Dubai, SEKOLAHTIMUR.COM – Satu minggu sudah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengisi paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai. Penampilan terakhir dari keikutsertaan Kemendikbudristek dipersembahkan oleh Institut Seni dan Budaya (ISBI) Bandung yang berkolaborasi dengan pemain musik dari paviliun Vietnam, Kamis (16/12/2021).
Kolaborasi kedua negara ini menampilkan permainan alat musik yang sama-sama terbuat dari bambu. Perwakilan dari ISBI Bandung menggunakan alat musik angklung toel, suling, dan kendang, sedangkan tim dari paviliun Vietnam menggunakan alat musik t’rung, shakuhachi, dan danbau.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Sistem Informasi, dan Kerja Sama, ISBI Bandung, Suhendi Afryanto, mengatakan, kolaborasi antara Indonesia dan Vietnam ini merupakan salah satu bentuk diplomasi budaya. Pria yang akrab disapa Hendi ini mengatakan, diplomasi antarnegara melalui budaya akan lebih cair dan lebih mudah, karena inti dari kesenian adalah menyatukan rasa.
“Harmoni itu kalau tidak punya kesatuan rasa, susah untuk dicapai. Oleh karena itu, kalau kita berbicara dalam konteks yang lebih luas, harmoni kebangsaan itu, ya salah satunya melalui kesenian, itu yang yang paling efektif,” ujar Hendi usai penampilan kolaborasi musik Indonesia dan Vietnam di panggung luar paviliun Indonesia, Kamis (16/12).
Menurut Hendi, kolaborasi seperti ini perlu untuk terus didorong dan dikembangkan ke depan. Dengan kolaborasi seperti ini, tuturnya, tidak ada sekat bagi penikmat musik dan bisa diterima masyarakat luas. Ucapan Hendi bukan tanpa alasan, adanya kolaborasi Indonesia dan Vietnam ini berhasil mengumpulkan pengunjung yang sedang lalu lalang di sekitar paviliun Indonesia untuk mampir dan menikmati musik-musik yang disajikan oleh perwakilan ISBI Bandung dan paviliun Vietnam.
“Ke depan diplomasi-diplomasi seperti inilah yang kita butuhkan. Dan kita yakin Indonesia punya kekuatan, punya power dan bisa berdiplomasi dengan negara manapun. Dan saya yakin Indonesia bisa untuk larut dengan bangsa manapun. Ini (kolaborasi) baru satu rumpun, dan saya yakin dengan yang tidak satu rumpun pun kita bisa kolaborasi,” ujarnya.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Dubai, Candra Negara, yang turut menyaksikan penampilan kolaborasi musik Indonesia dan Vietnam ini sangat menikmati sajian musik yang disuguhkan. Sebelumnya, Candra mengatakan, kehadiran Kemendikbudristek di Expo 2020 Dubai ini merupakan salah satu pembuka pintu kerja sama pendidikan dan kebudayaan yang lebih luas. Ia menyebut, Indonesia harus percaya diri untuk melakukan transfer budaya di berbagai kesempatan.
“Diplomasi budaya itu tidak harus selalu musik tradisional. Musik-musik kontemporer kita juga kaya, itu juga perlu didorong. Saya berharap, setelah expo ini berakhir, bisa ada kerja sama yang lebih konkret untuk kedua negara,” ujarnya.
Perwakilan ISBI Bandung, Manshur Praditya, mengaku sangat senang karena bisa tampil di Expo Dubai 2020 apalagi bisa berkolaborasi dengan Vietnam. Pengalaman di expo ini, kata dia, memberinya kesempatan untuk bertukar budaya terutama musik. “Bukan cuma kita yang bisa saling kenal, para petinggi negara pun bisa jadi lebih dekat. Jadi musik itu bahasa universal yang bisa merekatkan banyak bangsa,” ujarnya.
Senada dengan Manshur, Pian Sopian, juga merasa senang sudah tampil di Expo 2020 Dubai. Ia mengatakan, instrumen tradisional sangat mungkin untuk bisa berkolaborasi dengan instrumen lain. “Musik itu tidak berbicara kultur atau instrumen, tapi tentang bunyi. Persenyawaan bunyi,” tuturnya.
Kolaborasi musik antara Indonesia dan Vietnam kali ini membawakan tiga lagu internasional, yaitu Despacito, hits dari Luis Fonsi; Feliz Navidad dari Jose Feliciano, dan lagu bertema natal, Jingle Bell. Sebelum kolaborasi, tim ISBI Bandung memainkan dua lagu asli Jawa Barat, yaitu Kidung Karma Wibhangga dan Mojang Priangan. Dengan berakhirnya penampilan kolaborasi musik antara Indonesia dan Vietnam, maka berakhir pula keikutsertaan Kemendikbudristek di pekan kesebelas perhelatan Expo 2020 Dubai.
Sejak 10 s.d. 16 Desember, Kemendikbudristek menyuguhkan penampilan budaya oleh ISBI Bandung, dan membuka kesempatan bagi pengunjung untuk belajar bahasa Indonesia. Di samping itu, juga terdapat video-video inovasi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Antusiasme pengunjung yang tinggi terlihat dari catatan jumlah kunjungan setiap harinya yang mencapai 4.000 orang. (Siaran Pers Kemendikbudristek Nomor: 795/sipres/A6/XII/2021/ rf-red-st)