Bergulirnya waktu tak mengoyakmu
tak terasa tahun-tahun dilalui seusia pelajar putih merah
hadirmu mengisi relung jiwa anak-anak pinggiran kota
Bougenville mengukir sejarah adamu.
Ibarat pohon pinang yang berdiri tegak dan kokoh, seperti itulah dirimu
dari kejauhan mata memandang
hati tak mampu menepis rindu
ingin jumpa denganmu
berjuang bersama meraih segudang kesuksesan yang sudah divisikan.
Usiamu masih kanak
perjalanan menuju sekolah masa depan masih jauh
bertahankah engkau menerima kerikil dan empasan gelombang pencobaan?
Ataukah, diam seribu bahasa membiarkan waktu merenggut semua asa
yang telah engkau dan aku bangun dengan susah payah?
Jangan pantang menyerah
semangat juangmu barakan panasnya
supaya tak mudah terkikis dan lekang ditelan usia senja.
Engkau harus ada sebagaimana adanya kamu di waktu itu
para pendiri berkorban, berjuang, berjaya dalam ketiadaan
berbalas pantun kisahkan cinta pertama membangun rumah pendidikan.
Engkau berjuang tuk ada di tengah-tengah aku, kamu, dia, dan kita
namun adakah kamu tersentuh hatinya untuknya?
Tidak! mungkin juga ya! Juga sepertiganya ya dan tidak sekaligus!
Hanya beginikah pedulimu dan pengharapanmu?
Pedih, pilu, perih berteman kasih saat mengenang perjuangan sang pejuang
mempertahankan wajah lugu dan tak bercela di kala bergejolak
Rasa cinta dan bangga mampu perjuangkan nama besarmu dalam kekecilanmu.
Kanakmu seusia ceriamu sudah mencetak penerus yang kompetensinya seusia kanakmu
Engkau memberi ruang di tengah kekosongan budi dan batin
habis gelap terbitlah terang, itulah harapan kami.
Mereka yang telah pergi, para almarhum dan alumni boleh berbangga melihat wajah ayumu sekarang yang sepanjang jalan kenangan telah menghasilkan guru dan siswa sama-sama hebat, guru kreatif, guru inovatif yang mampu mengharumkan namamu.
Kini, namamu selalu dibicarakan, disanjung, dan digelorakan di Kota Karang bahkan kisah suksesmu diketahui saudara se-Flobamora berkat kerja keras di tangan dingin pengawas, pimpinan para guru, dan kabinetnya serta topangan orang tua.
Engkau tidak lagi dipandang sebelah mata
semua orang telah mengakuimu
warga Kota Kasih dan Masyarakat Kepulauan Nusa Tenggara Timur menerima adamu.
Bagaikan matahari loro sae selalu menyinari setiap hamparan bumi Timor lebe bae
Resonansi gawai Sasando memanggil pulang mai fali e ke rumah induk untuk menari padoa, jai, lego-lego dan gawi melingkari sekolah kita, mengungkapkan syukur rahmat berlimpah, sambil berdoa dan berekfleksi bersama tanah yang dipijak, bunga yang dilihat, udara yang dihirup, panas yang dirasa sebagai kesatuan alam mikrokosmos di bawah makrokosmos pada Sang Tuhan yang disembah dalam ucapan syaloom, salve, assalamualaikum, salam kebajikan, om swasti wastu dan namo budaya.
Semuanya memancarkan gairah kebahagiaan dan cinta padamu dan pada semua yang mencintaimu dan membencimu.
Aku, kami, dan mungkin mereka dan kita bangga menjadi bagian dari sejarah lahirmu hingga sejarah berkaryamu dan sampai dirimu berjaya di suatu waktu pada masa dan tempat yang tepat juga pada orang yang tepat memimpin sekolah masa depan ini dengan mengharumkan namamu dan nama kami.
Ini tak sakedar banyaknya untaian puitis yang terucap
sebab masih banyak keluhan yang tak terucapkan bergelombang dalam batin ini
kupinta padamu semua, mari kita hidup sehat seribu tahun lagi sembari mempersiapkan iman dan ilmu tuk kudarmakan pada mereka yang tak dikunjungi dan yang dijauhi oleh karena Covid-19, mempersiapkan generasi emas putra-putri NTT.
Biar tindakan nyatalah yang dikumandangkan
teruslah berkarya
Engkau ada untuk kami
Kami ada untukmu
kutunggu aksimu pada tahun ke sepuluh di masa dan pemerintahan yang telah diperbaharui Tuhan dan Negara.
Maafkan aku di masa lampau, bina kami hari ini, dan jaga mereka di masa depan, supaya pada masa keemasan itu kita madahkan syukur ini bersama masyarakat NTT yang telah bangkit dan sejahtera dalam seiya sekata senada:
SMK Negeri 7 Kupang bisa OK, SMK Negeri 7 bisa hebat! Selamat berpesta dalam sengsara Tuhan yang menderita. Proficiat dan dirgahayu untukmu. Peluk cium Sabu ala Corona.
============================
Oleh Erliana Magthelda Nofince Tjiputra, S.Pd., Guru SMK Negeri 7 Kupang.
*Dipersembahkan untuk SMK Negeri 7 Kupang yang ber-HUT pada tanggal 26 Maret 2022.