Manggarai Timur, SEKOLAHTIMUR.COM – Sebanyak 46 Calon Guru Penggerak (CGP) Program Guru Penggerak angkatan 7 menggelar panen karya hasil belajar pada Selasa – Rabu, 11 – 12 Juli 2023 di aula SMPN 1 Borong, Kelurahan Ranaloba, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur.
Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Manggarai Timur Agas Andreas S.H., M.Hum., perwakilan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi NTT, Pengajar Praktik Guru Penggerak, Bidang PTK Dinas PPO Manggarai Timur, Kepala Sekolah, Pengawas, dan Komunitas.
Bupati Manggarai Timur Agas Andreas dalam sambutannya mengapresiasi kerja kolaborasi Dinas PPO Manggarai Timur, BGP Provinsi NTT bersama Kemendikbudristek dalam memajukan dan meningkatkan pendidikan di Kabupaten Manggarai Timur. Ia menilai bahwa Program Guru Penggerak sangat baik sebab dapat membawa perubahan positif bagi generasi Manggarai Timur yang “SEBER”.
“Program ini sangat baik dan luar biasa. Semoga ke-46 Calon Guru Penggerak benar-benar mengimplementasikan semua pengalaman dan materi di sekolah agar sekolah-sekolah di Manggarai Timur maju bersama,” ungkapnya.
Bupati Agas Andreas berharap program ini terus berlanjut dalam melahirkan guru-guru yang cerdas, inovatif dan kreatif.
“Harapannya guru penggerak yang sudah lolos dari angkatan pertama menjadi super team. Mampu bekerja di sekolah masing-masing dan menjadi pemimpin. Dengan semangat “MaTim SEBER”, mari kita wujudkan Manggarai Timur sehat, berdaya dan berbudaya,” tandasnya.
Sementara itu, Ir. Maria Goreti M. Bembot M.M., salah satu tim BGP Provinsi NTT menjelaskan bahwa peserta guru calon guru penggerak angkatan 7 dari Kabupaten Manggarai Timur sebanyak 46 orang dengan 12 pengajar praktik baik guru penggerak. Angkatan 8 berjumlah 20 orang. Sedangkan keseluruhan yang sudah lolos guru penggerak dari Kabupaten Manggarai Timur sudah berjumlah 75 orang.
“Untuk angkatan 7 sudah mengikuti lokakarya selama 6 bulan. Mereka telah mengikuti pembekalan, pengerjaan tugas, pertemuan dan mengikuti pelatihan fasilitator serta instruktur. Hari kita melihat hasil karya. Mereka akan berbagi aksi nyata. Semoga kelak mereka akan menjadi pemimpin di sekolah,” harap Maria.
Veronika Ling sebagai Pengajar Praktik Baik menuturkan rasa bangga selama mendampingi calon guru penggerak kelompok AI. Veronika mengaku bangga karena bisa membersamai para CGP, memiliki karakteristik dan juga latar belakang fasilitas sekolah berbeda yang berbeda.
“Namun setelah melewati beberapa proses pendampingan dan juga mempelajari modul pendampingan mereka akhirnya mampu mengadaptasi serta mengaplikasikan materi itu dengan baik walaupun melalui proses kesabaran yang cukup tinggi. Saya berharap para CGP yang lolos menjadi guru penggerak terus tergerak, bergerak dan berdampak,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Martinus Bar, Pengajar Praktik Baik kelompok 4. “Selaku pendamping pengajar praktik baik mengalami tantangan teknis ketika memberikan pendampingan daring kepada peserta CGP yakni terganggunya jaringan internet. Harapannya seluruh wilayah di Manggarai Timur agar memiliki jaringan internet,” ungkapnya.
Islamuddin Syam, salah satu peserta calon guru pengggerak (CGP) angkatan 7 ketika diwawancarai media ini mengungkapkan rasa senang dan bangga telah mengikuti seluruh proses pendampingan selama 6 bulan. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pengajar praktik baik, Dinas PPO Manggarai Timur, dan Balai Guru Penggerak Provinsi NTT yang telah memberi ruang kepadanya untuk terus belajar.
“Saya tentunya senang dan bangga bisa mengikuti seluruh proses pendampingan selama 6 bulan dan hari ini dipercayakan membawakan materi, bisa mempresentasikan hasil karya panen praktik baik. Lewat kegiatan ini, saya menjadi pribadi yang berbeda, ‘aku bukan seperti yang dulu lagi’. Tantangan hanya pada kendala jaringan internet yang tidak stabil. Saya berharap, bisa mendapat gelar guru penggerak dan saya tetap konsisten pada tugas saya agar berdampak bagi yang lain,” ujar Syam. (Ino Sengkang/rf-red-st).