Penerapan “Teams Games Tournament” untuk Meningkatkan Minat Belajar Fisika Peserta Didik

0
116
Oleh Yayu Marthanti E. Neolaka, S.Pd., Guru Mata Pelajaran Fisika SMKN Oehani, Kab. TTS.

Minat adalah energi dalam diri seseorang sebagai pendorong untuk mengetahui sesuatu. Peserta didik harusnya memiliki energi itu dalam dirinya sebagai fondasi awal proses pembelajaran. Minat belajar juga merupakan rasa yang timbul dalam diri seseorang yang membuatnya terpikat tanpa ada pemaksaan. Minat belajar sangat mempegaruhi proses dan hasil belajar.  Jika minat belajar tinggi, maka peserta didik tidak akan merasa bosan dan jenuh dalam belajar. Namun, pada kenyataannya minat belajar  masih sangat minim, teruatama pada pembelajaran fisika.

Merujuk dari hasil observasi penulis sebagai guru mata pelajaran fisika di kelas X pada SMK N Oehani, terdapat 50% dari 45 orang peserta didik yang minat belajarnya masih sangat minim. Sementara minat belajar merupakan salah satu faktor utama sebuah pembelajaran dalam kelas dikatakan berhasil. Jika peserta didik tidak memiliki minat belajar, maka sangatlah mustahil untuk mendapatkan hasil yang baik, tetapi jika peserta didik memiliki minat belajar yang tinggi maka tentu bisa mendapatkan hasil yang baik.

Sejumlah cara sudah pernah penulis lakukan untuk mengatasi persoalan ini. Di antaranya mengubah prespektif peserta didik tentang pembelajaran fisika. Beberapa model pembelajaran sudah digunakan untuk menjelaskan kepada peserta didik manfaat belajar fisika serta memberikan contoh penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari. Namun, hasilnya belum maksimal. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memilih model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament)  sebagai resolusi dari persoalan ini. Dengan adanya penyampaian materi dengan menggunakan  games (permainan) dan tournament (kompetisi)antar kelompok akan terasa lebih menarik dan menyenangkan sehingga bisa meningkatkan minat belajar peserta didik terhadap pelajaran fisika.

Model Pembelajaran TGT sebelumnya pernah di kaji oleh Wahyuni pada Tahun 2017 dengan judul ”Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan Teknik Famili 100 terhadap Minat Belajar Fisika Peserta Didik Kelas IX MTs Negeri Gowa”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa minat belajar antara peserta didik kelas IX MTs Negeri Gowa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT dengan Teknik Famili 100 lebih tinggi daripada yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Variasi yang berbeda dari tulisan sebelumnya adalah objek yang diteliti. Penulis ingin menerapkan model pembelajaran TGT) untuk meningkatkan minat belajar peserta didik.

Berdasarkan permasalahan di atas maka tulisan ini akan membahas bagaimana mengatasi masalah minat belajar fisika yang rendah pada peserta didik. Tujuan yang hendak dicapai dalam tulisan ini adalah untuk meningkatkan minat belajar fisika peserta didik yang rendah dengan menerapkan model TGT pada Peserta Didik Kelas X di SMK N Oehani.

Komponen utama dalam Teams Games Tournament yaitu tahap penyajian, belajar dalam kelompok, permainan, pertandingan, dan perhargaan kelompok. Model pembelajaran TGT menambahkan aspek keceriaan dari penggunaan permainan sehingga akan memberikan dampak pada peserta didik. Sementara minat belajar adalah modal utama yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam proses pembelajaran.

Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam. Alasan mengapa pentingnya belajar Fisika adalah untuk memperluas pandangan tentang Alam, meningkatkan keterampilan berpikir ilmiah untuk kemudian menyadari bahwa segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan dengan ilmu Fisika. Ketika minat belajar fisika peserta didik rendah, maka peserta didik akan merasa bahwa pelajaran fisika sangatlah sulit dan rumit karena Prespektif peserta didik tentang pelajaran fisika adalah pelajaran yang menakutkan.

