Ibadat Oikumene Tingkatkan Nilai Toleransi di Sekolah

0
104
Oleh Sitilia Ganung, S.Ag., Guru Agama Katolik SMKN 3 Kupang.

Tulisan ini mengulas pelaksanaan Ibadat Oikumene di SMKN 3 Kupang. Ibadat yang dilakukan setiap minggu ke-3 dalam bulan ini disadari sebagai wadah meningkatkan toleransi bagi guru dan siswa di sekolah setempat.

Kurikulum Merdeka dan Toleransi

Pendidikan yang berkualitas tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter siswa. Dalam konteks ini, Kurikulum Merdeka yang diterapkan di SMK Negeri 3 Kupang memberikan ruang bagi guru dan siswa untuk mengeksplorasi nilai-nilai kebinekaan, termasuk toleransi. Salah satu cara yang efektif untuk menerapkan nilai-nilai ini adalah melalui kegiatan Oikumene yang diadakan secara rutin setiap minggu ketiga dalam bulan.

Kolaborasi antara Kurikulum Merdeka dan penerapan nilai toleransi melalui kegiatan Oikumene di SMK Negeri 3 Kupang telah menunjukkan hasil yang positif. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan antarsiswa, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melanjutkan inisiatif ini, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang baik dalam masyarakat yang beragam.

Di era globalisasi yang semakin pesat, nilai-nilai toleransi menjadi sangat penting untuk diterapkan, terutama dalam lingkungan pendidikan. SMK Negeri 3 Kupang berkomitmen untuk membangun lingkungan yang harmonis dan saling menghargai antaragama dan budaya. Salah satu inisiatif yang diambil adalah mengadakan ibadat Oikumene setiap minggu ketiga dalam bulan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana spiritual, tetapi juga wadah untuk meningkatkan toleransi di kalangan guru dan siswa.

Ibadat Oikumene merupakan bentuk peribadatan yang melibatkan berbagai denominasi agama dalam satu kesatuan. Melalui ibadat ini, peserta dari berbagai latar belakang agama dapat berdoa, bernyanyi, dan berinteraksi dalam suasana yang damai dan penuh pengertian. Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan nilai-nilai toleransi, persatuan, dan saling menghormati.

Manfaat Ibadat Oikumene meliputi; pertama, meningkatkan pemahaman antaragama. Dengan mengadakan Ibadat Oikumene, siswa dan guru memiliki kesempatan untuk mengenal dan memahami ajaran-ajaran agama lain. Diskusi dan dialog yang berlangsung selama ibadat dapat membantu menghilangkan prasangka dan stereotip negatif yang mungkin ada.

Kedua, memperkuat persatuan dan kebersamaan. Ibadat ini menciptakan ruang di mana guru dan siswa dari berbagai latar belakang dapat berkumpul dan berbagi pengalaman. Hal ini memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan di antara mereka, serta menciptakan ikatan yang lebih erat dalam komunitas sekolah.

Ketiga, mendorong sikap toleransi melalui pengalaman langsung yang dapat berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang berbeda. Siswa dan guru dapat mengembangkan sikap toleran dan menghargai perbedaan. Ini menjadi modal penting bagi mereka untuk hidup dalam masyarakat yang plural.

Pelaksanaan Oikumene

Setiap minggu ketiga dalam bulan, Ibadat Oikumene di SMK Negeri 3 Kupang diadakan di aula sekolah dan melibatkan partisipasi aktif dari siswa dan guru, dengan agenda yang mencakup, doa bersama, pembacaan ayat-ayat suci dari berbagai agama, lagu-lagu pujian dari berbagai tradisi. Selain itu ada juga diskusi interaktif mengenai nilai-nilai toleransi.

Kegiatan Ibadat Oikumene ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan toleransi di kalangan guru dan siswa. Melalui kegiatan ini, diharapkan akan terbentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki empati, saling menghormati, dan mampu hidup berdampingan dalam keberagaman. Dengan dukungan dari semua pihak, kegiatan ini dapat menjadi model bagi lembaga pendidikan lainnya dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan toleran. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini