Tanah dan Petani

0
92
Oleh Yohanes Kapastrano Kewa Ama Nimunuho, warga Lewoleba - Lembata.

Tanah adalah tempat kita hidup. Hubungan manusia dengan tanah, ibarat hubungan ibu dengan anak-anaknya. Tanpa tanah, kita tidak dapat hidup karena kita hidup dari tanah. Tanah memiliki peranan yang sangat penting bagi manusia. Dalam kehidupan, kita tidak dapat memisahkan diri dari tanah. Sebagaimana seorang ibu yang menumbuh dan mengembangkan anak, demikian tanah sebagai sumber hidup manusia.

Tanah tempat kita tumbuh dan berkembang. Melalui tanah, kita dapat membangun rumah untuk berlindung dari teriknya matahari dan gelapnya malam yang menyeramkan. Dari tanah, kita menanam tanaman untuk dikonsumsi baik bagi manusia maupun hewan. Semua makhluk hidup yang ada di bumi ini selalu membutuhkan tanah. Selain itu, tanah sebagai mata rantai sejarah manusia. Tanah menjadi penghubung antara mereka yang masih hidup dengan mereka yang sudah meninggal karena ada rasa keterikatan dengan leluhur mereka yang telah meninggal. Karena kepada tanahlah kita tinggal untuk selama-lamanya.

Bagaikan seorang ibu, tanah telah memberikan kehidupan bagi manusia. Tanah telah sebagai perantara kehidupan. Seorang ibu menjadi perantara kelahiran anak. Anak lahir dari ibu. Kehidupan baru dimungkinkan karena peran ibu. Peran perantara kehidupan ini juga bisa dilihat dari tanah. Tanah menjadi perantara kehidupan maklum lainnya. Tanah melahirkan tumbuh-tumbuhan dan tumbuh-tumbuhan hidup karena ada tanah.

Tanah menjadi perantara bagi kehidupan tumbuh-tumbuhan. Selain itu, tanah juga sebagai pemelihara dan perawat. Seorang bayi yang baru saja lahir dirawat dan dipelihara oleh ibu. Dia memberi susu kepadanya dan menggendongnya. Perawatan dan pemeliharaan menjadi peran utama bagi seorang ibu. Demikian juga tanah. Tanah berperan memelihara segala tumbuhan yang tumbuh di atasnya. Tanah memberi makan kepada segala tumbuhan. Dia menyediakan tempat untuk kehidupan para makhluk. Sehingga tanah dianggap sebagai tempat suci karena tanah dapat mensejahterakan kehidupan kita. Singkatnya tanah adalah darah dan daging.

Apa yang ada di benak Anda ketika kita menyebut tanah? Hanya ada satu nama. Nama besar yang makin terlupakan dan tersingkir. Nama yang dijadikan objek semata, kehilangan harga dirinya dan eksistensinya tergusur dengan dalih industrialisasi, pengembangan pemukiman, dan lainnya. Dia adalah PETANI.

Tanah dan petani tidak dapat dipisahkan karena kesatuan dan keterikatan antara petani dengan tanah, sehingga tanah sangat bermakna dan bernilai bagi para petani. Petani mengelolanya dan merawatnya dengan penuh kasih sayang. Melalui tangan petani kita dapat mengonsumsi makanan untuk keperluan tubuh. Petani menjadi perantara untuk kehidupan kita.

Tetapi kenapa nama mereka sering dilupakan? Adakah manusia di bumi ini yang tidak makan nasi, tidak makan sayuran, dan tidak makan buah-buahan? Tentu semuanya makan bahan-bahan makanan di atas. Siapa yang melakukan pengolahannya? Mulai dari penyiapan lahan, penanaman benih, pemeliharaan tanaman, dan panennya. Tentu jawabannya adalah petani. Dan apakah para kaum petani mempunyai pensiunan (dana hari tua) seperti PNS? Semuanya pasti tahu jika para petani tidak mempunyai dana hari tua. Meskipun petani memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, namun mengapa sehingga dia tidak diperlakukan secara istimewa? (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini