayang, baku bae. Tidak ada lagi perkelahian dan saling ejek. Satu lawan terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit, begitulah kira-kira. Tanah lapang sekolah dijadikan ruang persahabatan, bukan ruang adu jotos. Ruang kelas jadi tempat untuk berbagi hal positif dan saling dukung, bukan ruang untuk saling ejek dan memaki. Indah sekali hidup ketika menjadi sahabat dan keluarga bagi yang lain.

Menuju ke sekolah sehat memang tidak mudah. Tidak juga sekali jadi. Untuk lembaga pendidikan SD Inpres Mbay memang seperti gayung bersambut. Perlahan-lahan menerapkan 5 fokus sehat dengan upaya-upaya sekolah melalui program-program intra sekolah maupun program ekstrakurikuler  sekolah. Tantangan selalu ada namun semangat untuk gerakan sekolah sehat tetap menjadi spirit bersama membangun lembaga sekolah menjadi lebih baik terutama warga sekolah.

Rasa bahagia hadir ketika melihat siswa perlahan  menyadari betapa pentinya kesehatan diri dan lingkungan untuk kesiapan belajarnya. Gerakan sekolah sehat  membawa dampak dan perubahan yang sangat baik terutama perubahan perilaku dan pembiasaan yang berdampak pada sehat bergizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat jiwa dan sehat lingkungan.

Kesadaran kolektif oleh komunitas sekolah dan komite sekolah bahwa keberhasilan Gerakan Sekolah Sehat memerlukan partisipasi aktif dari seluruh team. Kepala sekolah sebagai leader, guru, siswa, staf sekolah, orang tua dan komite. Gerakan sekolah sehat sangat berdampak pada lingkungan belajar yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa secara menyeluruh. GSS hadir untuk untuk membangun generasi hebat. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini