TTU, SEKOLAHTIMUR.COM – SMPN 1 Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengoptimalkan lahan kosong seluas kurang lebih 1,5 hektar dengan program penanaman ratusan pohon pisang dan kelapa.
Program tersebut dipimpin langsung oleh Kepala SMPN 1 Miomaffo Timur, Gervas Salu, S.Pd., bersama Wakil Kepala SMPN 1 Miomaffo Timur, Lelu Umbu Zogara, S.Pd., diikuti para guru, peserta didik, dan pegawai.

“Tujuan penghijauan untuk membiasakan peserta didik belajar mandiri membudayakan kebiasaan menanam, melestarikan dan merawat lingkungan sekolah. Penghijauan sekolah adalah salah satu program melalui perencanaan terlebih dahulu,” ungkap Gervas Salu.
“Sekolah dalam rancangan kerja menetapkan program jangka menengah dan jangka panjang. Penataan lahan sekolah wajib dilakukan untuk menjaga tetap aman, indah dan lestari,” lanjutnya.
Gervas Salu menjelaskan, lahan yang cukup luas di sekolahnya dimanfaatkan sebagai bagian dari kegiatan wirausaha. Karena itu jenis tanaman yang diutamakan yakni tanamam umur pendek dan umur panjang aktif.
“Berbagai tanaman tersebut memastikan manfaat ganda bagi sekolah. Kami berinisiatif memanfaatkan lahan kosong sebagai opsi pelestarian lingkungan sekolah terimplisit di dalamnya mendukung program Sehat Lingkungan,” ujarnya.
Tanggapan Peserta Didik
Kegiatan tersebut mandapat tanggapan positif dari peserta didik. Hal ini seperti diungkapkan Vidhelya Klau Lo’o, salah satu Pengurus OSIS SMP Negeri 1 Miomaffo Timur. “Jangan membiarkan lahan yang ada tandus dan gersang. Harus merasa rugi jika tidak dimanfaatkan,” katanya.

Pengurus OSIS lainnya Audril Nule, Hildevis Son, Stefi Binsasi, Inka Bana, meniali, program sekolah tersebut turut meningkatkan kualitas alam sekitar.
“Kalau semua hijau, kan kita yang menikmati manfaatnya. Sekolah jadi indah, sehat, dan menyenangkan. Proses pembelajaran lancar, aman dan bermartabat. Program olah lahan harus terus dilestarikan,” tutur mereka.
Fidhelya, Audril dan pengurus lainnya juga mengaku bangga. Mereka berkomitmen untk terlibat aktif dalam program tersebut ke depan.
Pantauan media ini, peserta didik tampak antusias dalam program tersebut. Usai penanaman, selanjutnya peserta didik diserahi tugas bersama wali kelas merawat untuk menjaga tumbuh kembang tanaman-tanaman secara baik.
“Bibit pisang yang ditanam rata-rata baik dan berkualitas. Ratusan pohon pisang yang telah ditancap diharapkan tumbuh dan berkembang secara baik sehingga berdampak bagi satuan pendidikan,” pungkas Gervas Salu. (*tim/rf-red-st)