TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – Dalam rangka menanamkan kecintaan kepada generasi muda terkait pelestarian bahasa dan budaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS menggelar Festival Budaya Daerah dan Festival Tunas Bahasa Ibu. Kegiatan yang dirangkaikan dengan perayaan HUT ke-79 RI dan HUT ke-102 Kota Soe tersebut berlangsung di lapangan Pemda TTS, pada tanggal 23 – 29 Agustus 2024.
Kepala Dinas PK Kabupaten TTS, Musa S. Benu, S.H., yang ditemui di ruang kerjanya pada Rabu, 28 Agustus 2024, menjelaskan, kegiatan tersebut didorong oleh satu kenyataan berdasarkan hasil penelitian yang disampaikan oleh Kantor Bahasa NTT bahwa khusus untuk pengguna bahasa Dawan dari tahun ke tahun makin menurun khususnya di kalangan anak-anak muda.
“Kegiatan ini digelar dengan tujuan agar memberikan edukasi kepada generasi muda terkait pentingnya nilai-nilai budaya yang harus dilestarikan, karena dengan perkembangan teknologi yang kian hari makin pesat maka penggunaan bahasa daerah khususnya kepada anak-anak kian hari makin menurun. Karena itu kami Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar kegiatan Festival Budaya Daerah dan Tunas Bahasa Ibu guna menanamkan rasa cinta akan bahasa dan budaya kepada anak-anak muda terkhususnya kaum pelajar,” ungkapnya.
Musa Benu menjelaskan, anak-anak muda sekarang lebih banyak meniru budaya dari luar, karena itu pihaknya akan terus menggelar beragam kegiatan terkait dengan budaya agar anak-anak lebih mencintai budayanya sendiri.
“Selain itu berdasarkan rincian dari balai pelestarian budaya juga menyebut terdapat kecenderungan generasi muda ini lebih banyak meniru budaya-budaya luar dalam setiap kegiatan, sementara budaya asli nyaris ditinggalkan. Karena itu kami dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan terus berupaya gelar kegiatan yang bernuansa budaya,” tandasnya.
“Berdasarkan fakta-fakta itulah maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS melalui Bidang Kebudayaan telah menggagas berapa hal, pertama; festival budaya daerah menjadi agenda rutin setiap tahun yang akan dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS dengan tujuan untuk menanamkan kecintaan kepada generasi muda terutama anak-anak sekolah agar lebih mencintai budaya yang ada agar tetap menjaga serta melestarikan bahasa dan budaya daerah,” jelasnya.
Lebih lanjut Musa Benu menjelaskan, terselenggaranya kegiatan tersebut karena atas berkat kerja sama Dinas PK TTS dengan Kantor Bahasa NTT dan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Provinsi NTT. Ia juga berharap agar setiap satuan pendidikan yang ada di Kabupaten TTS terus mendorong para peserta didik untuk melestarikan bahasa dan budaya daerah dengan membentuk sanggar seni.
Musa Benu menambahkan, sementara merancang agar bahasa dan seni budaya masuk dalam kurikulum muatan lokal agar bisa diajarkan dari tingkat PAUD, SD, dan SMP dan juga untuk masyarakat umum agar pelestarian bahasa dan budaya daerah tetap terjaga.
Sementara itu Kepala Bidang Kebudayaan Dinas PK Kabupaten TTS, Okran K. R. Betty, menjelaskan, pelaksanaan Festival Budaya Daerah telah dimulai sejak tanggal 23 Agustus hingga 29 Agustus 2024.
Dalam festival budaya daerah tersebut adapun beragam kegiatan yang dilombakan di antaranya: Fashion Show, Tarian Sbo Bano, Tarian Ma’ekat, Cerita Rakyat TTS, dan Tarian Bonet. Peserta yang terlibat dalam festival budaya daerah tersebut terdapat 400 peserta.
Okran menjelaskan, perhelatan kegiatan tersebut diutamakan kepada para peserta didik dengan harapan agar nilai-nilai budaya dan bahasa yang telah diwariskan tetap terjaga. Dengan perkembangan teknologi yang kian hari makin pesat, lanjutnya, diharapkan agar ada kolaborasi yang baik dengan semua stakeholder agar nilai-nilai budaya terus dipelihara.
Okran Betty berharap agar para kepala sekolah dan guru di jenjang PAUD, SD, dan SMP yang ada di satuan pendidikan masing-masing terus menggiatkan bahasa dan budaya di kalangan anak-anak agar pelestarian budaya tetap terjaga. (Lenzho Asbanu/rf-red-st)