Seorang guru harus memiliki sejuta cara untuk bisa menumbuhkan gairah peserta didik dalam belajar. Rendahnya minat belajar fisika, akan berdampak pada proses dan hasil belajarnya. Nilai fisika yang rendah, nilai tidak memenuhi kriteria kentutasan minimal (KKM), kurang aktif dalam pembelajaran di kelas adalah beberapa dampak dari kurangnya minat belajar peserta didik dalam pembelajaran fisika. Menerapkan model pembelajaran yang tepat dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik. TGT adalah solusinya. Alasannya adalah komponen utama langkah –langkah pembelajaran TGT sangat efektif dan efisien.

Menurut Slavin (dalam Hendrawan Rizza Prasetya 2017:18) TGT memungkinkan peserta didik dapat lebih santai dalam belajar di samping menumbuhkan rasa kerja sama, persaingan, dan tanggung jawab, tanpa meninggalkan tujuan dari pembelajaran yang ada. Model pembelajaran ini berpusat pada peserta didik. Pembelajaran di kelas tidak hanya dikuasai oleh guru, tetapi peserta didik juga dilibatkan secara aktif. Peserta didik tidak akan merasa sendiri dalam belajar, tetapi akan bekerja sama dengan anggota tim dalam kelompok. Kelompok disusun mewakili pencampuran dari berbagai keragaman dalam kelas seperti kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau etnik.

Fungsi utama mereka dikelompokkan adalah anggota-anggota kelompok saling meyakinkan bahwa mereka dapat bekerja sama dengan baik dalam belajar dan mengerjakan game atau lembar kerja dan lebih khusus lagi untuk menyiapkan semua anggota dalam menghadapi kompetisi. Dengan bekerja sama dalam kelompok peserta didik akan dengan santai  saling berdiskusi dengan bahasa lebih mudah dipahami, tidak ada rasa takut untuk bertanya,   malu dan canggung.

Ditinjau dari beberapa pertemuan pelajaran Fisika, peserta didik yang minat belajar fisika rendah, yang sering merasa takut dan malu berbicara dalam diskusi,  penulis kelompokan dengan peserta didik yang memiliki minat belajar fisika tinggi. Pengelompokan kelompok terdiri dari 4-5 orang yang di dalamnya adalah teman karib, teman jalan dan teman dalam kegiatan kerohanian di gereja sehingga tidak ada rasa takut, canggung, dan malu saat pembelajaran dan diskusi berjalan. Setelah beberapa kali penulis terapkan, ternyata membuahkan hasil yang maksimal. Rendahnya Minat belajar fisika peserta didik yang awalnya 50% menurun menjadi 10% dari 45 peserta didik.

TGT memiliki pengaruh yang positif jika disandingkan dengan model pembelajaran yang sudah pernah penulis terapkan untuk meningkatkan minat belajar fisika peserta didik.  Selain sebagai solusi, hal ini juga merupakan refleksi bagi penulis sebagai seorang guru fisika bahwa untuk meningkatkan minat belajar fisika peserta didik, perlunya suasana yang menyenangkan, emosional peserta didik yang stabil sehingga bisa memicu minat peserta didik untuk belajar Fisika.

Suasana belajar yang menyenangkan akan mengubah persprektif peserta didik tentang pembelajaran tersebut. Seperti pepatah lama “ jika kamu tercakar karena kuku yang panjang potonglah kukunya, bukan jarinya”, begitupun dengan pembelajaran di kelas, jika minat belajar peserta didik rendah, jangan ubah pribadi anak-anak, tetapi ubah cara Anda mengajar”.

Pustaka Rujukan

Wahyuni. 2017. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Dengan Teknik Famili 100 Terhadap Minat Belajar Fisika Peserta didik Pada Kelas IX MTs Negeri Gowa. Makasar: Uin Alauddin Makassar.

Asih, Budi. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Melalui Teknik Bermain Guna Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X Sma N 1 Pundong.Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Prasetya, Rizza Hendrawan dan M. Nur Rokhman, M.Pd. 2017. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Dengan Permainan Duel Sejarah untuk Meningkatkan Minat Belajar Sejarah Indonesia Siswa Kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini