Kota Kupang, SekolahTimur.Com – Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Festival Literasi Perbatasan (FLP) 2021 secara virtual melalui aplikasi zoom meeting pada Selasa – Kamis, 26 – 28 Oktober 2021. FLP 2021 yang melibatkan empat kabupaten perbatasan di NTT yakni, Belu, Malaka, Timor Tengah Utara (TTU), dan Rote Ndao, sebagai penyelenggara utama serta masyarakat umum ini, dibuka secara resmi oleh Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH., FINASIM., pada Selasa (26/10/2021).
Dalam siaran pers yang diterima redaksi pada Kamis (28/10/2021) disebutkan beberapa agenda FLP 2021 yakni, Lomba Video Suara Anak Perbatasan Kategori SD, SMP, dan SMA/SMK, Lomba Menulis Feature Praktik Baik Literasi TBM atau Komunitas Literasi, Lomba Menulis Artikel Pembangunan Perbatasan Kategori Mahasiswa, dan Lomba Menulis Artikel Pendidikan Perbatasan Kategori Guru. Lomba yang dikhususkan bagi warga empat kabupaten perbatasan tersebut digelar secara virtual dan diumumkan pada puncak acara.
Selain itu ada juga Gelar Wicara Literasi yang menampilkan para penggiat literasi dari empat daerah perbatasan. Kegiatan ini digelar pada Selasa – Rabu, 26 – 27 Oktober 2021, didahului dengan Pra Gelar Wicara Literasi sejak September 2021 lalu. Pada hari yang sama panitia juga menggelar Kelas Menulis Nasional dengan menghadirkan sastrawan muda Indonesia kelahiran NTT, Mario F. Lawi, dan Instruktur Literasi Nasional, Dr. I Wayan Artika, S.Pd., M.Hum., sebagai narasumber, serta Ketua FTBM Kota Kupang, Agung Hermanus Riwu sebagai moderator.
Sementara itu pada Kamis (28/10/2021), digelar Seminar Internasional bertema “Kuatkan Literasi Perbatasan, Selamatkan Bangsa”, menghadirkan Koordinator Fungsi Keaksaraan dan Budaya Baca Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI, Dr. Cecep Suryana, M.M., Directora Escola Spiritu Santo Atabae Bobonaro, Timor Leste, Sr. Maria Da Graca, SSpS., dan dosen, praktisi pendidikan dan penulis Australia, Drs. Rufin Kedang, Dip. Ed. M.A., sebagai narasumber, serta Koordinator Lapangan FLP 2021, RD. Antonius Kapitan, Pr., S.Fil., sebagai moderator.
Seminar didahului dengan pengantar oleh Kepala LPMP Provinsi NTT, Drs. Muh. Irfan, M.M., pada awal acara, serta narasi peluncuran TBM Rintisan Perbatasan dan Buku Antologi Praktik Baik Literasi oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT, Syaiful Bahri Lubis, S.S., M.A. Dalam seminar ini ditampilkan pula Parade Budaya dari empat daerah perbatasan secara virtual.
Ketua FTBM NTT, Polikarpus Do, S.S., menjelaskan, FLP 2021 yang digelar pihaknya merupakan salah satu wujud perhatian FTBM NTT dalam menumbuhkan budaya literasi di daerah perbatasan sebagai garda terdepan NKRI. Daerah perbatasan, ungkapnya, merupakan wilayah Indonesia yang juga perlu mendapat sentuhan gerakan literasi.
“Dengan posisi stragetisnya sebagai garda terdepan NKRI, masyarakat daerah perbatasan perlu dibekali dengan kemampuan literasi yang baik, bukan saja sebagai kecakapan hidup di abad 21, melainkan juga sebagai bekal utama untuk tetap menunjukkan jati diri sebagai bangsa Indonesia di tengah derasnya arus globalisasi,” tegas Polikarpus.
Dirinya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya FLP 2021, baik instansi pemerintah maupun lembaga swasta. Menurutnya berbagai dukungan yang diberikan merupakan bukti bahwa semua pihak mengambil bagian dalam membangun literasi di daerah ini.
“Menumbuhkembangkan dan membudayakan literasi di Indonesia khususnya di daerah perbatasan adalah tugas bersama seluruh komponen bangsa. Kegiatan Festival Literasi Perbatasan 2021 menjadi momentum untuk merajut kesadaran dan semangat bersama untuk membangun bangsa dimulai dari garda terdepan NKRI,” pungkasnya. (Tim Redaksi)