Bupati Kupang Apresiasi Pengmas Internasional ISC Timor Leste dan STIKes Maranatha

0
142
Dokumentasi kegiatan.

Kab. Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Bupati Kabupaten Kupang, Yosef Lede, mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) yang diprakarsai dan diselenggarakan secara kolaboratif oleh Instituto Superior Cristal (ISC) Timor Leste dan STIKes Maranatha Kupang di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT, Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Yoel Laitabun, S.Si., M.Kes., yang hadir mewakili Bupati Kabupaten Kupang dalam acara penutupan kegiatan pengmas internasional yang bertajuk “Kolaborasi Internasional untuk Kesehatan Berkelanjutan: Meningkatkan Kesejahteraan Ibu, Anak, dan Lansia” pada Jumat (21/03/2025) di Aula Kantor Desa Manusak.

Selain perwakilan Bupati Kupang, seremonial penutupan itu juga dihadiri oleh Presiden Eksekutif Cristal Foundation; Pimpinan, Dosen, dan Mahasiswa dari ISC Timor Leste dan STIKes Maranatha Kupang; Kepala Puskesmas Naibonat; Bhabinkamtibmas; Kepala Desa Manusak bersama seluruh perangkat desa, kader posyandu, dan tokoh masyarakat lainnya.

“Terima kasih yang setinggi-tingginya kepada bapak/ibu dan mahasiswa dari STIKes Maranatha Kupang dan ISC Timor Leste yang telah memilih Kabupaten Kupang, khususnya Desa Manusak, sebagai salah satu lokasi implementasi kerja sama internasional,” kata Bupati Kupang dalam pidatonya yang dibacakan Yoel Laitabun.

Bupati Kupang menilai kegiatan tersebut sebagai wujud kepedulian institusi pendidikan tinggi yang berkolaborasi dengan pemerintah untuk memajukan masyarakat Kabupaten Kupang. Apalagi, rangkaian kegiatan pengmas tersebut merupakan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan yang dikemas dalam berbagai program inovatif.

Ia menambahkan, selain pertukaran IPTEK bidang kesehatan, kegiatan pengmas internasional ini juga menjadi ajang pengenalan budaya masing-masing negara dan mempererat tali persaudaraan. Kerja sama yang baik seperti ini, lanjut Bupati Kupang, tentunya menghasilkan kinerja positif dan prestasi yang baik. Ia mengajak semua pihak untuk menjadikan momen tersebut sebagai ajang menciptakan karya-karya terbaik bagi diri sendiri, universitas, dan masyarakat.

“Saya yakin, ada banyak manfaat yang diperoleh masyarakat dari kegiatan ini,” imbuhnya.

Selain bagi masyarakat Desa Manusak, Bupati Kupang juga meyakini kegiatan tersebut memberi dampak positif bagi mahasiswa maupun dosen dari kedua institusi. Kegiatan ini menjadi wahana persiapan diri untuk menghadapi tantangan global serta menghasilkan ide-ide inovatif yang mendukung program pemerintah dalam pembangunan kesehatan.

Dokumentasi kegiatan.

Bupati Kupang berharap kegiatan ini dapat menyadarkan masyarakat untuk mulai mengimplementasikan gerakan hidup sehat secara berkelanjutan. Ia juga berharap pengmas internasional dua institusi lintas negara ini akan terus berlanjut dengan program pendukung lainnya di Kabupaten Kupang pada masa mendatang.

Di akhir sambutannya, Bupati Kupang mengajak semua pihak untuk terus mempertahankan kerja sama yang sudah terjalin. “Saya yakin bahwa hanya dengan sinergi yang terpelihara seperti ini, kita mampu mendatangkan perubahan-perubahan yang kita cita-citakan,” tandasnya, lalu menutup kegiatan tersebut secara resmi.

