Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Kepala SMKN 7 Kupang, Mursalin Ngala, S.Pd., menyampaikan, ilmu dan iman harus sejalan serta berkembang secara bersama-sama. Apabila hanya mementingkan salah satu saja, akan menyebabkan ketimpangan.
Hal tersebut diungkapkannya dalam kegiatan “Pesantren Kilat” bagi taruna-taruni SMKN 7 Kupang yang beragama Islam dalam rangka menyongsong bulan Ramadan 1446 H/2025 M. Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat (14/03/2025) di sekolah setempat.
“Ada orang yang mementingkan iman saja tanpa ilmu, ternyata pincang juga. Ada juga orang yang hanya mementingkan ilmu saja tanpa iman, ternyata banyak hal yang tidak benar,” tandas Mursalin Ngala saat membuka kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, Mursalin menguraikan beberapa contoh yang nyata terjadi, misalnya orang yang berpuasa hanya karena ingin menjalankan keimanannya tanpa disertai dengan pemahaman tentang kesehatan, maka akan menggangu jalan puasanya..
“Berpuasa itu sehat. Tetapi, saat berbuka puasa orang mengkonsumsi es yang berlebih akan menggangu kesehatannya saat sedang menjalankan puasa,” ujar Mursalin.
Mursalin menambahkan, orang yang memiliki pemahaman atau ilmu yang baik tanpa disertai oleh iman, maka bisa menjadi bencana bagi banyak orang.
“Misalnya orang yang menggunakan kemampuannya untuk merakit bom untuk membunuh banyak orang, itu imannya dangkal,” jelas Mursalin.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan, Angki La Ane, S.Sos., melaporkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun dan meningkatkan keimanan kepada Allah Shubhanahu wa ta’ala dan keilmuan bagi para peserta didik.
“Para peserta didik akan disuguhkan dengan materi-materi dan ceramah terkait dengan keimanan dan keilmuan,” tandas Angki La Ane.
Pantauan media ini, kegiatan tersebut dilanjutkan sampai dengan buka puasa bersama dan pada Minggu (16/03/2025) digelar acara buka puasa bersama seluruh civitas akademika SMKN 7 Kupang. (Yosi Bataona/rf-red-st)
