Jakarta, SEKOLAHTIMUR.COM – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan, pendekatan deep learning akan diterapkan ke dalam kurikulum nasional yang berlaku saat ini, yaitu Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Namun, dirinya belum memberi kepastian kapan pendekatan ini akan mulai diimplelentasikan.
“Deep learning itu yang nanti akan kami terapkan sebagai pendekatan dalam pembelajaran, yang tentu saja setelah nanti kita terbitkan peraturan menterinya, kita akan melakukan pelatihan-pelatihan untuk para guru terkait penerapan deep learning,” kata Abdul Mu’ti saat memaparkan capaian kinerja Kemendikdasmen 2024 dan rencana kebijakan 2025 di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Selasa, 31 Desember 2024.
Abdul Mu’ti menjelaskan, kajian mengenai penerapan deep learning telah rampung. Ia juga menegaskan, pola pembelajaran ini tidak akan menggantikan kurikulum nasional yang berlaku saat ini.
Deep learning merupakan pendekatan yang menekankan pemahaman mendalam terhadap materi pelajaran, sehingga proses belajar tidak hanya terpaku pada kuantitas.
Sebelumnya, Wamendikdasmen Atip Latipulhayat mengatakan, salah satu urgensi dari deep learning adalah untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
“Penting bagaimana menciptakan pembelajaran itu menyenangkan. Jangan sampai ketika datang ke sekolah, siswa menjadi tidak senang. Untuk itulah sekarang diperkenalkan deep learning, yang antara lain metodenya harus joyful learning, harus gembira,” kata Atip dalam keterangan resmi pada Senin, 9 Desember 2024.
Menurut Atip, melalui metode joyful learning, baik siswa maupun guru bisa menikmati proses pembelajaran. (Sumber: https://www.tempo.co/politik/rf-red-t)