Kegiatan Bersama Masyarakat Desa Manusak

Selama kurang lebih lima hari, ISC Timor Leste dan STIKes Maranatha Kupang belajar bersama masyarakat Desa Manusak dalam berbagai rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat. Berawal dari penggalian masalah melalui diskusi atau FGD (focus group discussion) pada Senin (17/03/2025), tim pengmas kedua institusi kemudian mengemas berbagai kegiatan intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Tim pengmas ISC Timor Leste dan STIKes Maranatha Kupang melakukan intervensi pada kelompok lansia pada Selasa (18/03/2025). Kegiatan dimulai dengan senam bersama, dilanjutkan dengan pemeriksaan atau skrining masalah kesehatan, pengobatan yang berkolaborasi dengan Puskesmas Naibonat, penyuluhan kesehatan, dan latihan EFT (Emotional Freedom Technique) atau terapi tapping—sebuah metode terapi alternatif yang digunakan untuk mengatasi stres, emosi negatif, dan masalah emosional lainnya dengan menekan titik-titik meridian tubuh sambil fokus pada masalah tertentu.

Kegiatan pada Rabu (19/03/2025) difokuskan pada masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Tim pengmas ISC Timor Leste dan STIKes Maranatha Kupang mengawalinya dengan melakukan penilaian dietary recall untuk menilai makanan yang dikonsumsi anak selama satu minggu terakhir. Berdasarkan hasil pengkajian awal tersebut, tim kemudian memberi edukasi kesehatan tentang cara pemberian nutrisi yang baik untuk bayi dan balita. Selain itu, tim juga melakukan demonstrasi memasak MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) yang diolah dari bahan pangan lokal masyarakat setempat.

Pada Kamis (20/03/2025), tim pengmas ISC Timor Leste dan STIKes Maranatha Kupang melakukan analisis data dan evaluasi bersama. Pada kesempatan ini, tim memetakan masalah kesehatan ibu, anak, dan lansia yang ada di Desa Manusak berdasarkan hasil wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan data pendukung lainnya. Selain itu, tim juga membuat beberapa rekomendasi untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun rencana tindak lanjut.

Lalu pada Jumat (21/03/2025), sebelum seremonial penutupan berlangsung, tim pengmas ISC Timor Leste dan STIKes Maranatha Kupang mempresentasikan hasil analisis data dan evaluasi di hadapan Kepala Puskesmas Naibonat, Kepala Desa Manusak bersama perangkatnya, serta kader dari tujuh posyandu yang ada di sana. Secara umum, tokoh masyarakat yang hadir mengakui masalah yang telah ditemukan dan berkomitmen untuk melakukan berbagai perubahan sesuai informasi yang diperoleh selama pengmas berlangsung.

Tidak Benar-benar Berakhir

Plt. Ketua STIKes Maranatha Kupang, Muhammad Saleh Nuwa, dalam sambutannya pada seremonial penutupan kegiatan pengmas internasional tersebut menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Desa Manusak yang begitu antusias mengikuti berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan.

Dokumentasi kegiatan,

Ia mengakui bahwa kegiatan yang telah dilakukan mungkin belum memberi dampak yang besar. Meski tidak langsung menyelesaikan masalah masyarakat, ia tetap yakin kegiatan ini tetap bermanfaat bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat—khususnya kelompok ibu, anak, dan lansia.

Sementara itu, Presiden Eksekutif Cristal Foundation, Agostinho dos Santos Gonçalves, berharap kerja sama ini tidak berakhir. Meskipun kegiatan pengmas internasional ini telah selesai, ia tetap berharap ini menjadi langkah awal untuk kerja sama internasional yang lebih baik dan lebih kuat lagi di masa mendatang.

“Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat persahabatan antar institusi kami, tetapi juga memberikan pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang memperkaya kehidupan kami serta memperkuat komitmen kami dalam melayani masyarakat,” kata Agostinho dos Santos Gonçalves.

Ia menegaskan bahwa seremonial penutupan ini hanyalah bagian akhir dari satu siklus kegiatan, tetapi kerja sama internasional ini akan terus berlanjut.

Penulis: Saverinus Suhardin (Dosen STIKes Maranatha Kupang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini