Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, Antonius Nggaa Rua, S.Ag., menyampaikan, karya para guru Agama Katolik merupakan kumpulan kisah reflektif yang mudah diterima, menjadi referensi, dan mampu memotivasi dalam pelayanan di bidang pendidikan.
Hal tersebut diungkapkannya dalam acara penyerahan buku esai oleh perwakilan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik (MGMP PAKat) tingkat SMA/SMK kepada Kantor Kemenag Kota Kupang pada Senin (14/04/2025) di halaman kantor setempat.
“Isi bukunya ringan, renyah dan luar biasa berupa refleksi para guru di bidang pendidikan. Kisah reflektif itu sebagai cerminan ketika kita berkarya di lembaga pendidikan dan mengingatkan nilai-nilai karakter keberimanan mulai dari kita berkarya sampai dengan sekarang,” tandas Antonius Rua.
Lebih lanjut, Antonius sangat mengapresiasi buku tersebut, karena dapat memberi ruang bagi para guru untuk mengembangkan diri dan mengekspresikan kemampuannya dalam karya pelayanannya.
“Kita mendukung para guru dan MGMP lainya untuk terus berinovasi dengan mulai menulis dan mengasah kompetensi nalar kritis serta mengembangkan dirinya di semua tempat ketika berkarya,” terang Antonius.

Sementara itu, Ketua MGMP PAKat tingkat SMA/SMK Kota Kupang, Anselmus Abi, S.Ag., menuturkan, pengembangan literasi bagi guru sangatlah penting, secara khusus dalam hal menulis dapat membantu peningkatan kualitas guru sendiri maupun dalam proses pembelajaran, sehingga menghasilkan peserta didik yang berkualitas juga.
“Literasi menulis memiliki dampak yang kuat untuk menguatkan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran, maka tentu mendorong kualitas sumber daya manusianya,” pungkas Anselmus Abi.
Informasi yang dihimpun media ini, buku yang berjudul “Mengenal dan Mencintai Panggilan Guru Agama Katolik” itu ditulis oleh para guru Agama Katolik SMA/SMK di Kota Kupang yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan kepenulisan esai.
Selain itu, MGMP PAKat berkomitmen akan melahirkan karya yang ke-2 dengan berfokus pada penguatan karakter peserta didik dan peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada iman dan moralitas. (Yosi Bataona/rf-red-st)