Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – SMAS Seminari St. Rafael Kupang berhasil memperoleh 100% kelulusan dan menaikkan akreditasi sekolah dari nilai 91 menjadi 95. Menurut Kepala SMAS Seminari St. Rafael Kupang, RD. Frengki Kopong, Pr., hal tersebut merupakan kabar yang membahagiakan sekaligus menjadi tantangan untuk lebih baik ke depannya.
Diungkapkannya, tahun ini terdapat 31 siswa kelas XII yang dinyatakan lulus tersebut dan mendapatkan nilai di atas standar yang ditetapkan sekolah.
“Nilai yang mereka dapat, rata-rata di atas 70, dengan kriteria yang ditetapkan untuk mata pelajaran non-MIPA sebesar 65 dan MIPA sebesar 60 untuk ketiga jurusan yakni IPA, IPS dan Bahasa,” ungkap RD. Frengki kepada media ini, Senin (08/05/2023).
Lebih lanjut, RD. Frengki menyampaikan, syukuran atas kelulusan para siswa dipadukan dengan acara pelepasan dan perayaan Ekaristi perutusan bagi ke-28 seminaris yang akan melanjutkan pendidikannya di Tahun Orientasi Rohani (TOR).
“Pelepasan untuk kelas XII terjadi pada tanggal 5 Mei itu, disatukan dengan kegiatan Misa perutusan bagi siswa yang melanjutkan pendidikan tinggi di Tahun Orientasi Rohani (TOR). Jadi, dari 31 orang, 3 orang mengundurkan diri dan 28 orang melanjutkan ke pendidikan tinggi, dan itu kita kukuhkan dengan misa perutusan,” ujarnya.
RD. Frengki menuturkan, sekolah diberi kesempatan untuk diakreditasi selama 2 hari dan nilai yang didapat naik 4 tingkat dari hasil pengumuman BAN pusat.
“Pada tahun 2017, sekolah mendapat akreditasi A dengan nilai 91. Berdasarkan data Sispena, sekolah mendapat kesempatan di tahun pertama untuk akreditasi selama 2 hari yakni kunjungan Asesor tanggal 31 Maret – 1 April 2023,” ujar RD. Frengki.
“Pada tanggal 3 Mei 2023, sekolah mendapat SK dari BAN pusat yakni naik dari nilai 91 menjadi 95 atau naik 4 angka,” lanjutnya.
Lebih lanjut RD. Frengki menjelaskan, proses penilaian akreditasi dilakukan dalam beberapa tahap yakni pengisian dokumen, wawancara dan sinkronisasi data.
“Tahap pertama, sekolah harus mengunggah dokumen sesuai dengan standar penilaian yang diberikan oleh Sispena. Lalu, setelah semua dokumennya lengkap baru dinyatakan memenuhi standar kelayakan dan kecukupan untuk tahap berikutnya,” ungkapnya.
“Kemudian dilanjutkan lagi dengan tahap wawancara, baik itu kepala sekolah, para guru dan siswa sendiri. Dan tahap terakhirnya barulah disinkronkan data dengan hasil wawancara. Proses itu selama 2 bulan dan sangat obyektif, sebab tidak ada neko-neko,” urainya.
RD. Frengki berharap agar keberhasilan yang didapat tersebut menjadi semangat untuk lebih berjuang dan menjadi lebih baik lagi dalam menumbuhkan iklim seminari.
“Dua momen ini, tentunya kita sangat bersukacita dan bergembira, tetapi juga sekaligus menjadi tantangan bagi kita ke depannya untuk jauh lebih baik. Karena berdasarkan pandangan banyak orang, sebab seminari itu sekolah yang sangat berbeda dan unik, karena punya 2 kurikulum,” ujarnya.
“Karena itu dengan prestasi kelulusan 100% dan predikat akreditasi sekolah dengan nilai A (95), sebenarnya membantu seminari (lembaga pendidikan calon imam) ke depannya lebih baik dan terutama membangun suatu kesadaran baru untuk menghidupkan iklim seminari yang sangat lekat dengan 5 aspek, yakni kerohanian, intelektual, kesehatan, kebijaksanaan, dan kebersamaan-sosialitas,” tandasnya. (Yosi Bataona/rf-red-st)